perempuan paruh baya berdiri di dekat penjual daging. Setiap ada irisan daging atau patahan tulang atau lemak yang jatuh, perempuan itu segera memungut dan memasukkannya ke dalam kantong plastik yang sudah disiapkannya.
SeorangAda seorang laki-laki kaya yang kebetulan lewat memperhatikan apa yang dilakukan perempuan paruh baya tersebut. Sang laki-laki kaya itu lantas mendekat kepada perempuan paruh baya itu.
"Apa yang Anda lakukan, Bu?"
"Aku memiliki enam anak perempuan. Sejak ayah mereka tidak ada, mereka tidak pernah makan daging lagi. Aku kasihan melihat mereka. Sementara aku tidak bekerja. Maka inilah yang bisa aku lakukan agar anak-anakku tetap bisa menikmati daging meski hanya berupa aroma kuahnya saja. Aku sudah minta ijin kepada penjual daging itu dan dia menyetujuinya."
Mendengar penuturan perempuan paruh baya itu, tanpa terasa sang laki-laki kaya tersebut menangis. Dilepasnya kaca mata yang dipakainya, diusapnya air mata yang mulai mengalir hampir jatuh mengenai kedua pipinya.
"Tolong katakan berapa banyak daging yang Ibu butuhkan."
"Setengah kilo sudah lebih dari cukup, Pak." Perempuan paruh baya menjawab pertanyaan laki-laki kaya itu dengan suara bergetar.
Tak menunggu lama, laki-laki kaya yang baik hati itupun mengatakan kepada penjual daging.
"Tolong berikan ibu ini 2 kg daging. Setiap minggu ibu ini akan mengambilnya. Saya yang akan membayarnya selama satu tahun ke depan." Laki-laki kaya itu mengeluarkan uang senilai harga daging yang diberikan kepada perempuan paruh baya tersebut.
Perempuan paruh baya itu langsung berlutut lalu mengangkat tangannya seraya berdoa ,"Ya Allah berikan kemudahan urusan pada Bapak ini. Berikan keberkahan dan perlindungan kepada Bapak ini dan keluarganya."
Perempuan paruh baya itu melantunkan doa sambil menangis terharu. Dia sama sekali tidak menyangka akan mendapatkan rizqi berupa daging sampai satu tahun ke depan.