Mohon tunggu...
Izatul Laela
Izatul Laela Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Hobi menulis, membaca, konten yang menarik tentang kisah yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Peringatan Isra' Mi'raj dan Santunan Anak Yatim oleh Pengurus Ranting NU dan Badan Otonom Sengonagung Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan

18 Februari 2024   15:14 Diperbarui: 18 Februari 2024   15:16 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Minggu, 18 Februari 2024 Pengurus Ranting NU dan Badan Otonom (Muslimat, GP Ansor, Fatayat, IPNU dan IPPNU) Sengonagung Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan menyelenggarakan peringatan Isra' Mi'raj dan Santunan Anak Yatim.

Bertempat di balai desa Sengonagung, acara yang dihadiri oleh jajaran pengurus NU Ranting Sengonagung  berjalan dengan lancar.

Pra acara diisi dengan pembacaan sholawat dan istighotsah bersama yang dipandu oleh pengurus NU Ranting Sengonagung.

Acara inti diawali dengan pembukaan dengan bacaan AlFatihah.

Dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Yalal Wathon, Hymne  dan Mars Fatayat serta Muslimat.

Acara selanjutnya yaitu sambutan-sambutan. Sambutan pertama disampaikan oleh ketua panitia. Ketua panitia menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran panitia serta para donatur dalam kegiatan ini. Beliau juga menyampaikan bahwa santunan anak yatim dilaksanakan dua kali dalam satu tahun yaitu pada saat peringatan Isra' Mi'raj dan 10 Muharram.

Sambutan berikutnya oleh Ustadz Muhammad Naim selaku ketua Tanfidziyah NU Sengonagung. Beliau menyampaikan bahwa kegiatan ranting NU secara rutin yaitu istighotsah kubro setiap hari Jum'at Kliwon.

Acara inti yaitu mauidhoh hasanah disampaikan oleh ustadz Hasan. Beberapa hal yang disampaikan oleh ustadz berjenggot ini antara lain

Memahami syukur yaitu pertama syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan nikmat, rahmat dan hidayahNya. Kedua syukur sebagai ummat Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan petunjuk jalan kebenaran yaitu Addinul Islam. Syukur yang ketiga karena menjadi bagian dari warga negara Indonesia. Syukur yang keempat karena menjadi warga NU dengan faham ahlussunnah waljamaah. Tidak ada alasan untuk tidak cinta kepada negara Indonesia. Negara dengan limpahan nikmat yang luar biasa. Tanah yang subur, beraneka macam buah-buahan, sayur mayur yang menjadikan tubuh menjadi sehat.

Beliau melanjutkan tentang alasan NU didirikan yaitu untuk mengantisipasi faham wahabi,  untuk meneruskan ajaran walisongo, menjaga keaslian ajaran Islam tradisional,  memberikan perlindungan sosial dan keagamaan bagi masyarakat Muslim di Indonesia.

Lebih lanjut ustadz Hasan juga menyampaikan makna Isra' Mi'raj dalam konteks kehidupan sekarang di negara Indonesia.  ]

Pertama, makna isra' mi'raj dapat menginspirasi kaum muslim untuk memperkuat iman, tetap setia kepada ajaran Islam, dan menghadapi tantangan hidup dengan kesabaran dan kepercayaan kepada Allah.

Kedua,  Isra' mi'raj dapat mengajarkan kita untuk tetap kagum dan bersyukur atas keajaiban ciptaan Allah serta menggunakan pengetahuan dan teknologi dengan bertanggung jawab.

Ketiga, makna isra' mi'raj menekankan pentingnya ibadah dan doa dalam kehidupan sehari-hari. Di tengah kesibukan modern, makna ini mengajarkan umat Muslim untuk menjaga keseimbangan antara tuntutan dunia dan ibadah kepada Allah.

Keempat,  Isra' Mi'raj membawa pesan persatuan antara umat Islam dan nilai-nilai universal. Apalagi di tengah perbedaan dan tantangan sosial-politik saat ini pasca pemilu capres, makna ini dapat diartikan sebagai panggilan untuk membangun persatuan, solidaritas, dan toleransi antarumat beragama di Indonesia.

Kelima, dalam konteks kehidupan sekarang, makna mi'raj  dapat diaplikasikan sebagai panggilan untuk meningkatkan diri, mendalami pengetahuan agama, dan mencari kebahagiaan sejati melalui hubungan yang lebih erat dengan Allah.

Makna Isra' Mi'raj dalam kehidupan sekarang di Indonesia, dan di mana pun, dapat diartikan secara pribadi oleh setiap individu sesuai dengan perjalanan spiritual dan kehidupan mereka masing-masing.

dok. pri
dok. pri

Acara terakhir yaitu prosesi pemberian santunan kepada anak yatim di wilayah kecamatan Purwosari. Terdapat 40 anak yatim dan / piatu yang memperoleh santunan dari 67 donatur baik atas nama pribadi maupun lembaga. Tampak wajah sumringah dari anak yatim tersebut karena selain mendapatkan amplop yang berisi uang, mereka juga mendapat bingkisan berupa busana muslimah untuk anak perempuan dan baju takwa untuk anak laki-laki. Selain itu mereka juga mendapatkan  mukena untuk anak perempuan dan sarung bagi anak laki-laki.

Semoga Allah membalas semua kebaikan para donatur, memberikan kelapangan rizqi serta kehidupan yang berkah, bahagia dunia dan akhirat.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun