Mohon tunggu...
Izatul Laela
Izatul Laela Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Hobi menulis, membaca, konten yang menarik tentang kisah yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dosa Orangtua kepada Anaknya

1 Januari 2024   00:00 Diperbarui: 1 Januari 2024   00:09 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketiga, membanding-bandingkan anak.

Setiap anak memiliki kelebihan yang berbeda. Orang tua tidak boleh membandingkan kelebihan satu anak daripada anak lainnya.  

Menjadi orang tua yang adil dan bijak yaitu mampu menerima segala kelebihan dan kekurangan anak-anaknya tanpa membanding-bandingkan.

Rasulullah menekankan pentingnya adil dalam perlakuan terhadap anak-anak, dan membanding-bandingkan mereka dapat menimbulkan ketidakadilan dan menyebabkan perasaan cemburu atau rendah diri di antara mereka. Allah mendorong orang tua untuk memperlakukan anak-anak dengan keadilan dan kasih sayang, tanpa membanding-bandingkan mereka satu sama lain.

Keempat, mengekang kebebasan anak.

Kebebasan di sini bukan berarti kebebasan yang tanpa batas. Selama kebebasan itu tidak melanggar norma agama dan norma hukum serta norma atau aturan yang berlaku, orang tua tidak boleh mengekang kebebasan anak.

Orang tua harus mendukung apa yang menjadi hobi atau kesukaan anak. Tugas orang tua adalah memberikan arahan mana yang baik dan tidak.

Kelima, berkata buruk pada anak.

Ada ungkapan mengatakan bahwa ucapan bisa menjadi doa. Sebagai orang tua hendaknya dapat menahan diri dari perkataan yang buruk.

Kisah tentang masa kecil Imam Syafii bisa menjadi teladan berharga bagi para orang tua. Dikisahkan saat masih kecil sang Imam kecil bermain pasir dan menaburkannya di atas adonan kue sang ibu. Bagaimana reaksi sang ibu? Masya Allah, ibunda Imam Syafii kecil tidak lantas marah kepada putra kecilnya itu. Yang diucapkannya adalah,"Ya Allah, anakku, kelak pergilah kamu ke negeri para Mullah untuk belajar agama. Kelak kamu akan jadi imam besar. Dan, sekian tahun kemudian Imam Syafii pun belajar ke negeri tersebut sampai akhirnya menjadi seorang imam besar. Masya Allah.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda bahwa ada tiga kelompok orang yang doanya tidak tertolak yaitu doa orang yang terdzalimi, doa musafir dan doa orang tua atas anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun