Mohon tunggu...
Izatul Laela
Izatul Laela Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Hobi menulis, membaca, konten yang menarik tentang kisah yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Skripsi Tidak Lagi Wajib, Mahasiswa Jangan Senang Dulu

3 September 2023   12:14 Diperbarui: 3 September 2023   12:24 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan No. 53 Tahun 2023, mahasiswa tingkat S1 dan D4 tidak lagi diwajibkan untuk menyusun skripsi sebagai syarat kelulusan.

Kabar ini tentu memiliki ekses yang berbeda di kalangan mahasiswa serta dampak karir di masa depan.

Bagi sebagian mahasiswa mungkin ini bisa menjadi angin segar.

Banyak cerita di balik penyusunan skripsi yang bisa menjadi inspirasi dan cerita kepada anak cucu kelak.

Seorang mahasiswa mungkin menghadapi tantangan besar dalam menentukan topik penelitian.

Terkadang untuk pengajuan topik atau judul penelitian memerlukan waktu yang tidak sebentar.

Saat pengumpulan data seringkali merupakan bagian yang paling menantang dalam skripsi.

Seorang mahasiswa mungkin harus mengatasi kendala seperti akses terbatas ke sumber data atau masalah teknis dalam pengumpulan data.

Komunikasi antara mahasiswa dan dosen pembimbing adalah aspek kunci dalam penyusunan skripsi. Tak jarang ditemukan sosen pembimbing yang "killer", sok tahu, sulit ditemui secara offline karena kesibukannya dan sebagainya.

Bagi beberapa mahasiswa yang punya kesibukan lain seperti kerja paruh waktu tentu memerlukan manajemen waktu yang baik.

Menyusun skripsi seringkali mengharuskan mahasiswa untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan akademik, pekerjaan paruh waktu, dan kehidupan pribadi.

Ada saat-saat ketika mahasiswa mungkin merasa frustasi atau terjebak dalam proses penyusunan skripsi.

Hal ini tentu membutuhkan keteguhan mental dan kemampuan untuk tetap fokus pada tujuan.

Bila hasil penelitian signifikan atau menarik tentu akan menimbulkan  kegembiraan dan kebanggaan dalam mencapai pencapaian akademik tersebut.

Setelah menyelesaikan skripsi adalah momen penting yang mencerminkan kebahagiaan dan pencapaian akhir.

Hal-hal semacam ini tentu tidak akan dialami oleh mhasiswa yang memilih jalur non skripsi.

Apa sih skripsi itu?

Sebelum Peraturan Menteri Pendidikan No. 53 diberlakukan,  skripsi adalah sebuah karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana (S1) di perguruan tinggi.

Biasanya, skripsi merupakan tugas akhir yang memerlukan penelitian, analisis, dan pemahaman mendalam tentang suatu topik atau masalah tertentu dalam bidang studi mahasiswa.

Skripsi bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan penelitian independen, menganalisis data, serta menyajikan temuan dan argumen dalam bentuk tulisan yang sistematis dan ilmiah.

Skripsi juga merupakan bentuk kontribusi mahasiswa terhadap pengetahuan di bidangnya.

Berdasaekan Peraturan Menteri Pendidikan tersebut, skripsi diberlakukan bagi mahasiswa yang akan melanjutkan jenjang kuliahnya ke S2 dan seterusnya.

Padahal bila kita cermati ada banyak manfaat yang diperoleh bila mahasiswa menyusun skripsi.

Pertama, Pembelajaran Mendalam

Skripsi memungkinkan mahasiswa untuk melakukan penelitian mendalam dalam bidang studi mereka, yang dapat membantu mereka memahami topik tertentu secara lebih mendalam.

Kedua, Pengembangan Keterampilan Penelitian

Menyusun skripsi memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan penelitian, termasuk pengumpulan data, analisis, dan interpretasi hasil.

Ketiga, Peningkatan Keterampilan Komunikasi

Mahasiswa harus mengomunikasikan temuan mereka dalam bentuk laporan yang jelas dan terstruktur, yang dapat meningkatkan keterampilan komunikasi tertulis dan lisan.

Keempat, Peningkatan Pemecahan Masalah

Penelitian skripsi seringkali melibatkan pemecahan masalah yang kompleks, yang dapat membantu mahasiswa dalam pengembangan keterampilan pemecahan masalah.

Kelima, Persiapan Karier

Skripsi dapat menjadi contoh karya akademik yang kuat dalam portofolio mahasiswa, yang dapat membantu mereka dalam mencari pekerjaan atau melanjutkan studi pascasarjana.

Keenam, Kedalaman Pengetahuan

Menyusun skripsi memungkinkan mahasiswa untuk menjadi ahli dalam topik tertentu, yang dapat berguna dalam karier mereka di masa depan.

Ketujuh, Penghargaan Prestasi:

Menyelesaikan skripsi adalah pencapaian yang membanggakan dan dapat memberikan rasa prestasi pribadi.

Meskipun skripsi bisa menantang, manfaat-manfaat ini dapat memberikan mahasiswa pengalaman berharga dalam perkembangan akademik dan profesional mereka.

Pilihan ada di tangan mahasiswa. Ingin punya pengalaman akademik dalam menyusun skripsi atau tidak.

Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun