Allah akan membangkitkan manusia pada hari kiamat dari tulang ekornya.
Menurut pemahaman ahlus sunnah wal jamaah, selain Allah SWT ada 8 yang kekal. Apa saja itu?
Pertama, surga
Kedua, neraka
KEtiga, Arasy
Keempat, Kursiy
Kelima, Tulang ekor
Keenam, ruh
Ketujuh, Lauhul mahfudz
Kedelapan, Al Qalam atau pena
Sebagian kelompok mengatakan bahwa tidak ada yang kekal kecuali Allah SWT. Â Menurut mereka, surga akan hilang. Neraka juga akan hilang. Alasana mereka berpendapat seperti itu adalah kalau kita mengatakan ada yang kekal selain Allah artinya kita menyamakan Allah dengan makhluk.
Padahal yang menetapkan 8 tersebut di atas kekal adalah Allah SWT.
Allah menetapkan diriNya kekal. Kemudian menetapkan 8 makhlukNya kekal adalah hak Allah SWT.
Allah menetapkan penduduk surga kekal di dalamnya. Kalau penduduknya kekal artinya tempatnya juga kekal.
"Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, Kami tidak memikulkan kewajiban kepada diri seseorang melainkan sekedar kesanggupannya, mereka itulah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. (QS Al Anfal ayat 42)
Demikian halnya tentang penduduk neraka. Disebutkan dalam Al Qur'an bahwa penduduk neraka kekal di dalamnya sebagaimana dalam firman surat Al Baqarah ayat 39 : "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."
Meski disebutkan bahwa 8 makhluk tersebut kekal yaitu surga, neraka, tulang ekor, arasy, lauhul mahfudz, kursiy, ruh,dan al qalam (pena) itu kekal, namun kekal yang berbeda dengan Allah SWT.
Allah, tidak ada awal dan tidak ada akhirnya. Allah sudah ada sebelum ada kata "tidak ada". Jadi Allah ada tanpa didahului oleh tidak ada.
Sedangkan surga atau neraka, tidak ada sebelum diciptakan ada. Namun setelah diciptakan, Allah tetapkan surga dan neraka itu bersifat kekal.
Adapun orang-orang kelompok Mu'tazilah mengatakan bahwa surga dan neraka akan hilang. Mereka menolak ayat-ayat Allah terkait dengan masalah ini.
Imam Akbar Bahani mengatakan bahwa 8 makhluk tersebut tidak akan hancur.
Pada hari kiamat Allah akan membangkitkan manusia sesuai dengan saat dia meninggal. BIla kita meninggal dalam keadaan husnul khatimah maka kelak akan dibangkitkan dalam keadaan baik.
Begitu pula sebaliknya, bila (na'udzu billah) meninggal dalam keadaan su'ul khatimah maka kelak akan dibangkitkan dalam keadaan buruk.
Biasanya seseorang meninggal sesuai dengan amal perbuatan yang biasa dikerjakan. Bila rajin beribadah insya Allah akan meninggal dalam keadaan ibadah Insya Allah.
Demikian pula sebaliknya, orang yang rajin melakukan ma'siyat maka akan diwafatkan di atas ma'siyat. Na'udzu billah min dzalik.
Terdapat sebuah kisah nyata di pulau Bali ada sekelompok anak muda yang gemar mabuk-mabukan. Mereka punya tempat khusus untuk itu. Bila akan mengadakan pesta mabuk-mabukan, mereka memiliki bahasa isyarat tertentu yaitu menggunakan tangan kanan dengan ibu jari menunjuk ke atas sambil digerakkan.
Diceritakan, salah satu dari mereka mengalami kecelakaan parah. Saat menghadapi sakaratul maut, sang pemuda ini tak henti menggerakkan tangan kanannya seolah mengajak ke suatu tempat. Bahkan saat di bawa ke rumah sakit, para perawat berusaha untuk menahan gerakan tangan sang pemuda. Karena terus bergerak akhirnya tangan pemuda tersebut diikat.
Ternyata meski tangannya diikat, ibu jarinya terus bergerak. Saat ibu jarinya pun diikat agar tidak bergerak, subhanallah. Sampai akhirnya sang pemuda menemui ajalnya.
Begitulah, kita akan diwafatkan sesuai dengan kebiasaan kita.
Dalam sebuah kitab AdDa'u wadDawa'yang ditulis oleh Ibnul Qayyim Al Jauziyah, dikisahkan ada seorang yang gemar sekali main catur. Saat akan meninggal, orang tersebut ditalqin dengan kalimat "laa ilaaha illaLLah akan tetapi  yang keluar dari mulutnya adalah "skak, ster, kalah".
Setelah wafat semua manusia akan dibangkitkan. Selanjutnya akan dihisab. Dalam hal hisab ada tiga jenis manusia pada hari kiamat, yaitu
Pertama, kelompok orang yang tidak dihisab.Masuk surga tanpa hisab tanpa adzab. Jumlahnya 70.000 dari ummat Muhammad SAW.
Jumlah sahabat saja 124.000 sama dengan jumlah nabi menurut Imam Suyuthi.
Kedua, kelompok kedua. Terdapat 70.000 orang masuk surga tanpa hisab tanpa adzab. Setiap 1000 membawa 70.000 yang lain. Kalau dijumlahkan sekitar 4.900.000.
Ketiga, kelompok orang yang terdiri dari 70.000 orang masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Setiap orang membawa 70.000 yang lain. Kalau dijumlahkan terdapat 4.900.000.000 orang.
Dari paparan tersebut terdapat 3 kelompok manusia yaitu:
Pertama, kelompok manusia tanpa hisab tanpa adzab.
Kedua, kelompok manusia yang dihisab namun hisabnya mudah
Ketiga, kelompok manusia yang dihisab dengan teliti.
Rasulullah SAW bersabda,"Barangsiapa yang diperiksa dengan teliti, artinya dia akan disiksa oleh Allah SWT."
Semoga akhir hidup kita adalah husnul khatimah.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H