Mohon tunggu...
Izatul Laela
Izatul Laela Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Hobi menulis, membaca, konten yang menarik tentang kisah yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Delapan Macam Rizqi

29 Juni 2023   10:57 Diperbarui: 29 Juni 2023   11:00 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap manusia bahkan setiap makhluk di muka bumi ini sudah dijatah rizqinya oleh Allah SWT, Tuhan Yang Memberi Rizqi. Masih ada sebagian orang yang menganggap bahwa rizqi itu berupa uang atau materi.

Apa saja 8 macam rizqi ? Mari kita simak ulasan berikut.

Pertama, rizqi yang telah dijamin oleh Allah SWT. Kita tentu masih ingat dengan lagu anak-anak yang berjudul "Cicak".

Cicak cicak di dinding
Diam-diam merayap
Datang seekor nyamuk
Hap..lalu ditangkap

Secara logika ini sangat tidak masuk akal. Cicak adalah hewan melata sedangkan nyamuk adalah kelas insecta atau serangga yang mobilitasnya dengan terbang.  Bukan cicak yang memburu nyamuk, tapi Allah lah yang mengirimkan nyamuk sebagai santapan bagi cicak. Itulah rizqi bagi cicak.

"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah lah yang memberi rizqinya, dan Dia Mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauhul Mahfudz) (QS Hud ayat 6)

Ke-dua, rizqi karena berusaha. Sudah menjadi sunnatullah atau hukum alam bahwa siapa berusaha dia akan berhasil atau mendapatkan hasilnya.

"Apabila sholat telah dilaksanakan maka bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung." (QS Al Jumu'ah ayat 10)

"Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya kelak usahanya itu akan ditampakkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna." (QS An Najm ayat 39-41).

Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa sebagai manusia harus menyempurnakan ikhtiar. Tentu saja ikhtiar ini tidak boleh melanggar syariat, artinya bekerja dengan cara yang halal dan meninggalkan hal-hal yang haram termasuk perkara syubhat (perkara yang masih samar).

Ke-tiga, rizqi karena bersyukur. Sebanyak atau sekecil apapun rizqi yang diberikan Allah kepada kita wajib disyukuri. Dengan bersyukur nikmat akan ditambah atau bahasa lainnya adalah rizqi akan ditambah. Dalam konteks ini rizqi bisa berupa tubuh yang sehat, anak-anak yang shalih shalihah, pasangan yang shalih shalihah dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun