Mereka tidak sadar bahwa apa yang dilakukannya menghancurkan masa depan anak-anak bangsa.
Betapa tidak, dana yang sejatinya digunakan untuk membangun sekolah atau membiayai program-program baik di bidang pendidikan atau bidang lainnya dikorupsi.
Akibatnya banyak akses jalan yang rusak, anak-anak harus sekolah di rumah warga, tidak mudahnya bagi anak-anak yang tinggal di daerah terpencil untuk mendapatkan akses pendidikan dan sebagainya dan sebagainya.
Masih pentingkah pendidikan itu di Indonesia?
Bila para pejabat atau anak-anak pejabat memamerkan mobil-mobil mewah, sederet villa dan rumah mewah, perhiasan intan permata, tas, baju, jam tangan dan assesoris branded.
Mereka tidak sadar bahwa ada jutaan orang tidak bisa makan, belum memiliki tempat tinggal yang layak, pekerjaan yang layak dan seterusnya.
Para pejabat itu meski tidak semuanya tidak menyuarakan pentingnya pendidikan. Mereka tidak menggunakan ketenarannya untuk memperbaiki negara.
Alhasil, anak-anak jaman sekarang berlomba bagaimana menjadi terkenal dan viral saja dan kaya. Mereka menjadi anak-anak yang "pansos"
Masih pentingkah pendidikan itu di Indonesia?
Banyak orang tua beranggapan bahwa pendidikan orang tua terhadap anak sudah cukup dengan mangantar dan menjemput anak-anaknya ke sekolah.
Berapa banyakkah para orang tua yang memiliki buku-buku parenting, mengikuti seminar atau kajian parenting? Setidaknya menyiapkan bekal untuk menjadi orang tua yang baik yang peduli terhadap pendidikan anak-anaknya.