Mohon tunggu...
Izatul Laela
Izatul Laela Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Hobi menulis, membaca, konten yang menarik tentang kisah yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tiga Macam

13 Juni 2023   09:57 Diperbarui: 13 Juni 2023   16:42 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mengutip dari ceramah da'i sejuta ummat, K.H Zainuddin MZ bangsa kita saat ini mengalami tiga penyakit kronis, yaitu: kudis, kurap dan kutil.

1. Kudis
Kudis merupakan akronim dari kurang disiplin. Menurut Wikipedia disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya merupakan tanggung jawabnya. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara (1967:453) disiplin adalah peraturan tata tertib yang dilakukan secara tegas dan ketat.

Kita ini bangsa yang memiliki tingkat disiplin yang rendah di semua bidang. Di bidang ekonomi kita sudah jatuh menjadi bangsa yang konsumtif. Bila kita perhatikan, iklan di berbagai media baik online maupun tidak, isinya sebagian besar mengajak untuk membeli produk seperti makanan, minuman, pakaian dan lain-lain. Hampir tidak ada iklan yang mengajak masyarakat untuk menanam, membuat sendiri dan seterusnya kecuali iklan layanan masyarakat.

Bila konsumtif sudah menjadi budaya bangsa kita maka korupsi menjadi hal yang tidak mudah untuk diberantas. Alasan lain korupsi tidak mudah diberantas adalah banyak dari pejabat tinggi kita lebih takut kepada atasan daripada kepada Tuhan.

Contoh dalam kehidupan anak-anak muda jaman sekarang, meski tidak bisa dikatakan semuanya. Seorang anak muda mengendarai motor dengan laju yang sangat kencang. Saat di perempatan jalan lampu merah menyala, dia terus melajukan kendaraannya. Polisi yang mengetahui hal ini langsung mencegatnya.

Bertanyalah sang polisi kepada anak muda tersebut.
"Ada SIM ?"
"Ada Pak.
"Ada STNK ?"
"Ada Pak.
"Tahu lampu merah menyala ?
"Tahu Pak.
"Kenapa masih diterobos"
"Saya tidak tahu kalau ada Bapak.

Inilah gambaran tentang bagaimana kondisi anak muda yang terkena "kuman" atau kurang iman. Karena sumber penyakit "kudis" adalah "kuman".

Menjadi hal yang perlu direnungkan bersama terkait sikap disiplin ini. Bahwa sikap disiplin merupakan suatu sikap yang dapat dikatakan sebagai salah satu kunci dari kesuksesan.. Atau dengan kata lain disiplin berbanding lurus dengan kesuksesan. Disiplin meliputi tiga hal: dari diri sendiri, dimulai dari hal-hal yang kecil dan dimulai sekarang tanpa menunda-nunda.

2. Kurap
Kurap adalah akronim dari kurang rapi. Rapi dapat dimaknai dengan teratur, bersih dan enak dipandang mata. Rapi dapat juga diartikan sebagai segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan.

Bangsa kita merupakan bangsa yang kurang bagus atau kurang rapi dalam manajemen. Birokrasi kurang tertata dengan baik. Kita mudah membangun masjid tapi agak lemah dalam manajemen atau mengelola masjid. Berapa banyak kita membangun rumah sakit Islam tapi pada akhirnya menjadi rumah Islam sakit. Berapa banyak sekolah dibangun tapi nasibnya "la yamutu wala yahya" alias bahasa guyonnya "tidak bermutu karena kurang biaya".

Padahal ada banyak manfaat yang diperoleh bila kita melakukan segala sesuatu dengan rapi atau manajemen yang bagus antara lain dapat meningkatkan produktivitas, meningkatkan kenyamanan, mengurangi resiko bahaya serta dapat menghemat anggaran.

3. Kutil
Kutil atau kurang teliti. Menurut KBBI teliti sama dengan cermat. Menurut Ashari (2015) teliti berarti cermat dan seksama dalam menjalankan sesuatu.
Masyarakat kita termasuk ke dalam kategori mudah heran, gampang kagum. Dapat juga dikatakan sebagai masyarakat mall, senang bungkus tapi lupa isi. Inilah abad entertain. Orang sibuk membangun citra alias pencitraan.

Masyarakat kita seperti daun kering, mudah dikumpulkan tapi tidak mudah diikat. Berisik alias kemresek dan mudah dibakar.

Kita harus menerapkan sikap teliti agar tidak mudah terpedaya oleh hal-hal yang tampaknya bagus di luar tapi tidak di dalam. Dalam hal apapun bahkan termasuk dalam hal memilih calon pemimpin.

Ketelitian merupakan pangkal keselamatan dan kemaslahatan, sedangkan kecerobohan meupakan penyebab dari kegagalan, penyesalan dan kerugian.

Ketiga jenis penyakit tersebut bersumber dari "kuman" atau "kurang iman". Iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, arti iman adalah membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan dan melakukan dengan amal perbuatan.

Sebagimana kita ketahui bahwa fungsi iman dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai pedoman hidup. Bila kondisi keimanan lemah atau kurang maka dapat dipastikan manusia akan berada pada jalan yang tidak benar.

Selain itu, dengan memiliki keimanan yang kuat maka manusia akan mempunyai tujuan hidup yang jelas, bahkan tidak mudah menyerah atau putus asa.

Dengan iman yang kuat, orang akan memiliki sifat dan sikap terpuji, memiliki hati yang tenang, dan senantiasa ingat akan kematian.

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun