Masih dalam suasana syawal, kami memanfaatkan momentum yang sangat berharga untuk bersilaturrahim dengan para kepala sekolah yang pernah mengabdi di lembaga kami, SMPN 2 Wonorejo. Seluruh dewan guru dengan suka cita melaksanakan safari silaturrahim keliling diawali dari rumah Bapak H. Khuzaini, S.Pd yang mengabdi di lembaga kami tahun 2013-2014. Rumah Pak Khuzaini berada di Sukorejo, sebelah barat Indomaret. Dengan ramah Pak Khuzaini beserta istri, Ibu Ismatul Izzah, S.Pd menyambut kami dengan suka cita. Hal yang mengagumkan dari sosok beliau adalah tak Nampak perubahan wajah yang menua. Masih sepeti saat mengabdi dulu. Meski secara kedianasan beliau sudah purna akan tetapi kiprahnya dalambidang social dan keagamaan itulah yang membuat beliau tampak selalu sehat dan bugar. Kebaikan dan tawadhu'nya beliau terpancar dari aura wajahnya yang tampak sumringah, selalu tersenyum. Kami pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan emas itu untuk minta didoakan oleh beliau demi kebaikan kita semua. Beliau kini hanya tinggal berdua karena kelima putra dan putrinya sudah berumah tangga dan tinggal di luar kota. Suguhan kue lebaran menghiasi meja tamu. Tak lupa kami diaturi untuk makan siang. Masya Allah. Menu yang bermacam-macam, ada soto ayam, oseng cumi, kare ayam sungguh menggoda selera. Terima kasih Pak Khuzaini. Jazaakumullahu khairan katsiiran.
Kunjungan berikutnya ke rumah Bapak Mesran, S.Pd yang tinggal di Pandaan jalan Juanda. Sekitar 200 meter arah barat dari pertokoan Ragil Kuning. Pak Mesran menjabat di SMPN 2 Wonorejo pada tahun 2020-2021 bertepatan dengan masa pandemi covid-19. Jadi pada masa beliau sekolah tidak mengadakan acara wisuda untuk kelas IX, hanya berupa tasyakuran kelulusan saja yang dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Seperti Pak Khuzaini, Pak Mesran juga hanya tinggal berdua dengan istrinya, Ibu Heni karena ketiga putranya sudah berumah tangga dan tinggal di luar kota. Suguhan kue lebaran serta lontong balap. Maknyuss. Terima kasih Pak Mesran. Jazaakumullahu ahsanal jaza'.
Perjalanan silaturrahim berlanjut ke rumah Bapak Nadji Nurdin, kepala SMPN 2 Wonorejo yang pertama. Beliau menjabat tahun 2006-2008. Bersama istri tercinta, Ibu Enik Prihatin, Pak Nadji menerima kami dengan ramah. Rumah Pak Nadji berada di Purwodadi tepat di sebelah selatan kantor KUD Dadi Jaya. Pak Nadji dan Bu Enik memiliki dua orang anak yaitu laki-laki dan perempuan. Kehadiran dua orang cucu semakin melengkapi kebahagiaan beliau berdua. Pun kepulangan haji pada tahun 2022 semakin membuat hidup mantan pengawas SMA ini semakin berkah. Aneka macam kue lebaran terhidang di meja plus makanan yang menggoda selera, bakso. Terima kasih Pak Nadji. Jazaakumullahu khairaan katsiiran.
Dari Pasuruan kami melanjutkan safari silaturrahim ke Malang yaitu ke rumah Bu Susta. Â Ibu Dra. Susta Hirawati, M.Pd merupakan kepala SMPN 2 Wonorejo periode kedua yang menjabat tahun 2008-2012. Ditemani suami tercinta yaitu Bapak Hani, Ibu Susta menempati rumah di Jalan Bango no. 29 Malang dan juga ibunda (eyang) yang saat ini berusia sekitar 80 tahun. Kebiasaan baik Bu Susta adalah selalu meminta kami membungkus suguhan yang dihidangkan. Jadilah kami akhirnya membungkus bakso dan beberapa cemilan lainnya. Masya Allah. Semoga rizqinya semakin berkah dan lancar.
Mumpung di Malang, sekalian kami juga diaturi Ibu Ari Suparmi, S.Pd untuk berkunjung. Jarak rumah Bu Ari dengan Bu Susta memang tidak terlalu jauh. Saat kami berkunjung, Bu Ari hanya ditemani ibunda tercinta, Ibu Sugeng, karena suaminya yaitu Bapak Prastowo sedang dinas luar, sedangkan putri semata wayangnya sudah kembali kuliah di STAN. Bu Ari sudah menyiapkan aneka macam gorengan, cilok dan lain-lain untuk menyambut kami. Beliau juga sudah menyiapkan nasi goreng untuk dibawa pulang. Kami pun masih diaturi untuk membawa cilok dan lain-lain itu dibawa pulang. Masya Allah. Semoga berkah ya Bu Ari.
Keluar dari rumah bu Ari, waktu sudah sore. Kami pun melanjutkan berkunjung ke rumah Bapak Drs. Slamet Sudarsono di Songsong Singosari. Di rumah, Pak Slamet ditemani istri tercinta yaitu Ibu Helmi Rohana, S.Pd beserta ptrinya yaitu Winda yang saat ini masih kuliah di UB. Pak Slamet sebenarnya sejak awal juga ikut rombongan berkunjung ke rumah Pak Khuzaini, Pak Mesran dan seterusnya. Pak Slamet sangat baik sehingga tidak tega membiarkan rombongan yang hanya terdiri dari kaum hawa ini. Di rumah Pak Slamet, selain suguhan kue lebaran yang beraneka macam, ada yang khas dan berbeda yaitu es krim.. Masya Allah segar dan nikmat sekali. Terima kasih Pak Slamet dan bu Helmi. Semoga rizqinya semakin berkah. Safari silaturrahim hari pertama berakhir di rumah Pak Slamet. Kami sampai di rumah sekitar pukul 19.30. Alhamdulillah.
Safari silaturrahim hari kedua, kami berkunjung ke rumah Bapak Sukamto, S.Pd. Pak Kamto, begitu sapaan akrabnya merupakan kepala SMPN 2 Wonorejo pada tahun 2021-2022. Sebenarnya rumah beliau berada di Wonorejo. Tetapi, beliau juga memiliki rumah lain di Lawang, tepatnya di perumahan Malang Anggun Sejahtera Blok K-4 no. 30. Ditemani istri tercinta, Ibu Win, kami disambut dengan hangat. Aneka macam kue lebaran, gorengan dan lain-lain. Saat makan siang, kami disuguhi bakso plus lontong. Ditambah es ketimun alangkah segarnya. Tak sampai di situ, kami pun diaturi membungkus bakso yang masih ada. Masya Allah. Sehat selalu Pak Kamto dan keluarga. Jazaakumullahu ahsanal jaza'.
Hari ketiga dari agenda safari silaturrahim adalah berkunjung ke rumah Ibu Wiludjeng Esti Rahaju, S.Pd. Rumah beliau kira-kira 100 meter sebelah utara dari SMPN 1 Â Gondangwetan .
Masih seperti dulu. Bu Esti menerima kami dengan hangat dan ramah. Suasana semakin akrab dengan suguhan kue beraneka macam, kue khas lebaran dan aneka gorengan: weci, tahu penthol, somay. Dengan menu makan siang bakso ditambah lontong semakin membuat kami betah berlama-lama di sana. Kehadiran seorang cucu laki-laki yang lucu dan tampan dari putri semata wayangnya setidaknya bisa menjadi penawar karena kepergian suami tercinta, alm Bapak Heru Santoso beberapa wakt yang lalu.
Dari rumah Bu Esti berlanjut ke Bapak Teguh Winaryo, M.Pd. Meski beliau di SMPN 2 Wonorejo sebagai Plt (Pelaksana Teknis Lapangan) yang mengisi kekosongan jabatan kepala sekolah dari masa Pak Mesran ke Pak Kamto, Pak Teguh sangat dekat dengan kami, keluarga besar SMPN 2 Wonorejo. Dengan ramah, Pak Teguh dan istri tercinta menyambut kami. Aneka suguhan kue lebaran, buah semangka, ada juga getuk lindri membuat kami betah berlama-lama meski hawa panas terasa sekali. Selanjutnya kami pun diaturi makan siang dengan menu yang sangat menggoda selera, urap-urap kenikir, ikan asin, mendol, dadar jabung, ayam goreng, tahu tempe bumbu santan. Masya Allah. Tabaarakallah. Semoga Allah membalas kebaikan Pak Teguh dan keluarga.
Sejarah Silaturrahim/silaturrahim
Silaturrami berasal dari bahasa Arab yakni Shilah yang berarti hubungan dan Ar-Rahim artinya kerabat atau saudara. Kata Rahim diambil dari rahim perempuan yang menunjukkan sebuah hubungan karib kekerabatan. Kata silaturrahim bahkan sudah terdaftar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang berarti tali persahabatan (persaudaraan).. Oleh karena itu orang Indonesia lebih disarankan menggunakan kata silaturrahim yang makna katanya sudah dikembalikan ke dalam bahasa Indonesia.
Senada dengan itu Imam Nawawi mengatakan bahwa silaturrami adalah berbuat baik kepada karib kerabat sesuai dengan keadaan orang yang menghubungkan dan orang yang dihubungkan. Terkadang menggunakan harta, adakalanya dengan bantuan tenaga, sekali waktu dengan kunjungan atau dengan memberi salam dan lain-lain.
"Orang yang menyambung silaturahmi bukanlah yang memenuhi (kebutuhan), melainkan orang yang menyambung hubungannya kembali ketika tali silaturrahim itu sempat terputus." (HR. Bukhari)
Suatu ketika diceritakan dalam sebuah riwayat, disebutkan kisah tentang Asma' binti Abu Bakar dengan Qutailah binti Abdul Uzza, ibundanya yang non muslim. Saat itu ummat Islam dan kafir Quraisy dalam suasana gencatan senjata melalui perjanjian Hudaibiyah. Saking rindunya sang ayah kepada anaknya, Qutailah mengunjungi anaknya, Asma di Madinah. Ia membawakan makanan untuk putri kesayangannya. Asma pun ragu sampai akhirnya bertanya kepada Rasulullah SAW.
"Wahai Rasulullah, ibuku datang kepadaku dan dia sangat ingin aku berbuat baik padanya, apakah aku harus tetap menjalin hubungan dengan ibuku?"
"Ya, sambunglah silaturahim dengannya," tutur Rasulullah SAW..
Demikianlah hubungan Asma' binti Abu Bakar dan Qutailah ini sempat terputus lantaran perempuan yang dijuluki Dzatu Nithaqain ini mualaf (masuk Islam) sedangkan ibundanya tetap memeluk agama yang dianut nenek moyangnya. Keduanya juga terpisah jarak yang cukup jauh setelah Asma' hijrah ke Madinah. Tetapi Rasulullah SAW memerintahkan Asma' untuk tetap bersilaturrahim meskipun ibu kandungnya seorang non muslim.
Di Indonesia sendiri istilah silaturrahim dimaknai lebih luas, tidak hanya untuk memperbaiki hubungan yang sempat terputus tapi juga ikatan yang dari awal sudah terjalin baik. Dalam arti tidak hanya ditujukan untuk kaum kerabat saja melainkan kepada siapapun.
Mengapa Silaturrahim?
Banyak sekali ayat dalam Al Qur'an maupun hadits Rasulullah SAW yang membahas keutamaan silaturrahim. Oleh karenanya sebagai makhluk sosial sekaligus sebagai hamba Allah SWT, dengan melakukan silaturrahim akan memperoleh banyak keutamaan yaitu terpenuhinya hablum minaLLAh dan hablum minannas.
Berikut ini fadhilah atau keutamaan silaturrahim antara lain yaitu:
Dipanjangkan umur dan dilancarkan rizqi
"Barangsiapa yang ingin diluaskan rizqinya dan dipanjangkan umurnya maka sambunglah tali silaturrahim" (HR. Bukhari -- Muslim).
Menjaga keharmonisan.
"Tak akan masuk surga pemutus silaturrami" (HR. Bukhari dan Muslim).
Dimuliakan dunia dan akhirat
"Hai manusia tebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali persaudaraan, sholatlah di malam hari saat manusia terlelap tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat" (HRÂ Ibnu Majah).
Menyehatkan mental, Memperluas ukhuwah Islamiyah, Menambah Ilmu, Mendapatkan rahmat Allah SWT, Menjauhkan diri dari ancaman neraka
"Tidak akan masuk surga orang yang suka memutuskan tali persaudaraan."(HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Muhammad Jubair bin Muth'im r.a).
Semoga niat baik kita untuk menjalin silaturrahim senantiasa mendapatkan kemudahan dan ridlo dari Allah SWT.
Sumber Bacaan :
https://m.oase.id/read/XWkrP3-memaknai-ajaran-nabi-muhammad-soal-keutamaan-silaturahmi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H