Hari Senin, 6 Maret 2023 peserta didik kelas VII melanjutkan kegiatan pembelajaran projek dengan tema kewirausahaan. Agenda kegiatannya yaitu melakukan wawancara dengan pelaku usaha yang terdapat di sekitar sekolah. Setiap kelas dibagi menjadi 7 kelompok. Kelas VII terdiri dari 2 kelas sehingga total ada 14 kelompok.
Sebelum melaksanakan wawancara semua peserta didik kelas VII dikumpulkan di lapangan upacara untuk mendapatkan pengarahan dari guru koordianator projek. Diawali dengan pembacaan doa dengan harapan agar pelaksanaan wawancara dapat berjalan dengan lancar.Â
Pada sesi ini secara implisit mengajarkan kepada peserta didik pentingnya menyertai setiap kegiatan atau usaha dengan doa yang merupakan implementasi dari nilai-nilai profil pelajar Pancasila.
Guru memberikan arahan tentang etika saat melakukan wawancara. Peserta diberikan pemahaman tentang makna dari wawancara yaitu melakukan dialog antara dua orang atau lebih (antara pewawancara dan narasumber) dengan tujuan untuk mendapatkan informasi. Guru menghimbau agar menjaga norma kesopanan apalagi dengan orang lebih tua.
Dilansir dari info.populix.co berdasarkan cara pelaksanaannya wawancara terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
Wawancara terstruktur; semua pertanyaan sudah disiapkan secara rinci dan terstruktur.
Wawancara tidak terstruktur; pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bersifat terbuka atau bebas menanyakan apa saja kepada narasumber.
Wawancara bebas terpimpin; merupakan gabungan dari kedua jenis wawancara tersebut di atas, pewawancara tetap menyiapkan pertanyaan-pertanyaan tapi secara garis besarnya saja.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta didik di SMPN 2 Wonorejo sebagai bagian dari projek menggunakan teknik wawancara terstruktur karena daftar pertanyaan sudah disiapkan dalam bentuk lembar kerja (LK).
Narasumber yang akan diwawancarai berasal dari pelaku usaha yang bermacam-macam baik yang menjual barang maupun jasa. Dari 14 kelompok yang berasal dari kelas VII A dan VII B disebar agar merata.Â
Pelaku usaha di sekitar sekolah yang menjual barang terdiri dari toko penjual sembako atau toko kelontong, penjual rujak, serta counter HP. Sedangkan yang bergerak di bidang jasa meliputi penjahit, perias, tukang pijat dan tukang bengkel.
Guru-guru yang mendampingi kegiatan wawancara adalah guru-guru kelas VII yang bertepatan dengan jadwal mengajar pada kelas tersebut dan dibantu oleh beberapa guru yang sedang tidak mengajar alias jam kosong.
Berikut ini contoh daftar pertanyaan yang diajukan kepada para pelaku usaha tersebut:
Apa produk/jasa yang menjadi usaha Bapak/Ibu?
Apa yang menjadi motivasi Bapak/Ibu membuka usaha tersebut?
Apa keunggulan produk/jasa yang dijual Bapak/Ibu?
Apa saja yang menjadi tantangan Bapak/Ibu dalam mengelola dan mengembangkan usaha?
Apa harapan Bapak/Ibu untuk pengembangan usaha ke depan?
Siapa saja pesaing dari usaha Bapak/Ibu? (terdekat, trkuat, terlama, dan lain-lain)
Berapa rata-rata omset harian/bulanan Bapak/Ibu?
Apakah Bapak/Ibu tahu harga pokok produksi /HPP/harga kulakan dari produk yang dijual?
Siapa sajakah pembelinya? (Anak muda/orangtua; Laki-laki/perempuan)
Apakah ada kesulitan dalam penentuan harga?
Apakah Bapak/Ibu menggunakan media sosial untuk promosi/pemasaran? Jika iya, media sosial apa saja yang digunakan?
Ada banyak pelajaran berharga yang dapat diperoleh  peserta didik dalam pelaksanaan wawancara dengan pelaku usaha ini antara lain :
Sikap berani; Setiap peserta didik dalam kelompok pada mulanya merasa ragu, tidak berani, pada akhirnya karena dituntut oleh keadaan bahwa pertanyaan yang diajukan kepada narasumber harus disampaikan secara bergiliran sehingga memunculkan sikap berani.
Sikap percaya diri; peserta didik mulai menunjukkan rasa percaya diri karena melakukan wawancara bersama-sama. Perasaan grogi, tidak yakin akan kemampuan diri akhirnya berubah menjadi rasa percaya diri yang luar biasa.
Kolaborasi; sebelum melakukan wawancara tiap kelompok diharapkan sudah menghubungi narasumber tentang kesediannya untuk diwawancarai. Di sinilah pentingnya membangun kolaborasi agar tujuan bersama tercapai.
Komunikasi; meski sudah ada dafter pertanyaan yang sudah disiapkan setidaknya peserta didik dilatih untuk berkomunikasi secara lisan dengan orang yang lebih tua.
Kerjasama; untuk mencapai tujuan yang akan dicapai juga diperlukan kerjasama yang baik. Yang ditunjuk sebagai leader atau ketua tidak serta merta dengan seenaknya memerintah temannya tapi memerlukan kerjasama yang baik.
Setelah melakukan wawancara dengan pelaku usaha, peserta didik kemudian diminta untuk mempresentasikan hasilnya. Semua kelompok diberi kesempatan untuk membacakan hasil wawancaranya.
Bagian akhir dari kegiatan hari ini yaitu refleksi. Peserta didik diminta untuk menuliskan tentang:
Hal yang dipelajari hari ini
Temuan yang paling menarik
Perasaan mereka setelah mengikuti kegiatan hari ini
Secara umum peserta didik sudah memahami tentang kegiatan yang dilakukan. Tentang temuan yang paling menarik yaitu ada salah satu kelompok yang merasa kecewa karena narasumber yang akan diwawancarai bersikap cuek sehingga hanya berhasil menanyakan 3 pertanyaan saja.Â
Sedangkan tentang perasaan mereka setelah mengikuti kegiatan wawancara pada umumnya sangat senang karena mendapatkan pengalaman baru melakukan wawancara, punya wawasan tentang bagaimana membangun usaha, tantangan atau kendala serta harapan-harapan ke depan.
Kegiatan refleksi merupakan hal penting yang perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengekspresikan kesan secara konstruktif dan eksploratif  selama proses pembelajaran (dalam hal ini projek) berlangsung. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H