Hakim melanjutkan,"Tahukah kalian bahwa kerabat kalian ini sudah meninggal?"
"Maaf Pak Hakim, kami tidak tahu," kompak mereka menjawab.
"Dia selalu menjaga jarak dengan kami. Tidak pernah silaturrahim. Tidak pernah membantu kami."Jawab mereka.
Kemudian hakim menjelaskan bahwa si Fulan ini meninggalkan harta yang sangat banyak.
"Tinggal kalian bertiga ahli warisnya," jelas sang hakim.
Pada akhirnya mereka bertiga menandatangani form pembagian warisan yang disiapkan. Masya Allah, merinding ya membaca kisahnya. Ketiga ahli waris yang awalnya miskin papa ini pun akhirnya menerima warisan yang bernilai ratusan milyar. Saking senangnya, ketiga orang ini langsung mau keluar dari pengadilan.
Tetiba sang hakim manahan mereka. "Sebentar, jangan tergesa pergi. Saya ada ide untuk kalian," sang hakim mengatakan sambil melambaikan tangan memberi kode kepada ketiganya untuk berhenti.
"Kalian kan sudah mendapat harta peninggalan yang sangat banyak dari almarhum.
'Kalian mendapatkan harta yang sangat banyak ini tanpa usaha apa-apa. Tiba-tiba kalian mendapatkan jutaan real atau puluhan milyar." Hakim mencoba menyentuh hati ketiganya.
(Kira-kira kalau kita yang mendapatkan harta itu. Apa yang ada dalam benak kita ya? Setuju atau tidak ya)
" Sudikah kiranya kalian menyisihkan sebagian saja untuk membangun masjid yang diatasnamakan almarhum?" demikian ide dari sang hakim.