Mohon tunggu...
Izatul Laela
Izatul Laela Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah di SDN Karangsono Kecamatan Wonorejo Kabupaten Pasuruan

Hobi menulis, membaca, konten yang menarik tentang kisah yang inspiratif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sistem Among: Sebuah Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

12 Februari 2023   19:09 Diperbarui: 12 Februari 2023   19:15 2123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada intinya, anak atau murid harus dituntun untuk mengembangkan dirinya sesuai kodrat dan potensinya sesuai dengan kasih sayang yang tulus, mendampingi, merawat dan menjaganya serta doa dan harapan untuknya. Maka guru tidak hanya memandang sistem among sebagai suatu metode saja tapi lebih dari itu, sebagai cara berpikir (mindset) among juga penting disadari oleh kita sebagai pendidik. Guru yang mempunyai karakter, kredibel dan dihormati murid,  memiliki kemampuan mengelola dan mengembangkan kemampuan social-emosional yang baik dengan murid (kemitraan), dan guru yang memiliki tutur kata mudah dipahami murid dengan sistematis dan logis. Sebagai contoh, saat pembelajaran guru dapat membuka dialog dan bertanya pada murid tentang kesulitan belajarnya, mendengarkan keluh kesah dan perasaannya dengan berbagai cara melalui gambar, tulisan, dan lain-lain yang membuat murid nyaman mengutarakannya sehingga murid dapat merasakan perhatian dan kasih sayang dari guru yang dapat membangkitkan semangat belajarnya. Guru dapat menuntun murid untuk memahami bahwa wajar untuk melakukan kesalahan. Selain itu,murid juga mungkin melihat sosok gurunya sebagai contoh berperilaku kepada orang lain dengan penuh perhatian dan kasih sayang. Contoh lain guru juga dapat mengajak dan melibatkan murid untuk menentukan tujuan belajarnya dengan menanyakan kesukaannya, keinginan belajarnya dan lain-lain yang murid merasa dihargai dan didengarkan.

Mari kita renungkan:

Apakah kita sebagai guru sudah menekankan pada proses belajar yang terjadi dalam diri murid?  

Apa yang dapat kita lakukan sebagai pendidik untuk dapat berpihak pada murid dan memfasilitasi kebutuhan potensi dan kompetensinya?

 

Referensi : Platform Merdeka Mengajar

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun