Mohon tunggu...
Izal Aja Dulu
Izal Aja Dulu Mohon Tunggu... lainnya -

Biru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Maaf, Jangan Tanya Kenapa, Saya Sedang Mabuk

28 Maret 2010   13:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:08 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak setahun yang lalu saya sudah merasa memiliki kelainan. Saya menderita sesuatu sejak otak saya dipaksakan membuat skripsi setahun yang lalu. Tangan saya sering gemetar (ini bohong), keringat saya tiba-tiba sering muncul justru ketika dingin (ini juga nggak masuk akal kecuali saya menderita jantung), kepala saya sakit, mata kunang-kunang (ini juga ngk perlu percaya) mata saya seakan-akan kena dampak yang kronis dan tidak kunjung bisa memejamkan mata, maka saya berkesimpulan "ok...lo kena Insomnia sodara Rizal". (nah... klo ini beneran serius...he..he..).

Teman-teman saya seringkali menyebut saya kurang normal (baca: GILA) belakangan ini. Sudah sekitar 3 bulan ini saya gabung di kompasiana. dan sejak gabung itulah saya seringkali tertawa cekikikan tengah malam, mungkin itulah yang mendasari saya dibilang...GILA!!!! oleh teman-teman saya itu....Oh...tidakkkk....!!!

Iseng-iseng ternyata mereka juga sering memperhatikan tulisan-tulian saya. Namun, komentar yang mereka bilang ternyata sedikit membuat hati saya bergetar. Mereka bilang tulisan saya tidak cocok dengan muka saya. Muka saya lebih terlihat ringan, tidak seperti tulisan-tulisannya.

Ok...saya mencoba mencerna komentar itu, apakah ini yang dirasakan Bang Zulfikar Akbar saat teman-temannya berkata bahwa tulisannnya terkesan berat? Oh tidak...saya tejebak. Tolong power ranger selamatkan saya (kok jadi inget sie power ranger kompasiana itu?..ahahaha)

Nah...berkaca dari komentar itu, maka ijinkan saya menulis sedikit cerita humor. Namun..maaf...sebelumnya jika saya mengganggu, sebelum anda semua membaca cerita saya, silahkan andai ada mau berkomentar seperti ini: "Buset deh...mo nulis cerita humor aja prolognya ampe panjang begini???ahahahahaha"

______________________________________________________________________________________________

Maaf, Jangan Tanya Kenapa, Saya Sedang Mabuk

Malam kemarin, disebuah desa terjadi sebuah perselisihan antara seorang bapak-bapak tua dengan seorang pemuda, Keributan itu diawali ketika seorang bapak tua sedang menjalankan kewajibannya menjaga keamanan, sebut saja meronda. Ketika sedang patroli itu, di sebuah rel kereta api pak tua tersebut melihat seorang pemuda sedang merangkak, rangkak di antara rel kereta api itu. Kontan saja pak tua itu penasaran, kemudian dia bertanya:

Pak Tua: "Hey...kamu sedang apa itu di rel kereta api? awas jangan disitu, bayaha eh...bahaya"

Pemuda desa: "Hey pak...apa kabar, nuju naon pak?"

Pak tua: "Beuh...ari kamu, ditanya malam balik nanya. itu kamu lagi apa disitu...kamu mabok ya?"

Pemuda desa: "Wah...bapak pinteran, kenapa tahu saya sedang mabok? santai pak saya nggak bakal kenapa-kenapa"

Pak Tua: "Yee...kamu itu gimana, mabok kok disitu, kenapa kamu maboknya disitu?"

Pemuda desa: "Ini pak saya sedang naik tangga, mau benerin genteng tadi disuruh Mbak mimin, katanya gentengnya rusak tapi kok tangganya panjang amat ya...saya daritadi merangkak tapi nggak sampe-sampe"

Pak tua itu kontan kebingungan. Itukan rel kereta api, kenapa dia bilang itu tangga? Dia kemudian mencoba mengusap-ngusap matanya, dia seakan tak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya. Tapi akhirnya dia yakin itu rel kereta api, bukan tangga. dan kemudian dia berteriak lagi.

Pak tua: :"Hey jang...itu bukan tangga, itu rel kereta api....cepat pindah dari sana, nanti ada kereta lewat bahaya kamu...bisa-bisa mati kelindes...."

Pemuda desa: "Heh...bapak (dengan nada marah) saya suda bilang, ini itu tangga, bukan rel kereta api, kenapa bapak ngotot ini rel kereta? saya jadi heran, sebenarnya yang sedang mabok itu siapa? bapak apa saya?"

Mendengar jawaban pemuda desa itu, sie bapak kontak saja marah bukan main, tapi kemudian pak tua tidak berniat mmelanjutkan perselisihan mereka itu, dia lebih memilih kembali ke pos ronda sambil menggerutu. "sial...ditipu sama orang mabuk"

[caption id="attachment_104570" align="aligncenter" width="300" caption="Rel Kereta atau Tangga? (gbr: Google)"][/caption]

Purwokerto, 28 Maret 2010

Belajar melawak, ahahahahaha

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun