Pembelajaran seni tari di era milenial, tidaklah mudah. Seni Tari adalah cabang kesenian yang memerlukan ketrampilan yang di dalamnya mengandung unsur estetis atau keindahan. Seni adalah pelajaran yang gampang-gampang susah karena dibutuhkan bakat dan minat yang disertai ketrampilan untuk dapat memeragakannya. Tidak semua peserta didik tertarik mempelajari seni karena untuk mempelajarinya di butuhkan ketrampilan, Â ketekunan dan kesabaran untuk menghasilkan sebuah karya seni yang dapat dinikmati khaklayak umum.
Dalam pelajaran seni tari, sesuai dengan KD 4.2 yaitu  memeregakan gerak tari tradisional berdasarkan bentuk, jenis, dan nilai estetis sesuai dengan ketukan dan iringan,  materi yang diberikan kepada peserta didik  adalah gerak dasar tari tradisional, dimana peserta didik diajarkan bagaimana mereka mengetahui ragam gerak dasar dan  memeragakan gerak dasar tari tradisional  yang disertai dengan hitungan dan iringan musik. Gerak dasar dalam tari meliputi gerak tangan, kepala, badan dan kaki, dibutuhkan keselarasan diantara anggota tubuh agar tercipta gerakan tari yang estetis.Â
Tari tradisional di era sekarang jarang di gemari oleh kaum milenial hal ini disebabkan  karena gerakannya yang kurang variatif dan iringannya yang kurang kekinian. Akan tetapi Tari tradisional merupakan salah satu aset budaya Bangsa yang harus kita lestarikan agar tetap terjaga eksistensinya.
Dalam prakteknya, pembelajaran seni tari menggunakan metode Direct Instruction ( pengajaran langsung ). Pembelajaran langsung  khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan procedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah . Metode Direct Instruction merupakan metode mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari ketrampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.
Metode mengajar ini sering disebut dengan metode Pengajaran Langsung (Kardi dan Nur:2000). Arends (2001) juga mengatakan hal yang sama yaitu : “ A teaching model that is aimed at helping student learn basic skills and knowledge that can be taught in a step by step fashion. For our purposes here, the model is labeled the direct instruction model “.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kardi dan Nur (2000), bahwa suatu pelajaran dengan metode pengajaran langsung berjalan melalui lima fase yaitu :Â
(1) penjelasan tentang tujuan dan mempersiapkan siswa, (2) pemahaman atau presentasi materi ajar yang akan diajarkan atau demonstrasi tentang ketrampilan tertentu, (3) memberikan latihan terbimbing, (4) mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, (5) memberikan latihan mandiri. Langkah- langkah dalam metode pembelajaran Direct Instruction yaitu: menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa, mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan, membimbing pelatihan, mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik, serta memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan.
Metode Direct Instruction  memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelabihannya yaitu siswa benar-benar dapat menguasai pengetahuannya, semua siswa aktif dalam pembelajaran. Kekurangannya yaitu memerlukan waktu lama sehingga siswa yang tampil tidak begitu lama, serta untuk pelajaran tertentu.Â
Literatur lain juga menjelaskan sintaknya adalah sebagai berikut : sajian informasi kompetensi, mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan procedural, membimbing pelatihan-penerapan, mengecek pemahaman dan umpan balik, menyimpulkan dan evaluasi, refleksi. Metode pembelajaran Direct Instruction merupakan metode pembelajaran secara langsung agar siswa dapat memahami serta benar-benar mengetahui pengetahuan secara menyuluruh dan aktif dalam suatu pembelajaran. Jadi, model pembelajaran ini sangat cocok diterapkan di kelas dalam materi tertentu agar proses berpikir siswa dapat mempunyai ketrampilan procedural.
Diharapkan dengan menggunakan metode Direct Instruction ( pengajaran langsung) di pembelajaran seni tari dalam materi memeragakan gerak dasar tari tradisional peserta didik dapat lebih memahami, mempelajari dan meperagakan ragam gerak dasar tari tradisional, karena metode ini memiliki langkah step by step, membutuhkan kesabaran dan ketekunan, pembelajaran yang mengutamakan proses sehingga cocok diterapkan dalam mata pelajaran seni budaya khususnya seni tari karena tanpa latihan yang berkesinambungan mustahil mendapatkan hasil yang diharapkan.Â
Dengan metode pembelajaran Direct Instruction  atau pelajaran langsung,  peserta didik yang berasal dari kaum milenial  menjadi lebih tertarik mempelajari tari tradisional yang terkesan kuno dan monoton sehingga eksistensi tari tradisional tetap terjaga tanpa tergerus perubahan jaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H