Mohon tunggu...
Milliyya
Milliyya Mohon Tunggu... -

Pembaca Novel | Menulis kadang-kadang :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pendekar Tongkat Emas: Sebuah Film tentang Filosofi Hidup

19 Desember 2014   22:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:56 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Apalah artinya kesempurnaan ilmu tanpa pengabdian untuk kemanusiaan," -- Cempaka

Film Pendekar Tongkat Emas ini berkisah tentang Seorang pendekar bernama Cempaka (Christine Hakim). Ia dinobatkan sebagai Pendekar Tongkat Emas yang disegani dan dihormati di dunia persilatan. Dunia persilatan ibarat lorong gua panjang, kemenangan pertarungan berarti adanya kematian!

Saatnya sudah tiba.

Kesehatan Cempaka tak lagi membaik. Diantara empat murid yang dimilikinya  Biru (Reza Rahadian), Gerhana (Tara Basro), Dara (Eva Celia), dan (Angin) Aria Kusumah. Yang mana salah satu diantaranya akan menjadi pewaris Tongkat Emas. Menjadi seorang pendekar yang ilmunya tidak tertandingi.

Siapakah pewaris sah Tongkat Emas? Dan, siapkah kalian menahan diri untuk tidak menjadi pemenang?

Narasi pembuka pada film ini cukup memikat, sukses membuat saya penasaran untuk melanjutkan film hingga usai--tepatnya sampai tahu siapa dan bagaimana perhelatan penerus Pendekar Tongkat di dunia persilatan. Menonton film ini adalah bernostalgia pada masa 90an--dimana film-film kolosal berjaya seperti Wiro Sableng, adalah film yang ditunggu-tunggu.

14189783381487404077
14189783381487404077
Bukan hanya sekadar menampilkan akting hebat para aktor dan aktris, film Pendekar Tongat Emas juga menampilkan pesona alam Sumba, NTT yang sangat cantik. Padang ilalang dan gunung-gunung yang indah. Kekayaan alam Indonesia bisa dilihat dari pemilihan kostum yang di rancang dengan kain tenun ikat khas Indonesia Timur.

14189781292074465852
14189781292074465852

Kembali pada alur cerita film. Tentang siapa pendekar tongkat emas pengganti Cempaka?

Dara! Ya.. Dara. Salah satu murid yang jurusnya belum mumpuni untuk bertarung. Bisa dibilang seniornya si Biru dan Gerhana.

Sempet kepikiran lho kok...? Saya mengira bahwa film ini akan bercerita tentang pertarungan-pertarungan antar pendekar dengan padepokan lain. Dan tebakannya salah besar. Sebab film ini sesungguhnya bercerita tentang pendekar dengan pemaknaan lain. Pendekar itu adalah ia yang berani berkomitmen dengan janjinya. Yang berani membela kaum lemah--yang bukannya tak dapat membela diri akan tetapi tidak memiliki kemampuan untuk melawan penindasan sendiri.

Membuat Gregetan

Setelah Dara dinobatkan sebagai pewaris Tongat Emas oleh Cempaka. Ia harus mempelajari jurus melingkar bumi untuk menguasai Tongkat Emas. Sebelum matahari terbit, tak lama setelah Dara di pilih sebagai pewaris Tongkat Emas. Cempaka membawa Dara dan Angin untuk dilatih jurus terakhir. Namun, ditengah perjalanan Biru dan Gerhana menghadang mereka. Pertarungan pun dimulai diantara murid dengan sang guru. Cempaka tewas!

Apakah Tongkat Emas berhasil direbut oleh Biru dan Gerhana? Dan kenapa mereka berkhianat kepada guru mereka--Cempaka?

Dari sini konflik dimulai. Dimana pesan moral yang filosofis tentang hidup begitu dalam di film ini. Tentu saja, sentuhan sang penulis skenario Seno Gumira Ajidarma--yang sangat khas. Perjalanan Dara dan Angin setelah kematian cempaka. Pengorbanan Angin sebagai pendekar melawan kepicikan Biru dan Gerhana.

Lakon Angin sukses bikin saya gregetan! Kenapa sik si Angin mati? Hahahaha...

Bagaimana dengan Dara? Apakah ia bisa mendapatkan kembali Tongkat Emas dengan kemampuan yang dimilikinya untuk melawan Biru dan gerhana? Ia harus menemukan Pendekar Naga Putih, dan berlatih jurus melingkar bumi untuk mendapatkan Tongkat Emas kembali.

Tapi, siapakah Pendekar Naga Putih dan dimakah ia berada? Silakan nonton filmnya di bioskop kesayangan kamu. Seru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun