Metode Penetapan Harga Berbasis Biaya
Yang menjadi penentu dalam metode ini adalah aspek penawaran atau biaya, bukan permintan. Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan pemasaran untuk dapat menutupi biaya-biaya.
Terdapat beberapa skema dalam penetapan harga berbasis biaya :
1.   Standard Markup Pricing
Dalam skema ini harga ditentukan dengan menambah persentase tertentu dari biaya pada sebuah produk. Bersaran persentase bervariasi tergantung pada jenis toko dan produk yang dijual. Produk dengan perputaran tinggi biasanya dikenakan persentase yang lebih kecil dari pada produk dengan tingkat perputaran yang rendah. Metode ini banyak diterapkan di supermarket dan toko-toko eceran yang menawarkan banyak pilihan produk.
2.   Cost Plus Percentage of Cost Pricing
Perusahaan menambah persentase tertentu terhadap biaya produksi atau kontruksi. Skema ini sering digunakan untuk menentukan harga satu item atau hanya beberapa item.
3.   Cost Plus Fixed Fee Pricing
Dalam skema ini pemasok atau produsen akan mendapatkan ganti atas semua biaya yang dikeluarkan, berapapun besarnya, tetapi produsen tersebut hanya memperoleh fee tertentu sebagai laba dengan besar tergantung pada biaya final proyek tersebut yang disepakati bersama. Skema ini banyak diterapkan pada produk-produk yang bersifat sangat teknikal, seperti mobil, pesawat dll.
4.   Experience Curve Pricing
Skema ini banyak diadopsi oleh perusahaan-perusahaan elektronik. Dimana skema ini dikembangkan atas dasar konsep efek belajar (learning effect) dimana unit cost barang dan jasa akan menurun 10% hingga 30% untuk setiap peningkatan sebesar dua kali lipat pada pengalaman perusahaan dalam memproduksi dan menjual barang atau jasa tersebut. Berdasarkan konsep ini biaya rata-rata perunit dapat diperkirakan secara matematis.