Gagah nian orang memanggilmu
Isyarat anugrah besar ada padamu
Ooh swarnadwipa
Tempatku berpijak dan dilahirkan
Tempatku menangis dan tertawa
Di atasmu pula aku mengenang
serta menyebut namanya
Ooh swarnadwipa
Akankah gulamu mengundang semut?
Patutkah manismu menjelma takut?
Sedang air matamu sudah hampir kering, hilang entah kemanaÂ
Ooh swarnawipa
Masihkah kau genggam rasa itu?
Saat dedaunan menghijau subur
Saat kembang kembang bermekaranÂ
dan saat kekasih menyelimuti dengan hangat kedamaian
Swarnadwipa
Melalui syair ini ku layangkan do'a dan harapan
Semoga kelak telur telur emas menetas dipunggungmu
yang akan membuktikan kilauanmu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H