Mohon tunggu...
Iyul Achmad
Iyul Achmad Mohon Tunggu... -

Memalaskan sebuah kemalasan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gerakan Sosial

15 Oktober 2013   00:23 Diperbarui: 4 April 2017   17:50 13518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Aliran Perubahan Sosial Terus-Menerus

Perubahan Sosial Terdahulu

Gerakan Sosial

Gerakan Sosial Berikutnya

3. Penjelasan ketiga berkaitan dengan tempat terjadinya perubahan sosial yang  disebabkan gerakan sosial. Biasanya perubahan sosial disebabkan oleh gerakan sosial yang dilakukan dalam masyrakat yang lebih luas yang berada di luar gerakan itu sendiri. Kelihatannya gerakan sosial itu seakan-akan adalah tindakan masyarakat dari luarnya, tetapi jangan lupa bahwa setiap gerakan sosial merupakan bagian masyarakat itu juga yang mengalami perubahan termasuk segmen anggotanya dan merembesi bidang fungsinya tertentu. Karena itu dalam keanggotannya, gerakan itu terjadi di dalam masyarakat itu sendiri, bertindak terhadap masyarakat dari dalam. Inilah kasus masyarakat mengubah masyarakat. Sebagian besar perubahan yang dihasilkan gerakan sosial adalah perubahan (internal) dalam gerakan sosial itu sendiri (anggotanya, ideologinya, hukumnya, pranatanya, bentuk organisasinya, dan sebagainya) dan juga perubahan eksternal dalam masyarakat lebih luas (hukumnya, rezim politiknya, kulturnya) yang ditimbulkan oleh umpan balik gerakan terhadap anggotanya dan strukturnya sendiri, perubahan lingkungan tindakannya maupun sumbangan aktor (motivasinya, sikapnya, ideologi yang diterima, dan sebagainya). Gerakan sosial adalah unik dalam hubungan timbal balik yang erat antara perubahan internal dan ekternal ini. Keunikannya, gerakan sosial mengubah dirinya sendiri dan ( memobilisasi, mengorganisir) untuk mengubah masyarakat lebih efektif. Perubahan di dalam gerakan dan perubahan oleh gerakan, berlangsung bergandengan, membuat saling tergantung. Keunikan ciri gerakan sosial ini dibenarkan oleh Gary Marx & James Wood dalam (Piotr Stompka, 2010 : 329) yang menyatakan: “Gerakan sosial lebih dinamis ketimbang kebanyakan bentuk sosial lain”, Gerakan sosial itu adalah perubahan sosial par excellence.

D. Gerakan Sosial Dan Modernitas

Secara historis gerakan sosial adalah fenomena universal. Rakyat diseluruh masyarakat manusia tentu mempunyai alasan untuk bergabung dan berjuang untuk mencapai tujuan kolektif mereka dan menentang orang yang menghalangi mereka mencapai tujuan itu. Sejarawan telah melukiskan pemberontakan dan ledakan ketidakpuasan di zaman kuno, gerakan keagamaan di abad pertengahan, pemberontakan petani yang hebat ditahun1381 dan 1525, reformasi dan gerakan kultural, etnis dan nasional sejak zaman Renaisan. Gerakan sosial bersarlah yang menyumbang terhadap kelahiran modernitas disaat revolusi borjuis besar di Inggris, Perancis, dan AS. Strategi dan taktik gerakan di semua zaman itu terlah berkembang, namun kebanyakan pengamat sependapat bahwa dalam masyarakat modernlah “era gerakan sosial benar-benar dimulai”. Hanya diabad 19 dan 20 gerakan sosial telah menjadi begitu banyak, besar, penting dan besar akibatnya terhadap jalannya perubahan (Piotr Stompka, 2010 : 329). Pengamat kontemporer Neidhardt & Rucht dalam (Piotr Stompka, 2010 : 329) menyatakan Masyarakat yang sangat modern cenderung menjadi “masyarakat gerakan”.

Gerakan sosial adalah bagian sentral modernitas. Gerakan sosial menentukan ciri-ciri politik modern dan masyarakat modern menurut Eyerman & Jamison dalam (Piotr Stompka, 2010 : 329). Gerakan sosial berkaitan erat dengan perubahan struktural mendasar yang terkenal sebagai modernisasi yang menjalar kebidang “sistem” dan kehidupan dunia menurut Rucht dalam (Piotr Stompka, 2010 : 329).

Piotr Stompka, 2010 : 329-321) Ada beberapa alasan yang menyebabkan gerakan sosial di zaman modern lebih menonjol dan lebih signifikan. Sebagai alasannya telah dikenal dalam analisis pakar klasik abad 19 tentang ciri modernitas sebagai berikut :


  1. Alasan pertama disebut “Tema Durkheim”. Kecenderungan kepadatan penduduk dikawasan sempit terjadi bersamaan dengan urbanisasi dan indutrialiasasi dan menghasilkan kepadatan moral penduduk yang besar. Kepadatan ini membuka peluang lebih baik untuk mengadakan kontak dan interaksi untuk mengembangkan kesamaan, pandangan, artikulasi ideologi bersama dan merekrut pendukung. Singkatnya, peluang mobilisasi dan gerakan sosial sangat meningkat. Mungkinkah gerakan sosialis terjadi tanpa sistem pabrik dengan ribuan buruh yang terlibat dalam kontak langsung? Kebetulankah bila kampus universitas dengan ribuan mahasiswa yang terkonsentrasi menjadi landasan segala persaingan?
  2. Gambaran modernitas lain adalah yang disebut “Tema Tonnies”, yakni atomisasi dan isolasi individu dalam Gesellschaft yang bersifat impersonal. Riesman menyebutnya “kerumunan yang kesepian” (1961). Keterasingan, kesepian, pejungkir balikan nilai menimbulkan idaman terhadap komunitas, solidaritas, dan kebersamaan. Keanggotaan gerakan sosial menyediakan pengganti yang memuaskan bagi kebutuhan manusia yang universal itu. Dengan cara ini masyarakat modern memasok calon anggota yang banyak sekali yang siap untuk direkrut dan dimobilisasi.
  3. Tema Marxian. Peningkatan ketimpangan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan perbedaan kekayaan, kekuasaan, prestise yang sangat tajam ini menimbulkan pengalaman dan kesan ekploitasi, penindasan, ketidakadilan, dan perampasan hak yang menggerakkan permusuhan dan konflik kelompok. Orang yang kepentingan tersembunyinya terancam, siap untuk bertempur melawan orang yang membahayakan mereka. Ketimpangan struktural (Smelser,1962) yang merangsang timbulnya gerakan sosial tampak lebih nyata ketimbang yang pernah ada sebelumnya.
  4. Tema Weberian. Tranformasi demokratis sistem politik, membuka peluang bagi tindakan kolektif massa rakyat. Pengunggakan perbedaan pendapat, artikulasi kepentingan tersembunyi dan kegiatan unuk mempertahankan nya menjadi hak yang syah dan tanggung jawab selaku warga negara makin diharapkan. Peluang kemunculan gerakan sosial berkadar politik akan berubah secara radikal (Tarrow,1985).
  5. Gambaran yang disebut Tema Comte dan Saint Simon. Menereka menenkankan modernitas pada penaklukan, kontrol, dominasi, dan manipulasi realitas: mula-mula terhadap realitas alam dan akhirnya juga terhadap realitas masyarakat manusia. Keyakinan bahwa perubahan sosial dan kemajuan tergantung pada tindakan manusia. Keyakinan bahwa perubahan sosial dan kemajuan tergantung pada tindakan manusia, bahwa masyarakat dapat dibentuk oleh anggotanya untuk keuntungan mereka sendiri, merupakan syarat ideologis penting utnuk aktif dan mobilisasi dan gerakan sosial. Voluntarisme mengembangkan gerakan sosial sedangkan fatalisme membunuhnya.
  6. Masyarakat modern mengalami peningkatan pendidikan dan mempunyai kultur umum. Partisipasi dalam gerakan sosial membutuhkan kesadaran, imajinasi, kepekaan moral, dan perhatian terhadap masalah publik dalam derajat tertentu serta kemampuan menggeneralisirnya dari pengalaman pribadi dan lokal. Kesemuanya itu berkorelasi positif dengan tingkat pendidikan. Revolusi pendidikan yang menyertai penyebaran kapitalisme dan demokrasi, memperluas tumpukan potensi anggota gerakan sosial.

  1. Kemunculan dan penyebaran media massa (Molotoch, 1979). Media massa merupakan instrumen yang sangat kuat untuk mengartikulasikan, membentuk, dan menyatukan keyakinan, merumuskan dan menyebarkan pesan ideologis, serta membentuk pendapat umum. Media massa memperluas cakrawala pandangan rakyat melampui dunia pribadi mereka menuju pengalaman kelompok, kelas, dan bangsa lain yang berjauhan letak geografisnya. Ini menimbulkan dua akibat: (a) Keterbukaan cakrawala ini menciptakan “efek demonstrasi” penting yakni pelunag untuk membandingkan kehidupan masyarakat sendiri dan kehidupan masyarakat lain. Kesan ketakadilan yang merugikan yang disertai perasaan “terampas relatif” menyediakan latar belakang psikologis yang kondusif bagi gerakan sosial. (b) Melalui media massa orang juga belajar mengenai keyakinan, sikap, dan keluhan politik orang lain. Ini memungkinkannya untuk menaksir tingkat keburuka keaddan bersama, untuk mengakhiri “kedunguan” atau kekeliruan bersama, menghilangkan keyakinan bahwa ia sendiri yang merasa tak senang dan sengsara. Media massa pun membangkitkan solidaritas, loyalitas, dan konsensus yang berkembang melampaui lingkaran sosial yang ada sebelumnya. Perasaan adanya masalah bersama dan solidaritas yang melampaui batas lokal ini merupakan syarat sosio-psikologis lainnya untuk kemunculan gerakan sosial.


E. Tipe-Tipe Gerakan Sosial

Ahli sejarah Crane Brinton dalam (Rafael Raga Maran,2001: 70-72), menulis : “No ideas, no revolution”. Dan ia pun tentu setuju kalau dikatakan, “No ideas, no social movement”. Suatu ideologi, seperangkat kepercayaan dan mitos, penting bagi suatu gerakan sosial. Suatu ideologi menyediakan bagi manusia konsep-konsep tentang tujuan-tujuan gerakan, rasional keberadaanya, tuntutannya atas pengaturan sosial yang ada, dan rangcangan aksinya. Suatu ideologi berfungsi sebagai sejenis perekat yang menyatukan orang-orang dalam suatu kepercayaan bersama, dengan demikian memantapkan solidaritas. Namum ideologi pun berfungsi lebih dari itu. Ia tidak hanya menyatukan orang-orang, melainkan juga mengisolasi dan memisahkan individu-individu; ia menyatukan mereka dengan suatu alasan. Dalam fungsi ini ideologi menyiapkan mereka untuk mau mengorbankan diri, bahkan demi mengorbangkan hidup mereka demi “Allah yang Benar”, “Bangsa yang Baru”, atau demi “Revolusi”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun