Untuk yang bernama Wahnan Ahmal
Singgahlah ketempat singgahmu dulu
Dimana masih kau tinggalkan barang-barangmu
Bereskan dan bawalah bersamamu
Karena lemari yang kau pergunakan dulu
Akan kupergunakan untuk menyimpan barang daganganku
Aku sudah menghimbaumu berulang kali
Berbulan-bulan aku menunggu janjimu
Yang berkarat karena dimakan waktu
Telingamu mendengar tapi langkahmu tak bergeming
Aku sudah terlalu tua untuk menunggu hingga Lebaran Kuda
Salam hormatku untuk Bapak Gubernur
Ingin rasanya kusampaikan hal ini pada beliau
Rasanya tak pantas, jika urusan sekecil ini harus didengarnya
Tapi aku tak tahu dengan cara apa lagi aku harus bicara padamu
Aku merasa seperti pengemis yang sedang mengais-ngais dirumahku sendiri
Memperjuangkan sepenggal ruang untuk berusaha
Yang kau sandera dengan sengaja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H