Mohon tunggu...
Yulia Bachar
Yulia Bachar Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Multipotentialite

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Didepan Ka'bah

13 September 2016   09:13 Diperbarui: 13 September 2016   09:30 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selesai thawaf ifadhah

Aku memanjatkan doa di depan pintu ka’bah

Menumpahkan semua daftar keinginanku

Ambisiku

Pesanan-pesanan doa dari sahabat dan kerabatku

Permohonan ampunan lengkap

Tak lupa memesan surga di akherat kelak

Lalu akupun mencari tempat untuk melaksanakan sholat sunat dua rakaat

Ditengah keramaian umat yang saling berebut tempat

Akupun mulai melaksanakan sholat

Namun diakhir rakaatku

Sesaat sebelum sujud

Tepat disisi kiri tempat kepalaku hendak kusungkurkan

Ada sepasang kaki yang sangat buruk, hitam dan korengan

Berdiri tegak tak bergerak

Sejenak pikiranku terusik

Dalam kebimbangan

Apakah aku akan menyempurnakan shalatku dengan bersujud disamping kaki buruk itu

Atau membatalkan sholatku dan mencari tempat lain untuk mengulang sholatku dari awal

Tapi hatiku membimbingku

Untuk menyempurnakan sujudku

Dan membiarkan kepalaku sejajar dengan kaki buruk itu

Allah menyapaku melalui kaki buruk disamping kepalaku

Bahwa disisiNya, . . . mungkin saja pemilik kaki buruk tadi memiliki derajat yang lebih tinggi dariku

Dan kepalaku yang isinya sangat kubanggakan ini

Ternyata dimataNya, . . . nilainya hanya sejajar dengan kaki buruk orang itu, . . .

Wallahualam, . . .

Terimakasih ya Allah, . . .  Engkau telah menyapaku dengan caraMu

DirumahMu yang indah ini

Diantara berjuta-juta tamu yang datang mencariMu

Engkau sempatkan menyisipkan sebentuk kesadaran dihatiku

Semoga saja, . . .

Engkau sisakan tempat untukku dan keluargaku disurga kelak

Makkah, 2003

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun