Andai kau bukan penabur sianida di kopi Mirna
Lalu kenapa kau bangun opini publik melalui gerak gerikmu yg mencurigakan dicafe itu,... ? pada hari pertemuanmu dengan Mirna...
Hingga mereka yang mendengar kisahmu pun ikut-ikutan menjatuhkan vonisnya bahkan sebelum persidangan dimulai...
Andai kau bukan penabur sianida di kopi Mirna
Kenapa tak kau tangisi rangkaian persidangan yg begitu melelahkan
Supaya mereka tahu jeritan hatimu yg sesungguhnya
Ketika semua telunjuk menudingmu sebagai pelaku
Dan engkau begitu tak berdaya, ketika para ahli menelanjangi kehidupanmu
Ini adalah proses peradilan yang tidak adil bagimu
Andai kau bukan penabur sianida di kopi Mirna
Bagaimana kau akan meyakinkan mereka yang mengikuti kisahmu ? kemana akan kau bawa cerita ini ??!
Realitas apa yang masih engkau simpan... ?
Mengakulah Jessica, . . .
Kami menunggu sisa-sisa kebenaran yang akan membebaskanmu , . . . Â
Bukan kertas-kertas keadilan yang terpaksa ditegakkan dalam remang-remang pergulatan realitas dan opini para ahli
Agar Mirnapun bisa merasakan keadilan yang sama, . . .Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H