Tak pernah ada kata terlambat untuk mulai peduli pada lingkungan. Tidak ada makna kosong di balik setiap aksi yang terpuji. Sekecil apapun langkah itu. Peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional esok hari bisa menjadi momentum untuk lebih mendorong kepedulian itu.
Ada nuansa berbeda saat melintasi Jalan Pegadungan, Cikarang Baru, Bekasi, akhir September lalu. Tampak sekumpulan anak usia tiga atau empat tahun memajang rapi pot-pot kecil. Isi pot itu tanaman hias dan buah-buahan. Sebagian yang lain merapikan pajangan kerajinan dari bahan daur ulang.
Sepintas karya mereka terlihat sederhana. Hiasan bunga dari kertas daur ulang, tidak tampak istimewa. Tapi membayangkan hiasan itu mereka buat dengan penuh semangat untuk mengajak orang peduli pada lingkungan, trenyuh jadinya. Apalagi melihat peluh di wajah-wajah polos yang tengah membereskan pot bunga. Tergambar jelas mereka serius dengan aksinya.
"Anak-anak ini sedang menggelar acara cinta lingkungan," terang Sulis Rusmiyati, salah seorang seksi sibuk di acara itu. Event ini digagas para guru dan orang tua dari Kelompok Bermain (KB) Islam Mahabbah, Cikarang Baru, untuk memperkenalkan anak-anak kepada tanaman sejak dini. Tema acaranya "Go Green for Kids".
Bentuk pengajaran cinta lingkungan ini sederhana saja. Anak-anak dikenalkan tentang berbagai jenis ubi-ubian. Mereka juga belajar berkreasi dengan bahan daur ulang. Tapi menjadi istimewa karena mereka diajarkan untuk langsung berbuat. Seperti menanam pot-pot bunga dengan aneka tanaman hias tadi. Nantinya, anak-anak itulah yang akan mengelola tanaman itu. Tentunya dibantu orangtua mereka masing-masing.
Wah seru ya, masih unyu-unyu sudah melakukan aksi nyata untuk menghijaukan lingkungan. Lalu, bagaimana dengan kita?
Saya sendiri, merasa malu dengan aksi para sobat cilik ini. Meski mengaku pecinta tanaman, saya sangat jarang berinisiatif menanam pohon di halaman rumah. Biasanya ibu saya yang gemar membeli tanaman hias dan membaginya untuk saya. Yang lebih parah, menyiram tanaman pun saya lebih suka menyuruh pembantu. Saya baru turun tangan mengurus tanaman bila sudah melihat banyak daun yang berlubang karena dimakani ulat. Hohoho...miris ya!
Justru, anak saya yang lebih peduli pada lingkungan. Ia sangat gemar memelihara ikan hias, walau hanya berwadahkan toples-toples kecil. Ia memberi makan ikan setiap hari. Dan selalu cerewet mengingatkan kami untuk mengganti air dalam toples setiap hari.
Peduli Satwa Liar
Tentunya, persoalan lingkungan tak hanya sebatas tanaman hias, ikan hias, atau buah-buahan. Banyak sekali cakupannya. Pun, ada seabreg masalah yang terkait dengannya. Mulai dari polusi, kabut asap, banjir, kebakaran hutan, tanah longsor, hingga semakin langkanya satwa liar khas negeri ini.
Mungkin itu sebabnya mengapa sejak 20 tahun lalu pemerintah menggagas Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional setiap tanggal 5 November. Agar kita selaku anak bangsa lebih peduli terhadap persoalan lingkungan. Khususnya peduli untuk lebih banyak menanam pohon guna penghijauan, dan peduli pada nasib satwa liar yang kian terancam punah.