Mohon tunggu...
Theresia SecerahMentariPagi
Theresia SecerahMentariPagi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

mudah jatuh hati....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pernah Suatu Hari...

19 Oktober 2012   04:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:40 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13506193261279466477

Pernah suatu hari… Bertemu banyak senyum di wajah polos Ada yang malu-malu, ada yang campur gelak tawa Bersenda gurau Pernah suatu hari… Kamu penuh kata, sampai tumpah semua Tak terasa tetesan hangat mengalir di wajah polosmu Mengadu manja Pernah suatu hari… Senyum tidak terbit di wajahmu Bibirnya seperti terkunci rapat Yang ada, berita itu… Minta-minta, mencari uang Kamu malu? Pernah suatu hari… Kamu bangun sangat pagi, mungkin tidak tidur dengan tenang Semua perlengkapn sudah disiapkan dari kemarin Mau pergi berkemah Hari bebas, tidak perlu mencari uang! Pernah suatu hari… Ada tanya kepadamu Kamu tidak menjawab Tidak mau lepas juga waktu dipeluk Wajah tersipu kamu itu Kamu kangen juga ya? Pernah suatu hari… Teringat kamu dan harimu Pagi hari kamu belajar di sekolah Siang hari bantu pekerjaan rumah Dan malam hari mencari uang Meminta-minta di dekat toko swalayan Kamu pasti sekarang sedang tidur lelap sekali Karena lelah sehari itu. Pernah suatu hari… Pasti kamu pernah memikirkan aku juga Oh, kenapa tiba-tiba malu seperti ini Peluhku setelah 8 jam bekerja tidak ada apa-apanya, dibanding dengan apa yang kamu lewati Bangga sekali melihat kamu Tidak pernah mengeluh! Kamu, malaikat kecil yang sedang mencoba terbang Suatu hari nanti, ketika kamu sudah menggapai citamu Mampu terbang tinggi melintas langit Tetap jadi malaikatku, ya? Walau kamu bukan anak kecil lagi… Tetap jadi sahabatku, ya? Walau jarak dan waktu terlalu sering memisahkan. Tetap jadi kebanggaanku, ya? Hingga suatu hari nanti... Kakak Iyes, 20110906 ~ teruntuk malaikat2 kecil di Tanah Abang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun