Mohon tunggu...
Babinsa Center
Babinsa Center Mohon Tunggu... Tentara - The Babinsa

Cepat tidak mendahului Pintar Tidak Menggurui Kehadiran Kami, melengkapi yang Sudah Lengkap

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Merah Putih di Bumi Nggusu Waru Bima

6 Desember 2024   11:01 Diperbarui: 6 Desember 2024   11:13 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sultan Muhammad Salahuddin bersama Bung Karno (Sumber: Samparaja Foto))

Kisah Bendera Merah Putih

Oktober 1945 menjadi saksi penting ketika dua perwakilan pemuda Bima asal Samili Kae, Nur Husain (18 thn) dan Abubakar Abbas (18 Thn)  menerima bendera Merah Putih dari Bung Karno di Singaraja, Bali. Bendera tersebut dibawa kirab menggunakan perahu, melalui rute Singaraja-Lombok-Sumbawa-Sila Rato-Tente-Dara-Pena Nae, sebelum akhirnya diterima oleh Laskar KAE, Laskar API, dan KRI Tente.

(Markas Laskar API dan KRI Tente, penyimpanan Bendera Merah Putih (Sumber: Samparaja Foto))
(Markas Laskar API dan KRI Tente, penyimpanan Bendera Merah Putih (Sumber: Samparaja Foto))

31 Oktober 1945, Sultan Muhammad Salahuddin memimpin upacara pengibaran bendera Merah Putih di Istana Kesultanan Bima. Momen ini menjadi simbol kuat integrasi Bima dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

(Monumen Garuda Tente, Lokasi Star Kirab Bendera Merah Putih, Prof. Hj. Siti Maryam Bumi Ratu Partiga Kesultanan Bima Putri Kandung Sultan Muhammad Salahuddin meninjau saat Direhab oleh Babinsa Tente Serka Faris (Sumber: Iyek Faris Foto))
(Monumen Garuda Tente, Lokasi Star Kirab Bendera Merah Putih, Prof. Hj. Siti Maryam Bumi Ratu Partiga Kesultanan Bima Putri Kandung Sultan Muhammad Salahuddin meninjau saat Direhab oleh Babinsa Tente Serka Faris (Sumber: Iyek Faris Foto))

(Setiap 17 Agustus Dikibarkan Bendera Merah Putih Raksasa di tempat tersebut (Sumber: Iyek Faris Foto))
(Setiap 17 Agustus Dikibarkan Bendera Merah Putih Raksasa di tempat tersebut (Sumber: Iyek Faris Foto))

(Kondisi Monumen Setelah di rehab oleh Babinsa Tenta (Sumber: Iyek Faris Foto))
(Kondisi Monumen Setelah di rehab oleh Babinsa Tenta (Sumber: Iyek Faris Foto))

Maklumat Kesultanan dan Perlawanan Melawan Jepang

Pada 22 November 1945, Sultan mengeluarkan maklumat bahwa Kesultanan Bima bergabung dengan NKRI sebagai Daerah Istimewa. Keputusan ini mencerminkan komitmen Kesultanan Bima untuk mendukung penuh Indonesia merdeka.

Namun, perjuangan tidak berakhir di situ. Pada 26 Desember 1945, terjadi pertempuran sengit di Tente Kae antara pasukan Laskar KAE dan KRI Tente melawan sisa-sisa kekuatan Jepang. Setelah pertempuran yang penuh strategi dan keberanian, Jepang menyerah, dan tawanan diserahkan kepada BKR serta pasukan Australia di Lawa Ta.

(Sultan Muhammad Salahuddin menerbitkan Maklumat sekaligus Pelucutan Seluruh Pasukan Nippon Jepang di seluruh Tanah Bima (Sumber: Samparaja Foto))
(Sultan Muhammad Salahuddin menerbitkan Maklumat sekaligus Pelucutan Seluruh Pasukan Nippon Jepang di seluruh Tanah Bima (Sumber: Samparaja Foto))

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun