Mohon tunggu...
Babinsa Center
Babinsa Center Mohon Tunggu... Tentara - The Babinsa

Cepat tidak mendahului

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Bersinergi: Kodim 1608/Bima Amankan Unjuk Rasa di KPUD Kota Bima

3 Desember 2024   16:26 Diperbarui: 3 Desember 2024   16:36 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Bersinergi, Personel TNI/Polri Amankan Unjuk Rasa di Kantor KPUD KOota Bima)

Bima, NTB -- Pada hari ini, 03 Desember 2024, Letkol Inf Andi Lulianto S.Kom., M.M., bersama jajarannya turun ke jalan untuk mengamankan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh massa pendukung Paslon 02. Aksi tersebut digelar sebagai bentuk protes terhadap dugaan adanya kecurangan dalam pelaksanaan Pilkada serta tudingan konspirasi yang melibatkan pihak KPUD dan Bawaslu Kota Bima dengan salah satu Paslon.

Dandim 1608/Bima, Letkol Inf Andi Lulianto S.Kom., M.M., terlihat langsung terlibat dalam meninjau dan mengawasi jalannya aksi unjuk rasa. Dalam upaya menjaga situasi tetap kondusif, Letkol Andi Lulianto bersama Kapolres Kota Bima AKBP Yudha Pranata, SH., S.I.K., berdiri di depan massa, mengimbau agar aksi tetap berlangsung secara damai dan tertib, serta tidak menimbulkan tindakan anarkis.

Pengamanan jalannya aksi unjuk rasa melibatkan personil gabungan dari berbagai instansi. Selain 2 SST dari Kodim 1608/Bima dan Kompi A Yonif 742/SWY, turut serta 2 SSK dari Polres Kota Bima dan 1 SSK dari Brimob Yon C untuk memastikan kelancaran jalannya sidang Pleno di KPUD Kota Bima.

"Kami mengamankan jalannya unjuk rasa karena pada saat yang bersamaan, KPUD juga sedang melaksanakan sidang Pleno hasil pencoblosan. Ini merupakan tugas kami sebagai aparat keamanan untuk memastikan bahwa semua berjalan dengan lancar, tertib, dan aman," ujar Letkol Andi Lulianto.

(Bersinergi, Personel TNI/Polri Amankan Unjuk Rasa di Kantor KPUD KOota Bima)
(Bersinergi, Personel TNI/Polri Amankan Unjuk Rasa di Kantor KPUD KOota Bima)

Massa aksi menyuarakan tuntutan agar KPUD dan Bawaslu Kota Bima bertanggung jawab terkait dugaan kecurangan yang terjadi selama proses pencoblosan. Mereka mendesak agar sidang pleno KPUD ditunda dan dilakukan pemungutan suara ulang di 50 TPS yang dianggap bermasalah.

Setelah tidak ada respons dari pihak KPUD maupun Bawaslu terhadap tuntutan tersebut, massa akhirnya membubarkan diri. Namun, mereka menyatakan akan kembali melakukan aksi dengan partisipasi yang lebih masif dalam waktu dekat.

Tetap pantau untuk perkembangan berita selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun