Negara kita terkenal sebagai Negara agraris karena berada di wilayah iklim tropis yang memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan kemarau. Beberapa daerah di Indonesia mayiritas pendudukanya bercocok tanam atau sebagai petani yang tugasnya mengolah tanah untuk di tanami berbagai macam komoditi diantaranya padi, sayuran dan perkebunan.
Sekolah kami berada di daerah  Desa Buntu Kecamatan Ligung Kab Majalengka adalah mayoritas masyarakat nya bertani, keseharian masyarakat adalah bertani padi, dan berkebun palawajiya (sayuran) faktor SDA alam masih ada dan luas namun seiring saat ini di era globaiasi dan pabrikasi, generasi muda seakan ogah atau enggan untuk bertani atau berkebun kebanyakan mencari penghasilannya bekerja sebagai karyawan pabrik karena di kecamatan ligung berdri beberapa pabrik besar yang dapat menampung oara buruh pabrik sebanyak 50.000 karyawan dari beberpa pabrik.
Negara kita terkenal sebagai Negara agraris karena berada di wilayah iklim tropis yang memiliki dua musim yaitu musim penghujan dan kemarau. Beberapa daerah di Indonesia mayiritas pendudukanya bercocok tanam atau sebagai petani yang tugasnya mengolah tanah untuk di tanami berbagai macam komoditi diantaranya padi, sayuran dan perkebunan.
Sekolah kami berada di daerah  Desa Buntu Kecamatan Ligung Kab Majalengka adalah mayoritas masyarakat nya bertani, keseharian masyarakat adalah bertani padi, dan berkebun palawajiya (sayuran) faktor SDA alam masih ada dan luas namun seiring saat ini di era globaiasi dan pabrikasi, generasi muda seakan ogah atau enggan untuk bertani atau berkebun kebanyakan mencari penghasilannya bekerja sebagai karyawan pabrik karena di kecamatan ligung berdri beberapa pabrik besar yang dapat menampung oara buruh pabrik sebanyak 50.000 karyawan dari beberpa pabrik.
Program sekolah "Rawat Lingkunngan" adalah bagian dari peran warga sekolah untuk melestarikan, merawat dan menjaganya. Aktivitas siswa setiap hari sabtu setelah mengikuti senam bersama melakukan aktivitas di kebun sekolah menyiram, membersihkan rumput, dan meneliti kondisi tanaman yang mereka tanam, dikebun sekolah setiap kelas berbeda-beda menenamnnya mulai dari tanaman bunga dan sayuran.
Beberapa manfaat yang dari aktivitas berkebun bagi siswa diantaranya adalah sebagi beikut :
1. Sikap pembiasaan
Setiap pagi sebelum masuk kelas siswa yang kebagian piket untuk menyiram dan mengontrol tanamannya, hal ini diharapkan rutin setiap hari. pembiasaan ini dilakukan untuk mengisi waktu sebelum masuk kelas dengan aktivitas yang posfitif tidak banyak jajan atau duduk --duduk saja depan kelas.
2. Peduli terhadap lingkungan
Sejak dini siswa diharapkan memiliki sikap peduli terhadap lingkungan dengan aplikasi ke tanaman yang mereka tanam di kebun sekolah.
3. Belajar Menanam
Siswa dapat memiliki pengetahuan bagaimana cara menanam Bunga atau sayuran dengan baik dan benar yang diarahkan oleh gurunya masing-masing. Sampai bagaimana cara merawat, memupuk dan akhirnya memanen bagi sayuran.
4. Tumbuhnya Nilai Kerjasama
Dalam kebun sekolah ini siswa terlihat saling membantu satu sama lainya dalam melakukan pekerjaannya, disini ada nilai kerjasama yang diharapkan.
5. Memilki rasa kesadaran
Penanaman kesadaran sangatlah penting bagi siswa, dengan adanya kebun sekolah lambat laun nilai kesadaran siswa akan terus tumbuh, terutama nilai tanggungjawab.
Program " Rawat Lingkungan" menjadikan sebuah solusi bagi Sekolah dalam mengarahkan siswanya untuk memiliki nilai nilai dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam kurikulum merdeka. Selain itu juga sekolah terlihat tertata rapih dan bersih dalam menjaga lingkungan sekolahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H