Mohon tunggu...
Yans ID
Yans ID Mohon Tunggu... Penulis - Freelance

Berbagi ide-ide menarik membuat artikel yang seru dan berdiskusi bersama, Mari kita diskusikan ide-ide menarik yang perlu kita bahas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Lombok, Pulau Seribu Masjid Sejarah dan Asal Usulnya

13 September 2024   13:03 Diperbarui: 13 September 2024   13:08 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Islamic center di Lombok | Sumber gambar: Yans ID/Canva

Hai, pernah dengar nggak kalau Lombok punya julukan "Pulau Seribu Masjid"? Yup, bener banget! Mungkin kamu udah familiar dengan Bali sebagai pulau wisata yang penuh pantai indah, tapi Lombok juga punya daya tarik yang nggak kalah keren, salah satunya adalah julukan yang unik ini. Ngomong-ngomong, kenapa sih Lombok disebut sebagai Pulau Seribu Masjid? Penasaran nggak gimana ceritanya sampai bisa dapet sebutan yang keren itu? Yuk, kita ngobrol lebih lanjut soal asal-usulnya!

Awal Mula Penyebaran Agama

Pertama-tama, kita bahas dulu nih soal bagaimana Islam pertama kali masuk ke Lombok. Kalau ditarik ke belakang, agama Islam mulai masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13, lewat para pedagang yang datang dari Timur Tengah, India, dan Persia. Nah, Lombok pun nggak ketinggalan jadi bagian dari perjalanan sejarah penyebaran Islam itu.

Dari catatan sejarah, ada beberapa jalur yang memungkinkan Islam masuk ke Lombok. Salah satu yang utama adalah lewat para pedagang dari Jawa dan Sulawesi. Mereka ini datang buat berdagang, tapi sambil jalan juga memperkenalkan agama Islam ke masyarakat lokal. Keren banget ya, sambil dagang, sambil dakwah. Pedagang Muslim dari Sulawesi, terutama dari suku Bugis dan Makassar, sering banget singgah di Lombok buat jualan dan menyebarkan ajaran agama. Selain itu, mereka juga membawa ulama yang tugasnya fokus ngajarin Islam ke penduduk lokal.

Oh iya, selain para pedagang, ada juga pengaruh dari kerajaan-kerajaan Islam di Jawa. Lombok punya sejarah interaksi yang erat dengan kerajaan-kerajaan besar di Jawa seperti Kerajaan Demak dan Kerajaan Mataram. Nah, ini yang menarik! Kerajaan-kerajaan Islam tersebut punya peran besar dalam menyebarkan Islam ke berbagai daerah, termasuk Lombok. Kerajaan Selaparang di Lombok, misalnya, adalah kerajaan yang menerima pengaruh besar dari Islam dan menjadikannya agama resmi di kerajaan. Setelah itu, proses Islamisasi di Lombok jadi makin kenceng deh!

Masjid-Masjid di Lombok

Nah, balik lagi nih ke topik utama kita, soal kenapa Lombok disebut Pulau Seribu Masjid. Jadi, setelah Islam mulai diterima secara luas di Lombok, masyarakat lokal pun mulai bangun masjid-masjid di berbagai tempat. Mulai dari kota besar sampai desa-desa kecil, masjid berdiri megah di sana-sini. Bahkan, setiap desa biasanya punya masjid sendiri. Seru, kan? Masjid ini bukan cuma tempat ibadah lho, tapi juga jadi pusat kegiatan sosial dan budaya. Jadi, masjid di Lombok bener-bener punya peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Julukan "Pulau Seribu Masjid" muncul karena saking banyaknya masjid yang dibangun di seluruh penjuru pulau. Bayangin aja, di setiap sudut Lombok, kamu bakal nemu masjid. Bahkan, ada cerita yang bilang kalau semakin banyak masjid di sebuah desa, semakin besar juga berkah yang diterima. Ini jadi motivasi buat masyarakat setempat buat terus bangun masjid-masjid baru.

Salah satu contoh masjid yang terkenal di Lombok adalah Masjid Islamic Center NTB yang terletak di Mataram. Masjid ini punya arsitektur yang keren banget, megah, dan sering jadi tujuan wisata religi. Kalau kamu berkunjung ke Lombok, jangan lupa mampir ke sini ya!

Sejarah Islam di Lombok

Kalau kita ngomongin sejarah Islam di Lombok, nggak bisa lepas dari peran Kerajaan Selaparang, kerajaan terbesar di Lombok pada masa lalu. Kerajaan ini berdiri kokoh di abad ke-16 dan mulai menerima Islam dari kerajaan-kerajaan di Jawa. Begitu Islam diterima sebagai agama resmi, penyebarannya jadi makin luas. Yang menarik, masyarakat Lombok, terutama suku Sasak, dengan cepat menerima ajaran Islam dan memadukannya dengan budaya lokal. Alhasil, Islam di Lombok jadi bagian dari identitas masyarakatnya.

Meski begitu, sebelum Islam masuk, Lombok sudah lebih dulu terpengaruh oleh budaya Hindu dan Buddha, terutama karena adanya interaksi dengan Bali. Bahkan, pada abad ke-17, Bali sempat menguasai Lombok. Namun, meskipun ada pengaruh Hindu yang kuat, sebagian besar masyarakat Sasak tetap memeluk Islam. Setelah Bali melemah, Islam kembali menguat di Lombok, dan berbagai kerajaan Islam pun berdiri di sana.

Interaksi antara ajaran Islam dan budaya lokal juga menciptakan tradisi-tradisi unik di Lombok. Salah satunya adalah upacara Nyongkolan, yang merupakan prosesi pernikahan dengan nuansa Islam. Dalam acara ini, pasangan pengantin diarak bersama keluarga dan kerabat mereka ke masjid terdekat untuk melangsungkan akad nikah. Meski begitu, adat dan tradisi lokal juga tetap dipertahankan, sehingga menciptakan perpaduan yang harmonis antara Islam dan budaya Sasak.

Lebih dari Sekedar Simbol Keagamaan

Kalau kita bicara soal masjid di Lombok, sebenarnya mereka bukan cuma simbol keagamaan aja, tapi juga jadi pusat kehidupan sosial. Banyak kegiatan masyarakat yang berpusat di masjid, mulai dari pengajian, diskusi, hingga acara-acara besar seperti perayaan hari besar Islam. Ini jadi salah satu alasan kenapa Lombok bisa punya julukan Pulau Seribu Masjid.

Sebagian besar masjid di Lombok juga punya arsitektur yang menarik dan khas. Misalnya, Masjid Kuno Bayan Beleq yang terletak di Lombok Utara. Masjid ini adalah salah satu masjid tertua di Lombok dan jadi simbol penting penyebaran Islam di pulau ini. Masjid ini terbuat dari bambu dan anyaman, dan hingga sekarang masih digunakan untuk kegiatan keagamaan tertentu.

Satu hal lagi yang bikin Lombok unik adalah semangat gotong royong masyarakatnya dalam membangun masjid. Hampir di setiap daerah, pembangunan masjid dilakukan dengan partisipasi penuh dari warga setempat. Mereka bergotong royong, mulai dari mengumpulkan dana hingga turut serta dalam proses pembangunannya. Makanya nggak heran, masjid di Lombok begitu banyak dan terus berkembang seiring waktu.

Pengaruh Besar bagi Kehidupan Sehari-hari

Islam di Lombok nggak cuma soal ritual keagamaan, tapi juga meresap ke dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. Mayoritas penduduk Lombok adalah Muslim, dan mereka memegang teguh ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai Islam nggak cuma diterapkan dalam ibadah, tapi juga dalam interaksi sosial, pendidikan, dan bahkan budaya.

Setiap kali bulan Ramadan tiba, suasana di Lombok jadi semakin terasa religius. Ada banyak acara keagamaan, seperti pengajian, buka puasa bersama, dan sholat Tarawih yang dilakukan secara berjamaah di masjid-masjid. Bahkan, beberapa masjid di Lombok menawarkan sahur gratis buat siapa aja yang mau bergabung.

Tradisi merantau juga menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Sasak yang Islami. Banyak pemuda Lombok yang merantau ke berbagai daerah di Indonesia untuk bekerja atau mencari pengalaman hidup, namun mereka selalu pulang ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran bersama keluarga. Ini adalah salah satu bentuk dari kuatnya ikatan sosial dan agama dalam budaya masyarakat Lombok.

Pengaruh Islam terhadap Pariwisata di Lombok

Selain masjid yang jadi daya tarik utama, Islam juga mempengaruhi sektor pariwisata di Lombok. Banyak wisatawan yang datang ke Lombok untuk melakukan wisata religi, terutama untuk mengunjungi masjid-masjid yang bersejarah dan unik. Masjid Islamic Center NTB dan Masjid Kuno Bayan Beleq sering jadi destinasi wajib bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah Islam di Lombok.

Selain itu, Lombok juga dikenal sebagai destinasi wisata halal. Banyak penginapan dan restoran di Lombok yang menawarkan konsep halal, sehingga wisatawan Muslim dari seluruh dunia merasa nyaman berkunjung ke pulau ini. Kegiatan wisata seperti snorkeling, diving, dan trekking di Lombok pun diatur sedemikian rupa agar tetap sejalan dengan prinsip-prinsip Islam, misalnya dengan menyediakan waktu khusus untuk beribadah.

Lombok dan Identitasnya sebagai Pulau Seribu Masjid

Dari perjalanan sejarah yang panjang, mulai dari penyebaran Islam melalui para pedagang hingga peran besar kerajaan-kerajaan lokal, Lombok tumbuh menjadi pulau yang identik dengan Islam. Julukan "Pulau Seribu Masjid" nggak cuma jadi simbol dari banyaknya masjid di sana, tapi juga mencerminkan kehidupan masyarakat Lombok yang religius, gotong royong, dan penuh keberagaman budaya.

Islam di Lombok bukan hanya soal agama, tapi juga jadi bagian integral dari budaya dan identitas masyarakat. Dengan banyaknya masjid yang tersebar di seluruh pulau, Lombok membuktikan bahwa spiritualitas dan kebersamaan bisa tumbuh bersama dengan keindahan alam yang luar biasa. Jadi, kalau kamu suatu saat berkunjung ke Lombok, jangan lupa untuk menyelami lebih dalam lagi tentang sejarah Islam di sana, dan pastikan mampir ke beberapa masjid ikoniknya. Siapa tahu, kamu bisa merasakan sendiri ketenangan dan keindahan spiritual di Pulau Seribu Masjid ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun