Mohon tunggu...
Yans ID
Yans ID Mohon Tunggu... Penulis - Freelance

Berbagi ide-ide menarik membuat artikel yang seru dan berdiskusi bersama, Mari kita diskusikan ide-ide menarik yang perlu kita bahas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Lombok, Pulau Seribu Masjid Sejarah dan Asal Usulnya

13 September 2024   13:03 Diperbarui: 13 September 2024   13:08 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai, pernah dengar nggak kalau Lombok punya julukan "Pulau Seribu Masjid"? Yup, bener banget! Mungkin kamu udah familiar dengan Bali sebagai pulau wisata yang penuh pantai indah, tapi Lombok juga punya daya tarik yang nggak kalah keren, salah satunya adalah julukan yang unik ini. Ngomong-ngomong, kenapa sih Lombok disebut sebagai Pulau Seribu Masjid? Penasaran nggak gimana ceritanya sampai bisa dapet sebutan yang keren itu? Yuk, kita ngobrol lebih lanjut soal asal-usulnya!

Awal Mula Penyebaran Agama

Pertama-tama, kita bahas dulu nih soal bagaimana Islam pertama kali masuk ke Lombok. Kalau ditarik ke belakang, agama Islam mulai masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13, lewat para pedagang yang datang dari Timur Tengah, India, dan Persia. Nah, Lombok pun nggak ketinggalan jadi bagian dari perjalanan sejarah penyebaran Islam itu.

Dari catatan sejarah, ada beberapa jalur yang memungkinkan Islam masuk ke Lombok. Salah satu yang utama adalah lewat para pedagang dari Jawa dan Sulawesi. Mereka ini datang buat berdagang, tapi sambil jalan juga memperkenalkan agama Islam ke masyarakat lokal. Keren banget ya, sambil dagang, sambil dakwah. Pedagang Muslim dari Sulawesi, terutama dari suku Bugis dan Makassar, sering banget singgah di Lombok buat jualan dan menyebarkan ajaran agama. Selain itu, mereka juga membawa ulama yang tugasnya fokus ngajarin Islam ke penduduk lokal.

Oh iya, selain para pedagang, ada juga pengaruh dari kerajaan-kerajaan Islam di Jawa. Lombok punya sejarah interaksi yang erat dengan kerajaan-kerajaan besar di Jawa seperti Kerajaan Demak dan Kerajaan Mataram. Nah, ini yang menarik! Kerajaan-kerajaan Islam tersebut punya peran besar dalam menyebarkan Islam ke berbagai daerah, termasuk Lombok. Kerajaan Selaparang di Lombok, misalnya, adalah kerajaan yang menerima pengaruh besar dari Islam dan menjadikannya agama resmi di kerajaan. Setelah itu, proses Islamisasi di Lombok jadi makin kenceng deh!

Masjid-Masjid di Lombok

Nah, balik lagi nih ke topik utama kita, soal kenapa Lombok disebut Pulau Seribu Masjid. Jadi, setelah Islam mulai diterima secara luas di Lombok, masyarakat lokal pun mulai bangun masjid-masjid di berbagai tempat. Mulai dari kota besar sampai desa-desa kecil, masjid berdiri megah di sana-sini. Bahkan, setiap desa biasanya punya masjid sendiri. Seru, kan? Masjid ini bukan cuma tempat ibadah lho, tapi juga jadi pusat kegiatan sosial dan budaya. Jadi, masjid di Lombok bener-bener punya peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Julukan "Pulau Seribu Masjid" muncul karena saking banyaknya masjid yang dibangun di seluruh penjuru pulau. Bayangin aja, di setiap sudut Lombok, kamu bakal nemu masjid. Bahkan, ada cerita yang bilang kalau semakin banyak masjid di sebuah desa, semakin besar juga berkah yang diterima. Ini jadi motivasi buat masyarakat setempat buat terus bangun masjid-masjid baru.

Salah satu contoh masjid yang terkenal di Lombok adalah Masjid Islamic Center NTB yang terletak di Mataram. Masjid ini punya arsitektur yang keren banget, megah, dan sering jadi tujuan wisata religi. Kalau kamu berkunjung ke Lombok, jangan lupa mampir ke sini ya!

Sejarah Islam di Lombok

Kalau kita ngomongin sejarah Islam di Lombok, nggak bisa lepas dari peran Kerajaan Selaparang, kerajaan terbesar di Lombok pada masa lalu. Kerajaan ini berdiri kokoh di abad ke-16 dan mulai menerima Islam dari kerajaan-kerajaan di Jawa. Begitu Islam diterima sebagai agama resmi, penyebarannya jadi makin luas. Yang menarik, masyarakat Lombok, terutama suku Sasak, dengan cepat menerima ajaran Islam dan memadukannya dengan budaya lokal. Alhasil, Islam di Lombok jadi bagian dari identitas masyarakatnya.

Meski begitu, sebelum Islam masuk, Lombok sudah lebih dulu terpengaruh oleh budaya Hindu dan Buddha, terutama karena adanya interaksi dengan Bali. Bahkan, pada abad ke-17, Bali sempat menguasai Lombok. Namun, meskipun ada pengaruh Hindu yang kuat, sebagian besar masyarakat Sasak tetap memeluk Islam. Setelah Bali melemah, Islam kembali menguat di Lombok, dan berbagai kerajaan Islam pun berdiri di sana.

Interaksi antara ajaran Islam dan budaya lokal juga menciptakan tradisi-tradisi unik di Lombok. Salah satunya adalah upacara Nyongkolan, yang merupakan prosesi pernikahan dengan nuansa Islam. Dalam acara ini, pasangan pengantin diarak bersama keluarga dan kerabat mereka ke masjid terdekat untuk melangsungkan akad nikah. Meski begitu, adat dan tradisi lokal juga tetap dipertahankan, sehingga menciptakan perpaduan yang harmonis antara Islam dan budaya Sasak.

Lebih dari Sekedar Simbol Keagamaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun