Penjelasan menurut Hasbi Ash-Shidiq, Tafsir Al-Qur'anul Majid 3, menjelaskan bahwa dengan air itu suburlah tumbuh-tumbuhan yang berbagai macam jenis dan bentuknya, zaitun, korma, anggur, dan segala buah-buahan yang lain untuk menjadi rizki dan makanan bagimu (Hasbi, 1987 : 21399).
Sementara penjelasan menurut Al-Maraghi, Dia-lah yang menumbuhkan dengan air yang diturunkan dari langit itu tanaman-tanaman, zaitun, korma, anggur, dan buah-buahan lain, sebagai rizki dan makanan pokok bagi kalian, agar menjadi nikmat bagi kalian dan hujjah atas orang yang kafir kepada-Nya. Pada penurunan hujan dan lai-lain yang telah disebutkan, benar-benar terdapat dalildan hujjah bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, bagi kaum yang mengambil pelajaran dari dan memikirkan peringata-peringatan Allah. Sehingga hati mereka menjadi tenang karenanya, dan cahaya iman masuk kedalamnya, lalu menerangi hati dan mensucikan jiwa mereka.
Biji dan bulir jatuh ke tanah, lalu sampai dan menembus bagiannya yang lembab. Kemudian bagian bawah biji dan bulir itu terbelah, maka keluarlah dari padanya akar yang menyebar didalam tanah. Selanjutnya dari tanah itu keluar batang yang tumbuh, lalu pada batang itu keluar daun, bunga, biji, dan buah yang mempunyai berbagai bentuk, warna, cirri khas dan tabiat. Orang yang berfikir tentang hal ini akan mengetahui, bahwa Tuhan yang mempunyai kekuasaan seperti ini tidak mungkin ada sesuatu pun yang menyerupai-Nya dalam sifat-sifat kesempurnaan-Nya, lebih-lebih menyekutui-Nya dalam sifat-sifat-Nya yang paling khusus, yaitu Uluhiyyah dan hak untuk disembah (Al-Marghi, 1992: 105-106).
Dengan demikian kesimpulannya adalah Allah menurunkan air hujan dengan maksud untuk menyuburkan segala jenis tumbuh-tumbuhan dan semua itu diperuntukan kepada semua umatnya sebagai rizki dan makanan pokok bagi kalian, agar menjadi nikmat bagi kalian dan hujjah atas orang yang kafir kepada-Nya. Karena itu,manusia harus bisa memanfaatkan dengan baik rizki yang Allah berikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H