And its mine
A day that I'm glad I survived...
Dalam gelapnya malam samar-samar aku melihat wajahmu, itulah kenangan pertama kali yang kuingat tentang dirimu. Aku duduk sendirian menepi di pinggir pintu depan toko, melihatmu dari jarak 2 meter, walaupun sedekat itu tapi kau tetap tak bisa terlihat olehku. Kesan pertama, aku kagum mendengar suaramu, aku berpikir ada cowok seromantis itu pintar bermain gitar dan suaranya sangat merdu. Yang membuatku bingung mengapa disaat banyak oranmg yang berkumpul didekatmu tapi hanya kaulah yang menarik perhatianku, aku belum melihat wajahmu tapi aku merasa bergetar mendengarkan suaramu saat kau bernyanyi. Setelah 1jam berlalu akhirnya kuputuskan untuk meninggalkan tempat itu, belum sempat aku melihat wajahmu secara jelas aku pun pergi. Di seopanjang jalan menuju rumah hanya rasa penasaran yang menyelimuti. Penasaran pengen ngliat wajah dia, penasaran banget pokoknya, berharap besok bakalan ketemu dia lagi tapi jangan mati lampu tuhan, haha itu doaku. Hari pun berganti, senja yang indah menghias langit. Dengan semangat baru aku mulai bersiap-siap untuk pergi. Ini hari kedua ku berada di tempat itu lagi. Dengan perasaan deg-degan, takut, senang semua bercampur menjadi satu. Hmmmmmmmm...... ada apalagi ya dengan hari ini? adakah kejadian aneh lucu atau yang mengagetkan di hari ini. Positif thinking saja semoga semua berjalan lancar seperti yang aku inginkan. Tiba dengan selamat di depan tempat itu, segera ku parkirkan sepeda motor, dan melangkah cepat menuju pintu masuk. Aku melihat banyak orang di dalam tempat itu. Alhamdulillah hari ini banyak yang main di tempat kerjaku. Seneng banget rasanya. Jam 4 tet aku duduk di depan komputerku, sambil mengawasi dan menanti jika ada keluhan dari user, sambil facebookan dan chattingan semua itu ku lakukan. Asik juga kerja kayak gini cuma duduk aja. Eiittssss, tiba-tiba terdengar olehku dari arah belakang tempat kerjaku, suara petikan gitar itu lagi, aku pun penasaran dan berjalan menuju sumber suara itu, semakin aku berjalan mendekat hatiku semakin merasa deg-degan, ternyata. . . . . . . . . . “bersambung” “mohon maaf apabila ada kesamaan nama, tokoh, karakter ataupun peristiwa, dan pihak-pihak yang merasa tersinggung dengan tulisan saya. terimakasih” by : iyah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H