Mohon tunggu...
Iwok Abqary
Iwok Abqary Mohon Tunggu... lainnya -

Just an ordinary person

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Saya Ikut Rokpungsat, Anda?

9 Oktober 2016   17:37 Diperbarui: 9 Oktober 2016   18:02 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diliput media, untuk menularkan virus kebersihan pada masyarakat [Foto dok. #Rokpungsat]

Kebersihan itu dimulai dari diri. Tatkala belum ada kesadaran diri untuk menghargai arti bersih dan tergerak untuk memulai dari sampah pribadi, jangan pernah berharap bersih akan tercipta di Indonesia. Serem ya? Memang.

Itulah yang melatarbelakangi terbentuknya #Rokpungsat – Relawan Orang Kreatif Pungut Sampah Tasikmalaya. Adalah Uyung Aria, sosok kreatif yang mencetuskan ide ini pertama kali. Dengan dukungan sejumlah komunitas kreatif yang ada di Tasikmalaya, #Rokpungsat akhirnya bergulir dan menjadi wadah kepedulian terhadap sampah. Dan siapa sangka kalau gerakan ini akhirnya bisa menarik ratusan masyarakat Tasikmalaya, dari berbagai usia dan profesi, untuk peduli dan sama-sama berperan aktif dalam kebersihan lingkungan sekitar.

Oke, sampah memang bukan sebuah persoalan mudah yang bisa diatasi dengan segala macam wacana dan gagasan. Kehadiran #Rokpungsat pun tidak serta merta meraibkan seluruh sampah yang ada di Tasikmalaya. Tetapi, bukankah semuanya harus dimulai? #Rokpungsat hanyalah sebuah gerakan, untuk menyadarkan setiap orang bahwa kami peduli sampah. Kalau kami peduli, mengapa anda tidak? Bukankah bersih ini akan dinikmati oleh kita bersama, termasuk anda?

[Foto dokumen #Rokpungsat - Fiat Purnama]
[Foto dokumen #Rokpungsat - Fiat Purnama]
Dan gerakan ini dimulai dengan mengambil titik utama area berkumpulnya massa; Car Free Day! Tidak bisa dimungkiri kalau ruas jalan yang menjadi arena CFD ini akan menjadi lautan massa setiap hari Minggu pagi. Ajang CFD tidak lagi sekadar sarana berolahraga pagi, melainkan juga sebagai lokasi berburu barang kebutuhan sehari-hari dan surga beragam kuliner lokal. Ribuan masyarakat hadir dan berjejal dengan kepentingan masing-masing. Tidak ada yang salah, karena CFD memang mewadahi untuk itu. Yang terlihat salah adalah … lautan sampah yang tertinggal begitu momen CFD usai pukul 9 pagi.

[Foto dokumen #Rokpungsat - Fiat Purnama]
[Foto dokumen #Rokpungsat - Fiat Purnama]
Dan, pengunjung CFD inilah yang menjadi sasaran utama kami. Tidak, kami tidak akan menegur anda yang membuang sampah sesuka hati. Tidak juga akan menasehati setiap orang yang kami lewati. Kami hanya akan memunguti sampah yang anda tinggalkan berceceran. Kalau kami memunguti dan membuang sampah anda ke tempatnya, apakah anda tidak malu?

Ya, kami tidak perlu bersungut-sungut memunguti sampah yang bertebaran, karena tidak ada yang memaksa kami melakukan itu. Senyum adalah pilihan yang tepat. Senyum membuat semuanya jadi lebih mudah dan lebih ikhlas. Kalau memang ada yang tidak ikhlas gabung dengan #Rokpungsat, tidak akan ada yang menghalangi untuk mundur kok. Suwer deh.

Bapak Kapolres Tasikmalaya ikut mendukung gerakan #Rokpungsat [Foto dok. #Rokpungsat]
Bapak Kapolres Tasikmalaya ikut mendukung gerakan #Rokpungsat [Foto dok. #Rokpungsat]
Bergerak dari Tugu Adipura, Masjid Agung, Kota Tasikmalaya, kami menyisir di tengah kerumunan, menyeruak dengan mata jelalatan ke arah sela kaki-kaki yang tidak berhenti. Kantung sampah besar warna hitam terpegang erat di satu tangan, sementara tangan lain tak henti menjumput sampah satu demi satu. Semua partisipan melakukan hal yang sama, bergerak dan berpencar ke segala penjuru. Begitu sampai di ujung, kami berbalik arah dan melakukan hal yang sama.

Berpasang-pasang mata menatap heran ke arah kami, sedikit bergidik saat tangan kami, yang berbalut sarung tangan plastik, menjumput sampah-sampah basah yang berceceran. Tak apa, itulah yang kami harapkan. Mereka bisa melihat aksi kami. Oh, bukan, bukan karena kami ingin dipuji. Kami ingin mereka menyaksikan bahwa kami peduli. Dan kami ingin pada akhirnya mereka juga peduli, bahwa kebersihan berasal dari pribadi. Bayangkan seandainya setiap orang yang mendatangi area CFD sepanjang 1 kilometer ini peduli terhadap sampah masing-masing, tentu ruas jalan ini akan terlihat bersih dan nyaman. Yang senang siapa? Kita semua, bukan?

Tak ada yang menyuruh kami melakukan ini [Foto dok. #Rokpungsat - Fiat Purnama]
Tak ada yang menyuruh kami melakukan ini [Foto dok. #Rokpungsat - Fiat Purnama]
#Rokpungsat bukan gerakan menggurui. Alih-alih menegur para pedagang yang tidak menyediakan kantung atau tempat sampah, kami membagikan kantong sampah kepada setiap pedagang. Kalau sudah diberikan tempat sampah, apa iya mereka tidak mau ikut membersihkan sampah dagangannya sendiri? Kami saja ikhlas memunguti sampah di sekitar dagangannya, masa iya pedagangnya sendiri tidak peduli? Siapa tahu dengan begitu mereka juga tidak lupa untuk menyediakan tempat sampahnya untuk agenda CFD minggu depannya, atau di mana pun mereka berjualan.

Mau, disamain sama monyet? ^^ [Foto dok. #Rokpungsat]
Mau, disamain sama monyet? ^^ [Foto dok. #Rokpungsat]
Jadi, apa yang ingin kami tunjukkan? Bahwa bersih lingkungan itu sebenarnya bisa terlaksana, selama kita lakukan bersama. Ayo mulai dari sampah pribadi. Tidak sulit kan menyimpan dan membuang sampah dari sesuatu yang sudah kita makan atau gunakan? Jalanan itu bukan tempat sampah umum, lho. Stop kebiasaan membuang seenaknya sampah yang kita pegang hanya karena beranggapan ‘toh orang lain juga melakukannya’. Jangan lantas kita mencaci maki kota yang kotor dengan sampah, padahal kita sendiri ikut memberikan andil di dalamnya.

Diliput media, untuk menularkan virus kebersihan pada masyarakat [Foto dok. #Rokpungsat]
Diliput media, untuk menularkan virus kebersihan pada masyarakat [Foto dok. #Rokpungsat]
Komunitas Rokpungsat bukan petugas kebersihan. Kami hadir setiap minggu di area CFD hanya sebagai pengingat. Dan respon positif ternyata berdatangan setiap minggunya. Jumlah partisipan datang silih berganti, tak hanya dari komunitas-komunitas yang baru, tetapi juga dari masyarakat umum dari beragam usia. Mereka hadir dan menunjukkan bahwa mereka juga peduli terhadap sampah.

Abith, anak saya, yang sudah saya ajak agar bisa bertanggung jawab terhadap sampah pribadi [dok. pribadi]
Abith, anak saya, yang sudah saya ajak agar bisa bertanggung jawab terhadap sampah pribadi [dok. pribadi]
Saya sengaja mengajak anak saya setiap ada kesempatan. Gerakan ini menjadi pelajaran positif agar ia bisa menghargai dan menyadari bahwa kebersihan lingkungan adalah tanggung jawabnya juga. Kalau ia bisa bertanggung jawab atas sampahnya, semoga ia dapat menularkan pada teman lainnya. Dan aktivitasnya berhasil menjaring teman-teman sekolahnya untuk ikut bergabung, tanpa paksaan dan hanya berdasarkan kesadaran diri. Bukankah itu menyenangkan? Begitu pula saat kegiatan ini kami sebar melalui medsos. Bukan pujian yang kami harapkan, tapi antusiasme untuk ikut bergabung dan melakukan hal yang sama di lingkungannya.

Abith berhasil menjaring teman-teman sekolahnya untuk bergabung dengan #Rokpungsat [Dok. Pribadi]
Abith berhasil menjaring teman-teman sekolahnya untuk bergabung dengan #Rokpungsat [Dok. Pribadi]
Saat seseorang dapat menularkan virus baik pada yang lain, kita berharap mereka pun dapat menularkan hal yang sama terhadap orang di sekitarnya. Pada akhirnya gerakan bersih sampah akan menjadi viral dan melibatkan banyak orang di setiap tempat. Inilah yang #rokpungsat harapkan. Gerakan ini tidak hanya terjadi seminggu sekali saja di area CFD, tapi akan menjadi rutinitas yang dilakukan di mana saja.

Bayangkan kalau setiap orang mulai menerapkan sadar sampah di lingkungan masing-masing. Bayangkan pula kalau tempat sampah tersedia di mana-mana. Target Indonesia bersih dan sehat tentu akan lebih mudah dicapai.

Saya gabung #Rokpungsat karena peduli. Bagaimana dengan anda? [Foto dok. #Rokpungsat - Fiat Purnama]
Saya gabung #Rokpungsat karena peduli. Bagaimana dengan anda? [Foto dok. #Rokpungsat - Fiat Purnama]
Rokpungsat memang hanya sebuah gerakan, bukan mengambilalih fungsi petugas kebersihan yang ada. Karena itu gerakan ini tak selalu rutin dilakukan, berharap masyarakat tak selalu harus dicekoki contoh terus menerus. Bukankah—seharusnya—contoh yang baik itu akan terus diingat? Tentunya kalau anda memang tergerak dan menyadari kalau kebersihan itu harus dimulai dari diri. Sesekali kami hadir, dalam gerakan kebersihan yang sama maupun dalam bentuk lain, sekadar untuk mengingatkan kalau ‘hey, kami masih peduli, lho. Bagaimana dengan anda?’.

Saya bergabung dengan Rokpungsat untuk menunjukkan kalau saya peduli sampah dan kebersihan. Apa yang sudah anda lakukan? Ayo kita melakukannya bersama-sama, dari lingkungan terdekat kita.

Akun facebook : https://www.facebook.com/iwok.abqary

Akun Twitter :  http://www.twitter.com/iwokabqary

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun