Mohon tunggu...
I Wayan Bagiarta
I Wayan Bagiarta Mohon Tunggu... Insinyur - IWayB

Mari Gemakan Indonesia JUJUR

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Pituduh Dan Wewaler Pak Harto Dalam Butir-Butir Budaya Jawa"

3 Desember 2020   21:35 Diperbarui: 27 April 2021   07:57 1828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa sengaja,saat membersihkan dan merapihkan buku-buku di ruang baca,terselip satu buah buku yang tadinya saya pikir buku laporan kerja praktek saat kuliah dulu.Saya pun akhirnya mengambil dan membersihkannya.Buku itu tiada lain Butir-Butir Budaya Jawa dengan subjudulnya:

"Hanggayuh Kasampurnaning Hurip Berbudi Bawaleksana Ngudi Sejatining Becik" yang artinya Mencapai Kesempurnaan Hidup Berjiwa Besar     Mengusahakan Kebaikan Sejati

Butir-Buti Budaya Jawa ( dokpri)
Butir-Buti Budaya Jawa ( dokpri)
Saya jadi teringat,buku itu saya pinjam dari teman sekitar tahun 2006, kemudian saya fotocopy dan  jilid hardcover.Karena hampir 14 tahun saya simpan,isinya sudah banyak yang tidak ingat.Akhirnya saya luangkan waktu untuk membacanya.Buku itu menurut saya sangat menarik,inspiratif  dan sarat makna kehidupan.

Butir-Butir Budaya Jawa, adalah sebuah buku yang ditulis oleh  Presiden ke 2 Indonesia Bapak Soeharto. Buku tersebut pertama kali terbit pada 26 Desember 1987,sebagai hadiah dari putra-putrinya,untuk Peringatan Hari  Pernikahan Pak Harto dan Ibu Tien yang ke 40.

Buku ini berisi ajaran-ajaran Ketuhanan,Kebangsaan dan Kehidupan,yang diwarisi dari nilai-nilai adiluhung Budaya Jawa,yang hingga kini masih Ajeg dan kokoh.

Dalam Prakata, Ibu Hardiyanti Rukmana menuliskan,"Salah satu pemberian Bapak dan Ibu sejak kami kecil, adalah butir- butir Pituduh dan Wewaler". Bapak mencoba menyusun butir-butir Pituduh dan Wewaler tersebut dalam satu kumpulan, dengan harapan agar selalu diingat, khususnya oleh putera-puterinya" begitu bunyi kalimat sambutannya.

 Di halaman selanjutnya,Pak Harto menorehkan tulisan tangan dengan ungkapan :

 "Buku ini saya berikan pada anak-anakku sebagai pegangan hidup" kemudian di bagian bawah dibumbuhi tanda tangan beliau tertanggal 8 Juni 1986.

Butir-Buti Budaya Jawa ( dokpri)
Butir-Buti Budaya Jawa ( dokpri)
Sekilas,buku ini seolah diperuntukkan untuk putera-puteri Pak Harto,namun sejatinya,buku ini juga pituduh dan wawaler untuk kita semua rakyat Indonesia.

Buku ini berisi sekumpulan wejangan yang dibagi menjadi dua bab utama yaitu Pituduh (Bimbingan) dan Wewaler (Larangan). Kemudian setiap bab utama ini dibagi menjadi enam bagian yang meliputi :

  • Ketuhanan Yang Mahaesa
  • Kerohanian
  • Kemanusiaan
  • Kebangsaan
  • Kekeluargaan
  • Kebendaan

Pituduh dan Wawaler menggunakan 4 macam teks ungkapan, diawali dengan hurup Jawa Kuno,lalu hurup latin Jawa serta terjemahan bahasa Indonesia dan Inggris.

Butir-butir Budaya Jawa yang diwujudkan dalam pituduh "Ketuhanan ang Maha Esa" jumlah keseluruhannya ada 42 pituduh, beberapa contoh misalnya:

  • Tuhan itu ada di mana-mana, abadi,pencipta alam seisinya,dan menjadi yang disembah manusia sejagad raya,dengan memakai tata cara masing-masing.
  • Tuhan itu ada di mana-mana, juga ada pada dirimu, tapi jangan engkau berani mengaku Tuhan
  • Tuhan itu jauh tanpa ada batasnya, dan dekat sekali tapi tidak dapat bersentuhan
  • Tuhan itu abadi,tidak dapat digambarkan perwujudannya,merupakan sebab yang pertama dan merupakan tujuan terakhir dari segala ciptaan yang ada.
  • Tuhan itu berkuasa,manusia berkemungkina saja.
  • Tuhan itu tidak membeda-bedakan makhluknya
  • Tuhan menciptkan engkau itu melalui ibumu. Oleh karena itu hormatilah ibumu
  • Barang siapa suka berbuat kebajikan dan ikhlas melakukan tapa brata, akan menerima anugerah dari Tuhan

 Butir-Butir Pituduh  "Kerohanian" dari 25 Pituduh yang ditulis,hanya beberapa contoh yang saya tuliskan :

  •  Terjadinya dirimu itu melalui adanya Ibu-bapakmu
  •  Manusia itu memiliki sifat Tuhan
  •  Adalah Guru sejati yang dapat menunjukkan mana makhluk halus yang menolong dan mana yang mencelakakan
  •  Pertemuan dengan Tuhan terjadi,bila dirimu ingat  kepada Tuhan.
  • Cakra manggilingan hidup itu bagaikan roda yang terus berputar
  • Jaman itu serba berubah
  • Tuhan itu berada dalam hati manusia yang suci, karenaya Tuhan disebut pula sebagai hati yang suci
  • Keadaan dunia ini tidak abadi, oleh karena itu jangan mengagung-agungkan kekayaan dan derjatmu, sebab bila sewaktu-waktu terjadi perubahan keadaan Anda tidak akan menderita aib
  • Keadaan yang ada ini tidak lama pasti mengalami perubahan, oleh karena itu jangan melupakan sesamamu
  • Barang siapa suka merusak ketenteraman orang lain akan mendapat murka Tuhan, dan akan digugat karena ulahnya sendiri
  • Tuhan itu berada pada dirimu, dan  pertemuan dengan Tuhan akan terjadi apabila engkau selalu ingat kepada-Nya

Untuk Butir-butir Pituduh  "Kemanusiaan " terdiri dari 174 Pituduh,merupakan petuah terbanyak yang diuraikan.Namun kali ini,akan ditampilkan hanya beberapa contoh:

  • Banyak berkarya, tanpa menuntut balas jasa, membangun kebahagiaan dunia
  • Manusia sekedar menjalani, diibaratkan laksana wayang
  • Hati suci adalah jalan  keselamatan
  • Pengetahuan yang benar membuat indahnya hati
  • Ingin melakukan yang baik harus disertai budi yang kuat
  • Berusaha berbuat baik dengan budi yang sentosa
  • Kalau ingin selamat (berhasil) harus ada biayanya (pengorbanan)
  • Baik dan buruk ada pada diri kita sendiri
  • Barang siapa lupa akan kebajikan orang lain itu seperti berwatak binatang
  • Ala ketara,becik ketitik ,yang buruk dan yang baik akhirnya akan tampak
  • Ciri-ciri orang luhur, ialah tingkah laku dan budi bahasa yang halus, keikhlasan hati, dan sedia berkorban, tanpa mendahulukan kepentingan pribadi
  • Harga diri terletak pada mulut dan budi
  • Ucapan juga dapat menjadi penyebab kematian,kesengsaraan,persahabatan.Ucapan juga dapat menjadi penyebab malu.
  • Menyerang tanpa pasukan
  • Sugih ora nyimpen ( Kaya tanpa menyimpan harta)
  • Sakti tanpa maguru ( Sakti atau kuat tanpa berguru)
  • Menang tanpo ngasorake (Menang tanpa merendahkan /menyoraki)
  • Jikalau orang lain berbuat baik terhadapmu,tulislah (pahatlah) dibatu,agar tidak hilang dan selalu ingat.Kalau engkau berbuat baik terhadap orang lain,tulislah ditanah,agar cepat hilang dan tidak ingat.

Butir-Butir Pituduh "Kebangsaan", Pak Harto menuangkannya ke dalam 47 pituduh,namun kali ini hanya sebagian kecil contoh yang diuraikan:

  • Bangsa itu sebagai sarana untuk kuatanya suatu Negara, oleh karena itu jangan mengabaikan rasa kebangsaanmu sendiri agar memiliki bangsa yang berjiwa kesatriya
  •  Yang baik itu kalau mengerti akan hidup bermasyarakat dan bernegara, maka di depan memberi teladan, di tengah menjadi penggerak, di belakang memberi daya kekuatan
  • Negara itu dapat tenteram kalau murah sandang pangan, sebab rakyatnya gemar bekerja, dan ada penguasa yang mempunyai sifat adil dan berjiwa mulia
  • Prajurit yang mencintai rakyat jelata, akan disayangi rakyat dalam Negara itu, dan membuat kokohnya Negara dan menjadi perisai negara
  • Penguasa itu harus membuat tenteram rakyatnya, kalau tidak dapat terjadi rakyatnya akan merebut kekuasaan dalam Negara itu
  • Jaman penderitaan rakyat akan hilang kalau sudah ada orang yang dapat menghilangkan hal-hal yang menyulitkan

Butir-Butir Pituduh "Kekeluargaan", dituangkan  ke dalam 58  pituduh,misalnya:

  • Ibu bapak sebagai perantaraan hidup di dunia
  • Barang siapa lupa akan orang tuanya,tak ubahnya lupa dengan Tuhannya.Hormatilah orang tuamu
  • Anak cucu itu didiklah kearah keutamaan,didiklah tata susila,agar dapat menjadi cahaya keluarga.
  • Orang berumah tangga harus cinta-mencintai.Keluarga yang baik selalu rukun bersatu dan mencita-citakan kebahagiaan dunia.
  • Mikul dhuwur,mendem jero ( Memikul tinggi,menanam dalam)
  • Tidak ada kecintaan yang melebihi kecintaaan orang tua terhadap anak.
  • Mempunyai anak yang berkebajikan,pasti dipuji-puji orang.

 Sementara Butir-Butir Pituduh  "Kebendaan " terdiri dari 20 Pituduh diantaranya :

  • Harta yang bersih itu harta yang aslanya dari bekerja dan dari hasil lainnya yang tidak merugikan orang lain.Sedang harta yang tidak bersih itu harta curian atau menemu kepunyaan orang lain yang ketahuan oleh yang kehilangan.
  • Barangsiapa berebut harta benda yang menyebabkan retaknya Negara dan bangsa,itu bukan tindakan yang mulia,sebab akhirnya rusak negaranya.
  • Mencari kekayaan itu secukupnya saja,usahakan ketentraman lahir bathin
  • Harta benda itu menjadi teman dan juga menjadi musuh.
  • Harta benda itu adanya di dunia,kalau meninggal tidak terbawa.
  • Orang hidup jangan hanya menginginkan kekayaan saja,sebab kekayaan itu sewaktu-waktu dapat mencelakakan.
  • Barangsiapa membanggakan pangkatnya,malu kalau ada perubahan jaman (keadaan)

 Untuk Wewaler ( larangan) yang dituliskan,dibagi menjadi 6 bagian yang sama,seperti Pituduh.Untuk contoh wewaler hanya saya tuliskan kembali point-point utama,tanpa mengesampingkan yang lainnya.

 Misalnya saja dalam aspek Ketuhanan dicontohkan seperti :

  • Jangan mendahului kehendak Tuhan
  • Jangan engkau hanya ingat keadaan yang tampak saja,sebab hal yang tampak ini malah tidak abadi
  • Jangan engkau berani terhadap orang tuamu,sebab engkau akan kena murka dari Tuhan.

 Dalam bidang Kerohanian, wewaler  diuraikan dengan beberapa contoh larangan

  • Jangan suka merusak orang lain,sebab engkau akan kena tulah oleh Tuhanmu
  • Janganlah engkau mencela kepercayaan orang lain,sebab belum tentu kalau kepercayaanmu itu yang paling benar.

 Dalam bidang Kemanusiaan disampaikan:

  • Jangan lupa akan kebaikan orang lain
  • Janganlah congkak,merasa lbih pandai daripada yang lain
  • Jangan sok merasa menjadi orang kaya,sehingga melupakan orang tuanya sendiri,sebab hal yang demikian itu,sama saja dengan tidak mengerti Tuhan.
  • Jangan mencari musuh dan jangan menyakiti hati orang lain.
  • Jangan takut menghadapi kesukaran,karena hidup memang sukar
  • Jangan suka mencela,dengki,sok pandai dan merasa menjadi orang besar.
  • Jangan menghina orang yang miskin
  • Jangan memamerkan keluhuran,kekuatan dan kepandaian.
  • Jangan sok kuasa,nanti kena akibatnya
  • Jangan selalu membuat keonaran

Untuk Wewaler Kebangsaan dicontohkan misalnya,Jangan hanya senang kalau sedang mempunyai kekuasaan, sakit hati kalau tidak mempunyai kekuasaan,sebab hal itu akan ada akibatnya sendiri-sendiri.

 Pada Wewaler Kekeluargaan, ada beberapa larangan yang ditulis:

  • Jangan hanya mengakui orang tuanya kalau orang tuanya kaya dan tinggi derajatnya saja,sebab engkau itu asalnya dari orang tuamu bagaimanapun wujudnya
  • Jangan membanggakan pangkat dan harta yang dimiliki,sebab pangkat dan harta itu dapat lenyap sebelum engkau lenyap
  • Jangan hanya merasa pandai tapi tidak pandai merasa.

 Dalam Wewaler Kebendaan,Pak Harto menuliskan beberapa diantaranya:

  • Jangan menyombongkan harta benda,jangan memamerkan derajat dan pangkat,meskipun pangkat dan derajat itu perlu,sebab  dapat menggelincirkan dirimu pribadi
  • Jangan membanggakan diri menjadi orang kaya,supaya tidak kecewa di belakang hari.Sebab keadaan ini semua dapat rusak

Beliau telah mewariskan buku sarat makna Pituduh dan Wewaler  yang diintisarikan dari Butir-Butir Budaya Jawa.Mari tetap  jaga dan  wujudkan dalam kehidupan keseharian kita,baik sebagai pribadi maupun sebagai warga negara Menuju Indonesia Maju

Jasmerah,Jangan sekali-kali meninggalkan  sejarah kata Bung Karno

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.Soekarno

 

Salam Hormat, Salam Budaya Adi Luhung

IWayB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun