Mohon tunggu...
I Wayan Bagiarta
I Wayan Bagiarta Mohon Tunggu... Insinyur - IWayB

Mari Gemakan Indonesia JUJUR

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berpisahnya Anak dan Orangtua di Kaki Gunung Manglayang

16 November 2020   21:25 Diperbarui: 16 November 2020   21:40 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Gunung Manglayang sumber : id.m.wikipedia.org

Siswa SMAT Krida Nusantara angkatan XX
Siswa SMAT Krida Nusantara angkatan XX

Hari minggu,kami semua orang tua siswa dikumpulkan di sebuah aula,untuk mendengarkan penjelasan mengenai pelaksanaan proses belajar bagi siswa-siswi, yang akan belajar disana selama 3 tahun dan  tinggal di asrama.

Menit demi menit berlalu, dan tiba saatnya acara penyerahan siswa akan dimulai.Tampak raut wajah sedih bagi siswa dan siswi,demikian juga orang tua mereka,karena sebentar lagi harus berpisah.Hal yang sama saya rasakan,demikian juga istri,anak dan kedua adiknya .

Hari itu adalah pengalaman pertama anak sulung kami berpisah dari keluarga.Selama 3 bulan pertama,seluruh orang tua tidak boleh berkomunikasi,apalagi mengunjunginya. Saya merasakan suasan batin yang begitu sedih,perasaan yang belum pernah saya rasakan sebelumnya.

Melihat tetesan air mata anak,berat rasanya kami meninggalkannya. Pemandangan serupa terlihat disekitar kami,anak-anak dan orang tuanya saling berpelukan,sambil menangis dan sesekali terdengar ucapan menyemangati. 

Panitia sekolah akhirnya memberikan pengumuman,bahwa kami para orang tua siswa untuk segera meninggalkan sekolah,kami pun harus pergi walau denga berat hati.

Hampir setiap hari, saya bersama istri selalu  memandangi kalender yang terpampang di dinding,menunggu waktu agar bisa bertemu dengan buah hati kami. Waktu rasanya berjalan begitu lambat,seminggu telah berlalu,namun rasa sedih masih terasa.Sempat terbersit dalam hati,ingin menegoknya,walau hanya dari luar sekolah.

Tapi niat itu akhirnya kami urungkan,karena sia-sia.Tanpa diduga kami dikirimi photo lewat WA oleh wali asuh siswa, kondisi anak-anak kami selama masa basis.Wali asuh menginformasikan,bahwa semua anak-anak dalam keadaan baik.Dan itu bisa mengobati rasa sedih dan kangen  kami dengan anak.

Hari demi hari,minggu demi minggu telah berlalu,tiba saatnya memasuki minggu ke 12,minggu yang sangat lama  kami nantikan.Hari Jumat malam,saya dan istri gelisah,sudah tidak sabar ingin bertemu anak sulung kami.

Pagi-pagi subuh,tanggal 24 Oktober 2015, kami berangkat ke SMAT Krida Nusantara,untuk menghadiri acara penutupan masa basis siswa-siswi angkatan ke 20 .Acara baru dimulai pukul 8.00 pagi,sementara pukul 6.00,ratusan orang tua siswa bersama keluarganya sudah tampak memenuhi area tempat acara.

Tampak siswa-siswi senior yang ditunjuk menjadi panitia,mulai melakukan persiapan.Mereka tampak gagah,berwibawa namun sangat sopan dan santun.Setiap kami berpapasan,anak-anak itu selalu menaikan tangan kanannya ke kepala,tanda hormat layaknya kita masuk ke tempat militer.Dari cara hormat,menyapa, dan menyiapkan acara itu,mereka terlihat sangat percaya diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun