Berangkat dari curhat keluarga yang kehilangan bapaknya, fotografer #DidikSulaeman membawa kita pada suatu kenyataan hidup, bahwa satu-satu atau mungkin bisa sekaligus orang yang kita sayangi akan meninggalkan kita. Buku kurang Satu (minus One) ini ikut acara kegiatan Kumpul Buku yang dipamerkan pada Festival Fotografi #Kompas. Begitu melihat karya Didik,memang pantas dia memamerkan karyanya di Festival tersebut. Pengambilan foto yang tercampur dari realitas dan surealis merupakan paduan yang sesuai untuk menggambarkan kehilangan anggota keluarga yaitu Ayah dari salah satu keluarga yang dikenal Didik Sulaeman.Â
Pemotretan foto keluarga tanpa ayah ini sekilas seperti kegiatan rutin di rumah tetapi tanpa ayah, ternyata memakan waktu Didik satu tahun lebih. Ada anak belajar, sembahyang, melihat kenangan sewaktu ayah ada dengan melihat foto, menunggu seseorang pria, dan ada beberapa simbol-simbol tertentu. Gaya surealisnya terlihat pada pria yang kepalanya digantikan oleh sinar matahari, sehingga kita bisa berinterpretasi apakah ayah keluarga ini atau.....foto anak yang menangis terlihat blurrr. Sehingga lebih mengena dalam pesan kehilangan sosok ayah dalam keluarga. Kunci keberhasilan fotografer ini terletak dari pendekatan dia yang memang terasa kenal baik dengan keluarga yang difoto
Lihat Lyfe Selengkapnya