Alhamdulillah tahun ini, tepatnya di bulan November kemarin sudah 13 tahun saya mengabdikan diri untuk membantu tokoh-tokoh yang ada di Indonesia untuk mewujudkan mimpinya, mempunyai buku kisah hidupnya. Saya menganggap ini bukan hanya profesi, tapi panggilan hati.
Tokoh-tokoh yang saya tulis bukan hanya mereka yang sudah terkenal di tingkat nasional, tapi bisa jadi mereka yang terkenal hanya di daerahnya saja. Tapi saya tidak pernah membedakan siapa saja tokoh yang membutuhkan bantuan untuk menuliskan bukunya. Mereka semua punya kisah dan perjuangan dalam hidupnya yang bermanfaat bagi sesamanya.
Dari sekian banyak tokoh daerah yang sangat menginspirasi saya adalah sosok Pak Nikodemus Tebai. Seorang guru sejati, yang mengabdikan dirinya untuk pendidikan di tanah Papua. Beliau rela berjibaku dengan kesarnya medan alam Papua, ditambah kondisi saat itu yang memaksa beliau untuk pindah tempat mengajar saja harus menghabiskan waktu berjalan satu minggu menaklukkan medan terjal di pegunungan Cartenz. Begitu juga dengan dengan para muridnya yang untuk pergi ke sekolah setiap harinya harus berjalan 2 -- 3 jam. Bisa dibayangkan untuk pergi dan pulang dari sekolah dibutuhkan waktu 4 -- 6 jam setiap harinya.
Tapi mereka tetap melakukannya. Mereka telah mempunyai panutan yang dalam hatinya telah memancarkan semangat untuk mencerdaskan bangsa. Ya, semangat itu telah mereka lihat dan rasakan ada pada diri Pak Nikodemus Tebai.
Karena sangat terinspirasi pada sosok beliau, maka setelah semua proses penerbitan buku selesai (karena beliau juga meminta bantuan hingga buku terbit), saya meminta kesan dan saran yang nantinya akan kami sertakan di website penerbitan kami.
Beberapa hari saya menunggu, akhirnya anak beliau mengirimkan tulisan via WA seperti ini,
"Banyak kisah hidup saya sejak masih muda sampai tua (pensiun) saya mau ceritakan kepada anak cucu saya, hanya saja tidak ada waktu bersama mereka, karena saat ini mereka ada yang studi diluar kota, sudah menikah atau sibuk mengurus keluarga.Â
Sejak dulu saya terpikir agar kisah hidup saya ini harus saya tinggalkan  dalam tulisan, agar kelak anak cucu bisa dapat mengenang dengan cukup mereka membaca buku autobiografi yang saya tulis.Â
Lama bergumul dengam pikiran itu, akhirnya kerinduan akan kenangan perjalanan hidup saya itu terobati karena saya mendapatkan kontak Penulis Autobiografi, Pak Iwan Wahyudi, yang bersedia membantu menuliskan cerita kisah hidup saya. Beliau memberikan langkah-langkah penulisan, out line dan mewancarai saya dan menuliskan kembali menjadi tulisan yang sangat luar biasa. Walaupun bye phone tetapi Pak Iwan tidak bosan bosan menyediakan waktunya untuk mewawancarai dan menulis.Â
Saya berterimakasih dan saya doakan semoga karya dan usahanya diberkati Oleh Allah yang maha Kuasa.Â
Â
Nikodemus Tebai S. Pd
Pensiunan Guru SD, dari Pegunungan Papua Tengah. Saat ini tinggal di Kabupaten Dogiyai, Propinsi Papua Tengah."
Membaca tulisan beliau membangkitkan lagi semangat saya untuk meneruskan lagi niat awal membesarkan jasa penulisan ini. Saya berniat ke depan saya akan memberikan kemudahan kepada klien untuk bisa Menulis Biografi Semudah Cerita pada Anak Sendiri.
Selama ini saya sudah sering kali menyelesaikan proyek penulisan hingga tuntas tanpa harus bertemu langsung dengan klien. Ini sangat mempermudah klien sekaligus menghemat biaya operasional untuk penulisan. Karena klien bisa memilih sendiri via apa mereka merasa nyaman untuk melakukan proses wawancara penulisan. Bisa dengan tatap muka online, telpon atau juga mengirim rekaman suara.
Anda berminat menulis biografi Anda ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H