Mohon tunggu...
Iwan Wahyudi
Iwan Wahyudi Mohon Tunggu... Penulis - Founder PenulisKreatif.com dan PenerbitSatuArah.com

Penulis Kreatif adalah jasa penulisan terlengkap di Indonesia || Membantu Anda dalam penulisan buku umum (sebagai writer, co writer dan ghost writer), buku kisah hidup (biografi, autobiografi dan memoar) serta konten perusahaan (Buku Sejarah Perusahaan). Penerbit Satu Arah adalah Penerbit yang Lebih fokus menerbitkan buku Biografi dan Motivasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Bukan Hanya Pengajar Siswa di Kelas

13 November 2013   12:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:14 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru bukan hanya pengajar siswa di sekolah. Ini karena mereka mempunyai tugas lainnya yang lebih tinggi dari sekedar merencanakan, mengajar dan melakukan evaluasi terhadap proses belajar siswa yang diajarnya. Tugas itu adalah sebagai pembimbing dan bahkan orang tua bagi siswa selain orang tua mereka sebenarnya di rumah.

Guru sebagai Pembimbing Siswa

Seringnya jam tatap muka antara guru dan siswa-siswi menimbulkan adanya hubungan yang erat antara kedua belah pihak. Karena itu tidak aneh jika seorang guru akhirnya hafal dengan karakter satu-persatu anak didiknya. Mereka hafal siapa saja siswa yang patuh, yang agak bandel bahkan yang sangat bandel di setiap kelas yang diajarnya.

Bahkan bagi seorang guru yang mendapat tanggung jawab sebagai wali kelas, kedekatannya dengan siswa satu kelas yang dipimpinnya tentu lebih dekat lagi. Mereka diberi tanggung jawab oleh sekolah untuk menjadi pembimbing bagi satu kelas di sekolah. Tidak aneh jika posisi mereka di sekolah seperti posisi orang tua di rumah.

Wali kelas yang baik biasanya secara rutin menanyakan berbagai hal yang ada di kelasnya. Mulai dari melihat absensi anak didiknya, menanyakan permasalahan belajar yang ada di kelas, sampai mengajak siswa untuk berembuk bagaimana agar proses dan suasana belajar di kelas yang di pimpinnya itu bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Jika ada siswa yang sering absen dalam seminggu – waktu biasanya ia mengevalusi daftar hadir –ia langsung memanggil siswa yang bersangkutan ke depan kelas untuk dimintai keterangan mengenai absensinya yang tanpa keterangan. Dan seperti biasanya ia akan memberikan nasehat dan motivasi pada anak didiknya itu. Dengan kebiasaannya ini sang guru telah membuktikan pada siswanya bahwa guru bukan hanya pengajar siswa, terlebiih dirinya yang mendapat tanggung jawan sebagai wali kelas bagi mereka.

Guru sebagai Orang Tua Siswa

Tidak hanya membimbing, kadang keberadaan seorang guru dituntut untuk bisa menjadi orang tua bagi siswanya. Ya, beregam permasalahan dalam proses belajar mengajar tak jarang membuat para siswa tertekan.

Misalnya ada permasalahan di keluarga mereka, ada permasalahan biaya sekolah, hingga masalah lainnya seperti konflik dengan sesama warga satu sekolah atau sekolah lainnya seperti yang sering diberitakan belakangan ini di berbagai media tanah air.

Saat itulah sebenarnya peran guru sebagai orang tua sangat diharapkan bagi siswa. Terlebih di kota besar, yang kadang perhatian orang tua pada anaknya kurang disebabkan kesibukan mereka bekerja, maka seorang guru diharapkan mampu membantu peran orang tua yang ada di rumah itu dengan lebih memperhatikan mereka. Termasuk saat ada anak didiknnya yang absen saat pelajaran sedang berlangsung, maka seorang guru harus bisa memberikan pengarahan dan nasehat yang tepat.

Pendidikan adalah pondasi dari seluruh perkembangan dan kemajuan sebuah bangsa. Karena itu pendidikan yang berkualitas menjadi syarat demi tercapainya fungi pendidikan tersebut. Adapun salah satu unsur penting dalam sebuah pendidikan yang berkualitas adalah guru yang berkulitas, dimana ciri-cirinya ia sadar bahwa profesi guru bukan hanya pengajar siswa di sekolah.

Sumber: iwanwahyudi.net

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun