Banyak yang bertanya apakah ada seorang yang menjadi ghost writer buku biografi. Ini karena pada umumnya buku biografi mencantumkan nama penulisnya di depan kover buku yang ditulisnya, sedangkan tokoh yang menjadi obyek tulisannya sekaligus menjadi judul bukunya. Namun dengan berbagai kepentingan yang dibutuhkan sang tokoh bisa saja buku biografi yang ditulis hanya mencantumakan namanya tanpa nama penulis aslinya.
Jasa Ghost Writer bagi Tokoh
Seorang ghost writer adalah orang yang namanya tidak ditulis dalam sebuah penulisan buku. Ia harus rela tulisan yang ia buat selama kurun waktu tertentu menjadi hak orang lain. Karena itu biasanya fee yang di dapat seorang penulis pada jasa jenis ini lebih besar dari bantuan penulisan jenis lainnya.
Ini karena jika ia menulis buku bukan sebagai ghost writer maka namanya yang terpampang di depan kover buku bisa menjadi alat promosi atau pembuktian bahwa buku tersebut telah ditulis olehnya. Namun pada jasa ghost writer namanya tidak tercantum, karena hanya nama klien lah yang tercantum di depan kover buku yang ditulisnya.
Dengan adanya persetujuan dengan klien atau tokoh yang ditulis, maka tanggung jawab tentang tulisan selanjutnya menjadi tanggung jawab klien tersebut. Karena itu proses koreksi tulisan oleh tokoh pada jenis bantuan penulisan ini harus dilakukan lebih seksama.
Keuntungan Ghost Writer Buku Biografi
Meskipun nama penulis asli tidak dicantumkan di kover buku, namun seorang ghost writer sebenarnya mempunyai keuntungan yang lain, terlebih jika buku yang ditulisnya adalah buku biografi. Ini karena biasanya penulisan buku biografi memungkinkan sang penulis dan tokoh untuk berhubungan lebih dekat.
Ya, sulit rasanya jika menulis buku biografi tanpa bertemu langsung dengan tokoh (pada buku autobiografi dan meoar) atau narasumber tokoh yang ditulis (pada buku biografi). Itulah yang menyebabkan hubungan kedua belah pihak menjadi lebih dekat.
Dengan menjadi ghost writer buku biografi berarti harus bisa menyampaikan apa yang hendak disampaikan tokoh secara utuh, termasuk gaya penyampaiannya harus sesuai dengan karakter tokoh. Ini yang membedakan dengan ghost writer pada buku umum lainnya, dimana gaya penyampaian tulisan biasanya disesuaikan dengan karekter penulisnya.
Dengan begitu kesempatan bertemu dengan tokoh harusnya lebih benyak dibanding penulisan buku genre selain biografi. Ini bisa menjadi ajang belajar sang penulis terhadap bidang yang digeluti tokoh yang ditulisnya.
Dengan kedekatan antara penulis dan kliennya inilah yang biasanya menyebabkan klien merasa cocok dan menjadi langganan untuk penulisan buku selanjutnya. Karena itulah meskipun tidak menulis sendiri bukunya, seorang tokoh mempunyai gaya penyampaian tulisan yang sama pada setiap bukunya, ini karena berasal dari satu orang ghost writer yang sama. Itulah cara menjadi ghost writer buku biografi.