Mohon tunggu...
Iwanul Hakim
Iwanul Hakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Multimedia - Universitas Pendidikan Indonesia

Saya merupakan mahasiswa Jurusan Pendidikan Multimedia, Universitas Pendidikan Indonesia, Hobby yang saya tekuni adalah bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Berkualitas Mencetak Generasi Emas

6 Desember 2022   21:08 Diperbarui: 6 Desember 2022   22:07 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENDIDIKAN BERKUALITAS MENCETAK GENERASI EMAS 

Oleh : Iwanul Hakim

            Sarana penting untuk kehidupan manusia adalah Pendidikan yang dapat mengembangkan potensi, minat, dan bakat guna meningkatkan keterampilan, dan kecerdasan yang mendukung dalam proses pembelajaran, Pendidikan tidak akan lepas dari kehidupan manusia, sebagaimana tercantum dalam Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa “setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan”. Dengan memanfaatkan perkembangan IPTEK dan komunikasi secara efektif, diyakini akan menghasilkan generasi emas yang berkualitas.

            Pada tahun 1972 UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization), atau Organisasi untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB, menegaskan bahwa Pendidikan memiliki banyak fungsi untuk membuka jalan dalam membangun dan memajukan negara. Jika kurangnya pendidikan yang berkualitas tidak menutup kemungkinan suatu negara akan tertinggal (Hengki: 2020)

            Untuk meningkatkan kualitas Pendidikan harus dilakukan secara bersama bukan hanya pemerintah, tetapi pendidik dan masyarakat terlibat dalam meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia, karena masyarakat memiliki peran penting agar tercapainya tujuan Pendidikan yang berkualitas, seperti yang tertuang dalam UU SISDIKNAS 2003, bahwa pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab untuk mengawasi, mengarahkan, dan membantu pelaksanaan kebijakan pendidikan dan diharuskan menawarkan layanan berkualitas tinggi tanpa diskriminasi.

            Indonesia adalah negara yang peduli pada pendidikan, dan pemerintah telah bekerja keras untuk meningkatkan kualitas Pendidikan. seperti di dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat (3) dan (4), bahwasannya pemerintah wajib dalam meningkatkan mutu pengajaran nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengutamakan anggaran dengan memberikan sekurang-kurangnya 20% dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).

            Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan krusial dalam pembangunan suatu bangsa, Indonesia masih merupakan negara yang nantinya akan menjadi negara maju apabila kualitas Pendidikan di Indonesia sudah berjalan dengan semestinya, namun kenyataannya Pendidikan di Indonesia masih mengalami penurunan sehingga menjadi salah satu negara yang tertinggal dalam pendidikan di bandingkan dengan negara lain, seperti Finlandia.

            Banyak macam permasalahan Pendidikan di Indonesia yang menjadi tantangan besar bagi pemerintah, pendidik, dan peserta didik untuk mewujudkan Pendidikan berkualitas, seperti kurikulum yang sering berganti, Pendidikan di Indonesia yang kurang merata, rendahnya kualitas pendidik, sarana prasarana yang kurang untuk menunjang pembelajaran, dan Efektifiktas Pendidikan di Indonesia.

            Indonesia saat ini sedang berupaya meningkatkan kualitas Pendidikan melalui kurikulum Merdeka yang di harapkan dapat meningkatkan kualitas Pendidikan untuk peningkatan persaingan internasional, namun kurikulum yang seharusnya program untuk menyelenggara Pendidikan untuk peserta didik, telah mengalami perubahan hingga 11 kali sejak Indonesia merdeka., sehingga pendidik, dan peserta didik harus beradaptasi ulang dengan kurikulum yang baru di terapkan.

            Selain itu, Indonesia merupakan negara berkembang yang sering melalui proses pembangunan, termasuk di bidang pendidikan., sehingga kurangnya pemerataan Pendidikan di daerah terpencil yang memutuskan komunikasi antara pemrintah pusat dan pemerintah daerah, biaya yang cukup mahal juga menjadi masalah kurangnya pemerataan Pendidikan di Indonesia, karena semakin berpendidikan tinggi semakin mahal juga biaya yang harus dikeluarkan.

            Kualitas dari seorang guru menjadi faktor penting, seperti yang dikatakan Suparno, bahwasanya Pendidikan tidak lepas dari seorang guru untuk melaksanakan tugasnya karena panggilan dari hati tidak hanya sekedar melaksaksanakan pekerjaan saja (Suparno 2004).

Peran guru sangat penting untuk keberhasilan seorang peserta didik dalam dunia pendidikan, yang sejatinya memiliki tugas bukan hanya mengajar tetapi mendidik, mengasuh dan membimbing siswanya, terlebih guru harus mengetahui kondisi mental dan psikologis siswannya, Secara teoritis, menurut Ali (1983: 14), belajar adalah "suatu proses perubahan perilaku, yang dihasilkan dari interaksi individu dengan lingkungan." Sedangkan menurut Sardiman (1986:22) "Belajar dalam arti luas, dapat dipandang sebagai aktivitas psiko-fisik yang menunjukkan pertumbuhan pribadi yang lengkap". Di sini, jelas bahwa belajar adalah cara bagi orang yang menggunakannya untuk tumbuh secara pribadi. sehingga terciptanya guru inspiratif yang bisa menginspirasi siswa agar mempunyai semangat dalam belajar dan bisa meraih kesuksesan dalam menyelesaikan jenjang pendidikannya, kemampuan guru inspiratif membangun suasana belajar yang menyenangkan, disinilah guru inspiratif mempunyai peran yang sangat penting untuk membangun semangat siswanya.

            Selain dari kualitas seorang guru, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia harus di iringi dengan sarana prasarana yang mendukung dalam proses pembelajaran peserta didik, sampai saat ini banyak sekali sekolah di Indonesia memiliki sarana dan prasaran yang kurang memadai karena berbagai faktor yang menghambat seperti saluran dana, penyalahgunaan dana, dan perawatan sarana prasarana di sekolah yang kurang diperhatikan, padahal sarana dan prasarana sekolah akan meningkatkan pembelajaran dari peserta didik.

            Untuk mengatasi permasalahan Pendidikan di Indonesia, dimana tingkat pendidikannya masih rendah dibandingkan dengan bangsa lain, pendidikan dapat menghasilkan generasi emas yang berkualitas untuk kemajuan Indonesia di masa depan karena pendidikan merupakan aspek kehidupan yang paling penting. Perlu adanya solusi untuk mengatasi Pendidikan sehingga meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia.

            Pertama, di zaman sekarang perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang semakin canggih, harus berjalan seiring dengan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah, dimana menuntut Indonesia untuk reformasi di bidang pendidikan, yang pelaksanannya tidak akan mudah, dan menuntut kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk melaksanakannya.

            Kedua, Pesatnya pertumbuhan penduduk di Indonesia, akan berpengaruh dalam pemerataan dan kualitas Pendidikan di Indonesia, Pertumbuhan penduduk akan berpengaruh dalam bertambahnya peserta didik, semakin banyak pula sekolah-sekolah untuk menampungnya, jika keadaan seperti ini terus dipertahankan, terciptanya mutu dan kualitas Pendidikan yang baik.

            Ketiga, permasalahan pembelajaran yang cenderung pasif, dimana peserta didik di tuntut untuk menguasai semua materi yang dipelajari, sehingga peserta didik mengalami kebingungan dan terciptanya suasana pembelajaran yang membosankan, masalah tersebut sering di anggap sepele, padahal permasalahan pembelajaran yang cenderung pasif merupakan masalah yang serius dalam dunia Pendidikan.

            Keempat, terciptanya pemerataan Pendidikan di Indonesia, permasalahan tersebut sudah tidak asing di dengar, sampai kini masih terjadi di Indonesia terdapat daerah terpencil tertinggal jauh dibandingkan dengan daerah di kota karena kurangnya perhatian mengenai Pendidikan, menurut Kurniawan terdapat solusi untuk mengatasi masalah tersebut seperti melakukan pembangunan Gedung atau kelas untuk mendukung proses pembelajaran, selalu menjaga sarana dan prasarana sekolah, mengirimkan pendidik yang professional ke daerah-daerah terpencil, adanya seminar untuk menambah wawasan terhadap masyarakat sekitar tentang pentingnya Pendidikan untuk masa depan (Kurniawan: 2016).

            Kelima, kesejahteraan guru harus di tingkatkan, karena pentingnya peran seorang guru dalam pendidikan suatu bangsa tidak dapat dipisahkan, sebagaimana dibuktikan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, yang mengatur bahwa guru di Indonesia harus menjalankan tugas dan fungsinya. Namun, banyak guru masih mengerjakan pekerjaan tambahan saat ini, seperti berdagang atau beternak (Kulla: 2017), yang akan berdampak pada kinerja mereka di kelas, sehingga pembelajaran di kelas tidak optimal.

            Keenam, meningkatkan kualitas Pendidikan, kualitas Pendidikan harus ditingkatkan guna tercapainya tujuan Pendidikan yang di harapkan, dengan cara menetapkan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin canggih, dan terpenuhi sarana dan prasarana yang memadai.

            Ketujuh, Tingkatkan kembali prestasi belajar dari peserta didik, karena sampai saat ini masih rendah prestasi belajar dari peserta didik, yang dimana tantangan bagi kemajuan Pendidikan di Indonesia, maka perlu adanya solusi seperti, Siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, pendidik dapat menumbuhkan lingkungan belajar yang menyenangkan, dan orang tua memiliki tanggung jawab untuk menginspirasi anak-anak mereka.

            Pendidikan di Indonesia perlu belajar dari negara-negara lain, contohnya seperti Finlandia, dimana jika dilihat letak geografisnya Finlandia merupakan negara Scandinavia yang terletak di wilayah Eropa Utara, berdasarkan informasi dari Laporan Pemantauan Global Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB tahun 2011 tentang Education For All (EFA): Krisis Tersembunyi, Konflik Bersenjata, dan Pendidikan (UNESCO) "Education Development Index" (EDI) yang diperkenalkan di New York dan berdasarkan data tahun 2011 Indonesia menempatkan pada posisi 69 dari 127 negara, sedangkan Finlandia menempati urutan teratas untuk membaca, sains, dan matematika. Finlandia terus menempati peringkat dengan sistem pendidikan terbaik.

            Apa alasan Finlandia memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia, Karena seperti yang kita ketahui Pendidikan tidak terlepas dari falsafah dan politik di suatu negara, falsafah di negara Finlandia adalah sosialis (komunis), yang ikut mewarnai sistem Pendidikan di Finlandia adalah Pendidikan bermazhab pragmatisme yang hanya mementingkan pendidikan duniawi saja, dimana Pendidikan agama di serahkan kepada orang tua ketika dirumah, di sekolah peserta didik hanya belajar tentang etika, kedisiplinan dan nilai-nilai kebaikan saja. Finlandia juga sering mengalami pergantian pimpinan (presiden dan staffnya), tetapi tidak merubah kebijakan Pendidikan, sehingga program yang dilakukan pemimpin sebelumnya tetap berjalan, dan Finlandia naik ke posisi teratas di dunia untuk pendidikan hanya dalam 14 tahun.

            Faktor pendidik di Finlandia yang sangat dihargai meskipun gaji yang didapatkan tidak terlalu tinggi (3400 Euro atau setara dengan 42 juta rupiah perbulan), hal ini dikuatkan dengan penyaringan calon pendidik yang sangat ketat, dimana pendidik tidak hanya mengajar tetapi ahli dalam bidang kurikulum, dan seorang pendidik wajib bergelar master strata satu, sehingga profesi pendidik di Finlandia sangat menantang. Proses Pendidikan di Finlandia yang menekankan pada diagnosis dan intervensi sejak dini terhadap kendala atau hambatan dari peserta didik dalam pembelajaran di kelas, sehingga anak yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran akan mendapatkan penanganan secepatnya agar terhindar dari masalah tersebut.

            Finlandia tidak mengikuti Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) seperti halnya Indonesia, juga tidak ada Ujian Nasional (UN), melainkan memiliki kebijakan "promosi otomatis" di mana siswa naik kelas secara otomatis. Guru selalu bersedia membantu siswa yang tertinggal sehingga setiap orang dapat naik kelas, tetapi efek dari ujian itu sendiri membuat guru cenderung mengevaluasi siswa mereka hanya berdasarkan nilai ujian.         

            Masyarakat di Finlandia sangat menghargai Pendidikan dan menyadari betapa pentingnya Pendidikan, dapat dilihat masyarakat di Finlandia sangat menghargai profesi guru, sehingga terciptanya suasana yang nyaman antara guru dan orang tua siswa, Finlandia menggunakan filsafat Pendidikan bahwasannya setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan di setiap mata pelajaran tertentu, sehingga peserta didik belajar secara santai dan informal.

            Pemerintah di Finlandia yang menaruh perhatian lebih terhadap sistem Pendidikan, dimana setiap peserta didik pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing, jika di hadapkan pada situasi tes baku tidak akan menghasilkan mutu Pendidikan yang baik. Pendidikan di Finlandia juga menekankan untuk tidak menjadi yang terpandai sehingga tidak adanya kompetisi dalam pembelajaran, namun lebih menekankan learning community dimana terciptanya kolaborasi antara pendidik, peserta didik, dan masyarakat sehingga semua memiliki rasa tanggung jawab dalam proses Pendidikan.

            Hal tersebut merupakan solusi untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di Indonesia, diharapkan dengan solusi tersebut dapat mengatasi masalah-masalah Pendidikan di Indonesia sehingga sebanding dengan negara lain, sistem Pendidikan di Finlandia dapat menjadi contoh untuk sistem Pendidikan di Indonesia dan dapat menjadi pembelajaran terhadap sistem Pendidikan yang di terapkan sekarang. Setiap sistem Pendidikan tidak ada yang sempurna pasti akan selalu ada masalah yang dapat menghambat untuk mencapai tujuan Pendidikan.

            Buruknya kualitas sistem pendidikan Indonesia membuat bangsa itu tertinggal dari bangsa lain. Ada banyak masalah serius, tidak hanya sistem pendidikan yang tidak sempurna. Masalah ini sebenarnya memiliki solusi yang tepat. Pemerintah, pendidik, siswa, orang tua, dan bahkan masyarakat secara keseluruhan harus bekerja sama. Tujuan pendidikan yang bermutu tidak akan tercapai jika salah satu dari unsur-unsur tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik secara bersama-sama.

           

Daftar Pustaka 

Astawa, I. n. T., 2017. Memahami Peran Masyarakat dan Pemerintah dalam Kemajuan Mutu Pendidikan di Indonesia. Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar, Volume 3, pp. 197-205.

Daud, R. M., 2019. Sistem Pendidikan Finlandia Suatu Altermatif Sistem Pendidikan Aceh. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry, Volume 8, pp. 21-36.

Fitri, S. F. N., 2021. Problematika Kualitas Pendidikan di Indonesia. PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia, Volume 5, pp. 1617-1620.

Nurhuda, H., 2022. Masalah-Masalah Pendidikan Nasional : Faktor-Faktor dan Solusi yang Ditawarkan. Sekolah Tinggi Agama Islam Binamadani, Volume 5, pp. 127-137.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun