Mohon tunggu...
Iwan Tn
Iwan Tn Mohon Tunggu... -

Berhasil tidak dipuji, hilang tidak dicari

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami Kedalaman Persoalan Charlie Hebdo

11 Januari 2015   19:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:22 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sehingga jika kita menelaah lebih jauh tragedi Charlie Hebdo dengan kebebasan berekpresinya sebenarnya sedang menunjukkan apa yang disebut Jurgen Habermas sebagai dilema solidaritas kosmopolit yang dipaksakan (coerced cosmopolite solidarity). Posisi pemerintah prancis yang seharusnya preventif mencegah konflik sebaliknya malah memainkan realpolitik standar ganda. Mereka tidak benar-benar mencegah potensi konflik yang menggunakan isu-isu SARA dari kelompok Sekular untuk menyerang imigran yang kebanyakan Islam karena alasan dukungan politis. Hal yang sama juga bahwa di sisi lain, politisi Perancis faham, bahwa mendukung hak minoritas adalah penting untuk me-rawat- basis dukungan politik mereka dari kaum imigran.

Akibat dengan kebijakan standar ganda seperti ini, maka satu kebebasan yang tidak dipagari dengan definisi-definisi yang jelas adalah sebuah absurditas, karena ia akhirnya seperti dikutip dari Habermas hanya dapat ditegakkan lewat cara-cara yang koersif, lewat jalan pemaksaan atau pencitraan.

Padahal kebebasan yang diatas namakan pada publik bukanlah sesuatu tanpa resiko karena ia selalu mengundang reperkusi (balasan) dengan caranya masing-masing yang biasanya adalah jalan kekerasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun