Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang sedang gencar disosialisasikan oleh Bank Indonesia sejak 14 Agustus 2014 sebenarnya telah mendorong masyarakat untuk menggunakan alat traksaksi non tunai seperti kartu kredit atau debit atau uang elektronik pada saat berbelanja atau melakukan transaksi melalui mesin ATM, hanya belum optimal dan menjangkau semua lapisan masyarakat di negeri ini. Jika kita cermati dan perhatikan hanya kelompok-kelompok masyarakat tertentu yang melakukan pembayaran non tunai tersebut.
Non Tunai umumnya dilakukan oleh kelompok masyarakat menengah ke atas.Sistem pembayaran Non Tunai termasuk sistem pembayaran yang kompleks, setidaknya melibatkan lembaga bank dan lembaga lainnya dengan aturan main tertentu. Namun demikian pembayaran Non Tunai sekarang ini menjadi pilihan yang terbaik dan solusi praktis dalam pembayaran disegala aktifitas kehidupan yang serba komplek di jaman digital sekarang ini.
Berikut saya mencoba berbagi pengalaman bagaimana pembayaran menggunakan kartu (APMK) dan elektronik dengan Kartu ATM/Debit yang telah setia menemaniku dalam mencerdaskan anak bangsa (membayar uang kuliah anak, transaksi yang berhubungan dengan pendidikan dan aktifitas saya lainnya selaku seorang guru).
Kartu ATM/Debit Yang Saya Miliki
[caption id="attachment_378115" align="aligncenter" width="600" caption="Kartu ATM Yang Dimiliki Secara Pribadi (Foto Dok.Pribadi)"][/caption]
Pengertian ATM dikenal dengan Anjungan Tunai Mandiri. ATM merukan alat elektronik yang diberikan oleh bank yang kepada pemilik rekening yang dapat digunakan untuk bertransaksi secara elektronik seperti mengecek saldo, mentransfer uang ke bank yang sama dan berbeda dan juga mengambil uang dari mesin ATM tanpa perlu dilayani seorang teller. Setiap pemegang kartu ATM akan diberikan PIN (Personal Identification Number), atau nomor pribadi yang bersifat rahasia dan pribadi untuk keamanan dalam penggunaan ATM. Apabila digunakan untuk bertransksi di mesin ATM, maka kartu tersebut dikenal sebagai kartu ATM. Namun apabila digunakan untuk bertransaksi pembayaran dan pembelanjaan non-tunai dengan menggunakan mesin EDC (Electronic Data Capture), maka kartu tersebut dikenal sebagai Kartu Debit.
Persamaannya Kartu ATM dengan Kartu Kredit kedua kartu tersebut adalah alat berupa kartu yang memudahkan untuk bertransaksi atau menarik uang baik di toko tertentu maupun melalui mesin ATM. Dengan kartu tersebut kita dimudahkan jika harus berbelanja tanpa harus membawa uang banyak kemana-mana.
Sudah saya rasakan manfaatnya, ketika anak kami yang kuliah di luar kota kehabisan uang, saya tinggal pergi ke ATM ,transfer sesuai keinginan, tidak perlu repot-repot bawa uang tunai dari rumah ke tempat kost anak. Selain itu bisa juga dilakukan untuk pembelanjaan secara online.
Selain itu, kelebihan kartu ATM yang saya dapatkan adalah tidak ada bunga yang harus dibayar, karena mereka otomatis mengurangi tabungan yang kita milik, selain itu juga mudah untuk tarik tunai dimesin atm.
Manfaat Kartu Kredit
Kartu kredit khususnya akan sangat bermanfaat pada saat-saat darurat ketika kita tidak memiliki uang tunai. Misalnya, saat harus membayar uang kost anak di luar kota, bayar uang semesteran anak, saat harus membayar rumah sakit ketika kita sakit. Kartu kredit memberi tenggang sampai satu bulan untuk pelunasannya. Sehingga bila kita tidak memiliki dana tunai, kita masih dapat membayar biaya rumah sakit dan tagihan kartu kredit dibayar setelah mendapat gaji atau bila terpaksa kita dapat mencicilnya selama beberapa waktu.
Pada saat kita harus bertransaksi online, salah satu pembayaran yang paling populer adalah dengan menggunakan kartu kredit. Manfaat lain adalah ketika kita harus pergi ke suatu tempat yang tidak aman untuk membawa uang tunai.
Kita juga dapat memanfaatkan promosi dari kartu kredit untuk mendapatkan diskon saat makan dan minum di restoran tertentu atau saat berbelanja di tempat tertentu. Bila yang dibeli memang hal yang penting dan diperlukan tentu kita akan mendapatkan keuntungan dari diskon yang diperoleh.