[caption id="attachment_358303" align="aligncenter" width="461" caption="Narsis Dulu Bersama Sang Putra Sebelum Keliling Pasar Jalur (Foto Dok.Pribadi)"][/caption]
Minggu, 7 Desember 2014, seperti biasanya, saya beserta keluarga (isteri dan anak bungsu) untuk mengisi liburan keluarga jalan-jalan. Kali ini jalan-jalannya bukan ke super mall atau daerah wisata yang ada di daerahku, tapi jalan-jalan ke “Pasar Jalur ” (orang menyebutnya). Lokasinya tak jauh dari tempat tinggal kami, kurang lebih 10 Km arah Cibolang Cisaat Sukabumi. Lokasinya ada di sekitar jalan alternatif ( Jalur ) Cibolang menuju Baros ( kota Sukabumi).
Berbicara pasar pastinya kita berpikir adalah suatu tempat dimana orang melakukan traksaksi jual beli barang atau jasa yang dikelola oleh suatu instansi atau Pemda .
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan.
Dilihat dari kalsifikasinya pasar ada dua jenis yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Jika dilihat dari waktu penyelenggaraannya pasar ada 5 yaitu :1) pasar harian; 2) pasar mingguan; 3) pasar bulanan ; 4) pasar tahunan ; 5) pasar temporer.
[caption id="attachment_358307" align="aligncenter" width="560" caption="Uniknya Pasar Jalur Ada Persawahan, Harga Modern (Foto Dok.Pribadi)"]
Nah berikut ini saya tidak akan mengupas tentang pengertiaan pasar secara detail, tapi saya mencoba memberikan hal yang unik yang ada di “Pasar Jalur” Cibolang Cisaat tersebut.
[caption id="attachment_358304" align="aligncenter" width="538" caption="Sang Isteri Ketika di Pasar Jalur (Foto Dok.Pribadi)"]
Dilihat dari klasifikasinya “Pasar Jalur” menurut saya termasuk pasar tradisional. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, ada bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar.
Ada yang unik dari pasar ini ! Pasar ini berada disekitar jalan jalur alternatif (jalan pintas) yang menghubungkan Cibolang-Cisaat-Baros-Sukaraja – ke Arah Bandung. Keberadaan pasar ini kelihatannya tidak dikelola oleh dinas atau pengelola pasar. Keberadaannya spontanitas, tapi rutin adanya, yaitu setiap hari Minggu. Pengunjung dan penjual di “Pasar Jalur” ini cukup banyak dan rame sekali.
[caption id="attachment_358308" align="aligncenter" width="560" caption="Untuk Penggemar Burung Juga Tersedia di Pasar Jalur ( Foto Dok.Pribadi)"]
Pengalaman saya mengunjungi pasar ini cukup mengesankan….gimana tidak ? Di hari Minggu disektar pinggir jalan alternatif ini, sepanjang 2 Km, kiri kanan jalan semua dihiasai aneka barang jualan, mulai dari kebutuhan sehari-hari seperti sayur-mayur, buah-buahan semuanya tersaji sepanjang jalan. Jika anda mau kuliner, semuanya tersaji. Anda mau pakaian (fashsion) juga tersaji dengan berbagai harga yang bisa di jangkau, seperti layaknya pasar yang biasa kita kunjungi. Saya kira apapun yang Anda inginkan semuanya tersaji di “Pasar Jalur Mingguan” ini . Kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya, semuanya dijamin ada.
Berikut saya coba rangkum reportase Uniknya "Pasar Jalur Cibolang Lewat Slide Foto dibawah ini :
Tiga jam saya bersama keluarga jalan-jalan dan mengeliling “Pasar Jalur” tersebut. Pengalaman yang tak bisa dilupakan…tepat pukul 10.00 “Pasar Jalur” sudah berubah menjadi Jalan (Jalur Alternatif) Cibolang Menunuju Baros-Sukaraja – Terus ke Bandung.
Jika Anda hari Minggu jalan-jalan ke Bandung dari Jakarta atau sebaliknya melalui jalur Sukabumi, So pasti Anda (para kompasianer) akan melewati jalur ini dan akan terkesima melihat uniknya “Pasar Jalur” yang keberadaanya seminggu sekali sekitar pukul 06.00 sd 10.00 WIB.
Terakhir, untuk PEMDA Kabupaten Sukabumi dengan dinas yang terkait tentunya perlu memperhatikan keberadaan “Pasar Jalur” ini. Kenapa tidak? Disini perekonomian rakyat bergulir dan potensial untuk berkembang dan mensejahterakan rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H