[caption id="attachment_362458" align="aligncenter" width="576" caption="Saat Diatas Sungai Citarik Obyek Wisata Arus Liar Pemda Kab.Sukabumi (Foto Dok.Pribadi)"][/caption]
Cibadak, 31 Desember 2014. Berbicara pariwisata tentunya kita harus tahu dulu pengertiannya. Menurut Wikipedia Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk  rekrasi atau liburan , dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.
Definisi yang lebih lengkap, turisme adalah industri jasa .  Mereka menangani jasa mulai dari transportasi jasa keramahan,tempat tinggal, makanan, minuman ,  dan jasa bersangkutan lainnya seperti bank, asuransi, kemananan  dan lain-lain. Dan juga menawarkan tempat istrihat, budaya, pelarian, petualangan, dan pengalaman baru dan berbeda lainnya.
Banyak negara, bergantung banyak dari industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh Organisasi Non-Pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal.
Menurut Undang Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Dari pengertian pariwisata diatas tentunya sekolah adalah salahsatu pelaku yang sering dan rutinitas melaksanakan wisata, setidaknya satu kali dalam satu tahun pelajaran sekolah melaksanakan dan membawa para peserta didiknya untuk wisata.
Jika dicermati dan dilirik secara optimal oleh pemerintah khususnya Kementerian Pariwisata, sekolah adalah lahan dan obyek turis domestik yang potensial untuk bisa memajukan pariwisata Indonesia.
Disekolah kami, SMP Negeri 3 Cibadak, agenda wisata atau Studi Tour atau Karyawisata dilaksanakan setahun sekali dalam setiap tahun pelajaran. Tiap tahun pelajaran, obyek wisatanya bisa berganti-ganti sesuai dengan kemauan dan permintaan mayoritas anak. Nah disnilah tentunya, kita para guru khususnya panitia wisata menyediakan obyek-obyek wisata yang di dapat dari berbagai travel yang sering jemput bola ke sekolah menawarkan jasa obyek wisata, baik yang ada di dalam provinsi, antar provinsi sampai wisata keluar negeri. Semakin sering dan tak bosan berpromosi akhirnya kami bisa memilih dan dan menentukan obyek wisata yang bisa di tawarkan pada seluruh siswa yang ada di sekolah kami.
Belajar dari pengalaman dan kebiasaan yang sekolah  kami lakukan dalam berwisata, saya mencoba berharap untuk Kementerian Pariwisata dalam rangka memajukan pariwisata Indonesia berikut ini :
Perbanyak Sosialisasi ke Sekolah-sekolah di Seluruh Daerah tentang Obyek Wisata Yang Ada di Negeri ini
Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak peduli. Sebaiknya Kemeterian Pariwisata menggiatkan dan mengintrusikan lagi secara kontinyu pada dinas-dinas pariwisata yang ada di didaerah untuk mempromosikan atau membuat program kerja wajib berwisata ke sekolah-sekolah yang ada di daerahnya. kalu perlu mewajibkan sekolah untuk berwisata ke obyek wisata yang ada di daerahnya setelah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan dinas pendidikan daerah setempat.
Promosikan Obyek Wisata di berbagai Media
Promosi adalah salah satu senjata yang akurat di berbagai media untuk memperkanalkan obyek wisata. Apalagi masyarakat Indonesia sekarang ini hampir 70% melek internet. Tak salah jika kementerian pariwisata memberikan intruksi kepada dinas pariwisata daerah untuk setiap obyek wisata daerahnya untuk giat dan menyediakan lahan promosi serta terjun langsung ke lapangan untuk mempromosikan obyek wisatanya. Di era digital dan kemajuan teknologi semuanya serba mudah dan terjangkau untuk promosi. Sosialmedia seperti FB, Twitter,Blog media yang pas untuk promosi wisata termasuk media TV tentunya. Wisatawan asing tentunya akan melirik dan berdatangan dengan promosi melalui internet yang aktual,inovatif dan kreatif.
Buat Kemasasan yang Menarik, Unik dan Inovatif  di setiap Obyek Wisata dengan Jujur
Biasanya orang akan tertarik dengan kemasan. Coba benahi sarana prasarana obyek wisata dengan optimal, jangan kemasan menarik tapi dalamnya mengecewakan. Kejujuran perlu dan penting di kedepankan.
Sarana Transportasi Yang Mudah Untuk menjangkau Obyek Wisata
Bekerjasama dengan dinas terkait, alangkah menarik dan membuat orang penasaran  jika berkujung ke obyek wisata, transportasinya mudah  dan terjangkau semua lapisan masyarakat.
Keamanan dan Kenyaman Di Obyek Wisata Yang Optimal
Buat dan lakukan secara optimal keamanan dan kenyamanan di obyek wisata untuk para pengunjung. Ini senjata yang bisa menarik wisatawan mau dan menikmati obyek wisata yang dikunjunginya.
Kebersihan dan keindahan Obyek Wisata di tata yang Profesional
Orang akan tertarik dengan obyek wisata, manakala tempat dan keindahannya terawat dan dikerjakan secara profesional.
Punya Target, Kerja Keras dan  Evaluasi
Bukan slogan yang selalu dikedapan distiap obyek wisata, tapi target apa yang harus dicapai. Tentunya kerja keras yang harus di kedepankan untuk mencapai target, dan terakhir evaluasi apa kekurangan dan kelebihan obyek wisata tersebut. Ini perlu di lakukan oleh seluruh staf dan jajaran di Kementrian Pariwisata baik di daerah maupun di pusat.
Reward dan Punishment dalam Berwisata Yang Santun
Reward dan punishment merupakan dua bentuk metode dalam memotivasi seseorang untuk melakukan kebaikan dan meningkatkan prestasinya.
Reward artinya ganjaran, hadiah, penghargaan atau imbalan. Dalam konsep manajemen, reward merupakan salah satu alat untuk peningkatan motivasi para pegawai. Metode ini bisa meng-asosiasi-kan perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia, senang, dan biasanya akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang baik secara berulang-ulang. Selain motivasi, reward juga bertujuan agar seseorang menjadi giat lagi usahanya untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi yang telah dapat dicapainya.
Sementara punishment diartikan sebagai hukuman atau sanksi. Jika reward merupakan bentuk reinforcement yang positif, maka punishment sebagai bentuk reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Tujuan dari metode ini adalah menimbulkan rasa tidak senang pada seseorang supaya mereka jangan membuat sesuatu yang jahat. Jadi, hukuman yang dilakukan mesti bersifat pedagogis, yaitu untuk memperbaiki dan mendidik ke arah yang lebih baik.
Reward bisa dilakukan untuk pengelola obyek wisata, dinas yang terkait, pegawai dan karyawan obyek wisata dan pihak lain yang terkait dalam memajukan obyek wisata tersebut, begitu juga Punishment , dengan catatan  reward dan punishment yang santun tanpa ada kepentingan tertentu di balik pemberian reward dan punishment tersebut.
Harapan Seorang Guru Diatas Obyek Wisata Sungai Citarik Yang Perlu dilirik oleh Dinas Pariwisata (Foto Dok.Pribadi)
Demikian harapan seorang guru untuk Kementerian Pariwisata, semoga bisa berkontribusi untuk memajukan pariwisata di negeri ini, agar kelak dikemudian hari negeri ini jadi Surga Wisatawan Domestik dan Wisatawan Asing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H