Mohon tunggu...
Iwan Sukamto
Iwan Sukamto Mohon Tunggu... Jurnalis - Writer Enthusiast, Photo, Politics, Poems, Story, and Life.

You and everyone you know are going to be dead soon. And in the short amount of time between here and there, you have a limited amount of fucks to give. Very few, in fact. And if you go around giving a fuck about everything and everyone without conscious thought or choice—well, then you’re going to get fucked. Mark Manson, The Subtle Art of Not Giving a F*ck: A Counterintuitive Approach to Living a Good Life

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Usman Hamid, Kamisan 750, dan Perjuangan Panjang Keadilan HAM di Indonesia

4 November 2022   09:29 Diperbarui: 4 November 2022   09:35 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena keyakinan bahwa apa yang dilakukan dalam aksi kamisan mengandung kebenaran, apa yang disuarakan dalam aksi kamisan itu memang untuk keadilan, apa yang disuarakan dalam aksi kamisan itu untuk menjaga kebebasan. Orang berkumpul dalam keyakinan tentang keadilan, kebenaran dan kebebasan.

Apa yang berubah dari aksi kamisan ini dari tahun ke tahun? 

Hanya perubahan generasional saja, dari generasi saya tahun 90an ke generasi yang lebih muda kelahiran tahun 2000 dan lain sebagainya. 

Juga hanya dari korban korban pelanggaran HAM berat masa lalu sampai korban dari kekerasan negara yang baru.

Sosial media itu memang menjanjikan kebebasan, bahkan menjanjikan pembebasan, tapi dia juga menyimpan bahaya otoritarian karena banyak tekanan, banyak peretasan, banyak upaya upaya kriminalisasi, banyak juga teror dan banyak juga serangan-serangan dari para buzzer, mereka mereka yang menggunakan mesin otomatis untuk melakukan kontra opini.

Dana aksi kamisan dari mana? 

Saweran aja, sukarela aja, siapa saja yang bisa bantu. 

Aksi kamisan di daerah mencapai aksi kamisan kesekian kali hanya dengan iuran anggota, jadi setelah mereka berkumpul, bubar maka mereka urunan, dan urunan itu yang membuat mereka terus menjaga keyakinan itu. 

Saya pernah berpikir dan ada suatu organisasi ingin memberikan dukungan pendanaan, saya bilang jangan, kalau ada dukungan pendanaan maka iuran iuran itu pasti akan mati dan tak akan bertahan karena orang akan merasa tidak memiliki lagi aksi kamisan itu. 

Awal awal nya dana dari Kontras untuk mencetak payung, lama lama ada yang memberikan payung, lama lama juga ada yang ingin menyumbang dan mencetak kaos sama seperti di aksi kamisan 750 ini. 

Jadi itu hanya sekedar spontanitas spontanitas saja 

Kenapa aksi kamisan ini mesti ada hingga kedepan dan seterusnya? Mengingat sudah ada sosial media dalam menyebarkan kampanye secara cepat, mudah dan praktis?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun