Semua terasa baik baik saja, sebelum pandemi dari negara api menyerang, kebutuhan orang untuk lukisan wajah pun menjadi berkurang, “Orang kan perlu makan, bukan perlu lukis, kalau pandemi gini, orang pada sibuk cari makan, masa gua beli lukisan, aneh kan? orang lagi kelaparan, masa beli lukisan?,” tandas Pak Hadi.
Memang hidup ini selalu penuh sarkasme, termasuk untuk keberanian hidup itu sendiri, selalu akan diuji, sampai kita mati. Ketika ditanya, bagaimana keyakinan itu datang, beliau menjawab singkat.
“Dari kecil suka melukis, sering ikut lomba lukis, gua yakin masa depan gua ada di lukisan, gua cepet nangkep dari lukisan, yakin bisa hidup dari lukisan, karena lihat lukisan lukisan yang handal, lihat dari ilmu nya, keyakinannya dari situ,” (IS).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H