Mohon tunggu...
Iwan Sukamto
Iwan Sukamto Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis adalah kenikmatan terbaik dalam hidup

Seseorang yang suka menulis, berdiskusi, mendengarkan dan mempertanyakan tentang suatu perspective. Tidak menyukai suatu hal yang netral. Netral itu membosankan, tidak bergairah, dan takut untuk memilih. Sangat percaya setiap orang unik karena pola pikir dan keberanian untuk mengungkapkan sudut pandangnya. The sexiest part of our body is our mind. Mari sama sama bercerita, tentang hidup dan masa masa yang tidak akan terulang lagi ini. Untuk sekali dan selamanya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merenungi Teduh di Gereja Katolik St. Fransiskus Xaverius Kuta Bali

28 Juli 2020   08:11 Diperbarui: 28 Juli 2020   08:18 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tempat ini menawarkan "antitesis" dari Bali.  Dengan arsitektur dan ornamen khas Katolik, gereja ini menjadi pembeda sekaligus warna yang melengkapi keindahan Bali"

Apa yang terlintas di benakmu jika berbicara tentang Bali ? Pantai, bule, wisata alam yang menawan, nightlife, atau kearifan lokalnya yang sangat kental. Bali memang adalah salah satu tempat wisata terbaik dan terindah di Indonesia, tetapi Bali tidak hanya itu.  

Mari berkunjung ke salah satu objek wisata rohani yang terletak di Kuta yaitu Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius. Tempat ini menawarkan "antitesis" dari Bali.  Dengan arsitektur dan ornamen khas Katolik, gereja ini menjadi pembeda sekaligus warna yang melengkapi keindahan Bali. 

Doc: Pribadi
Doc: Pribadi

"Berwisata rohani bermakna sesuatu yang sangat damai, memberikan perspektif baru tentang Ketuhanan/Spiritualism dan sekaligus bisa menenangkan jiwa"

Gereja yang diresmikan tanggal 1 Mei 2006 ini, memiliki kesan elegan dengan mayoritas warna putih di hampir semua sisi. Interior gereja nya juga rapi dengan dekorasi salib, altar, Gua Maria dan sarana pendukung ibadah lainnya. 

Lokasinya juga cukup strategis, berada di Jl. Kartika Plaza 107, Kuta, Bali, dekat dengan Bandar Udara Ngurah Rai. Gereja ini juga menyelenggarakan ibadah berbahasa Inggris sehingga turis mancanegara dapat pula menikmati keindahan sekaligus ibadah di gereja ini. 

Doc: Wikimedia Commons 
Doc: Wikimedia Commons 

"Toleransi lintas agama dan budaya di Bali ini menjadi cermin yang baik terutama berkaitan dengan isu isu agama dan ras yang cukup sensitif di Indonesia"

Jika berkunjung tidak di waktu ibadah, atmosfer ketenangannya akan lebih terasa. Sepi serasa menemani, setiap sisi punya maknanya tersendiri, tetapi entah kenapa, damai menyelimuti hati. 

Berwisata rohani bermakna sesuatu yang sangat damai, memberikan perspektif baru tentang Ketuhanan/Spiritualism dan sekaligus bisa menenangkan jiwa. Berkunjung ke tempat ini pula, berarti memahami sisi kehidupan Bali sebagai suatu keberagaman budaya dan agama yang humanis. 

Doc: Pribadi
Doc: Pribadi

"Berkunjung ke tempat ini pula, berarti memahami sisi kehidupan Bali sebagai suatu keberagaman budaya dan agama yang humanis"

Penduduk Bali kira-kira berjumlah 4.236.983 jiwa (2019) dengan mayoritas 86,91% menganut agama Hindu. Agama lainnya adalah Islam (10,05%), Kristen Protestan (1,56%), Katolik (0,79%), Buddha (0,68%), Konghucu (0,01%), dan Kepercayaan (kurang dari 0,01%) (data kemenag.go.id). 

Dengan persentase penduduk beragama minoritas lainnya yang bahkan tidak mencapai satu persen, gereja ini dan seluruh pemeluk agama bisa hidup berdampingan dengan rukun. 

Tidak ada terdengar kasus negatif di Bali, apalagi yang melibatkan tempat ibadah. Toleransi lintas agama dan budaya di Bali ini menjadi cermin yang baik terutama berkaitan dengan isu isu agama dan ras yang cukup sensitif di Indonesia.

Doc: Pribadi
Doc: Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun