Mohon tunggu...
Iwan Setiawan
Iwan Setiawan Mohon Tunggu... Guru - Aktif sebagai Kepala SD Islam Al-Ghozali Purwakarta dan alumni Pasca Sarjana S2 Manajemen Pendidikan UIN SGD Bandung. Praktisi pendidikan sebagai Pengajar Praktek program guru penggerak Kemdikbudristek angkatan 5 Kab. Purwakarta tahun 2022. Fasilitator PGP angkatan 9 tahun 2023

Konten favorit saya adalah pendidikan, sosial, psikologi, dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Contoh Puisi Harapan dan Optimisme

3 Oktober 2023   00:00 Diperbarui: 3 Oktober 2023   00:02 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat dan Bahagia

Karya: Iwan Setiawan, S.Pd

Kulihat wajah para buah hati yg lugu dan polos
Di pagi yg cerah berharap bahagia
Berseragam khas berjalan penuh semangat
Memasuki gerbang pembangun peradaban
Menggapai mimpi menggenggam masa depan
Berbaris khidmat tegap berdoa
Berucap salam pada guru di ruang pengajaran
Menuntun dgn ilmu dan hikmah
Menebalkan garis-garis samar anugrah Sang Maha Pencipta
Mengajarkan tentang apa2 yg diketahui dan tdk
Mendidik karakter & berakhlak mulya Di depan menjadi tauladan
Di tengah membangun niat dan kehendak
Di belakang mendorong  kemandirian
Belajar hadirkan jiwa yg merdeka
Berdiferensiasi dlm karyanya
Membangun kreatifitas nan bermakna
Sesuai qodrat diri, alam, dan zamannya
Demi mencapai keselamatan dan kebahagiaan

Masih Ada Asa

Karya: Iwan Setiawan, S.Pd

Kuberjalan ringkih berharap pasti

Kucoba ganti dengan berlari terperih

Pedih mengiringi setiap langkah

Pahit kurasakan yg terpaksa kutelan

Entah sampai kapan kubertahan

Kurindu syahdunya damai dan tenang

Cita cinta yang masih di alam angan

Kerap hadir dalam sebuah keinginan

Menemani dalam setiap perjalanan

Walau sulit hidup harus terus berjalan

Namun seonggok asa masih tersimpan

Dalam dada yang masih kuat bagai dipan

Semangat bergelora menjemput harapan

Tak peduli seberat apapun rintangan

Secercah cahaya kuyakin ada di depan

Tuhanku Maha Kaya

Tuhanku Maha Kuasa

Kuyakin kupantas bahagia

Dengan doa dan segala upaya

Menjemput takdir kehidupan yang fana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun