"Bagus ya kurma digituin?"
Saya jawab, dari-baca-baca, bagus.
"O boleh juga saya coba tuh."
Saya simak secara fisik Bang Ipul badannya bertambah gemuk. Â Saya sarankan mengurangi mengkonsumsi gula. Kala itu saya sudah tiga tahun tak lagi konsumsi gula. Gula untuk kebutuhan tubuh bisa didapat dari karbohidrat. Ia setuju. Kami sebaya, sama-sama lahir 1964, ia bulan Februari, saya Juli, di luar kebetawian, saya wajib menyapanya Abang.
Perkenalan pertama saya dengan Bang Ipul 2012. Ia masih Walikota Jakarta Pusat. Sahdan, di sebuah Jumat pagi. Kala itu saya memimpin sebuah kegiatan  warga bertajuk #Bangrojak, bangun gotopng royong Jakarta, kegiatan  swadaya, membersihkan saluran air, got, kali, terutama di kawasan pemukiman padat.
Hari itu sasaran setumpuk kawasan padat sepelemparan batu di depan kantor Walikota. Kami #Bangrojak pagi itu, ada juga  agenda menebar ikan ke kali, tepatnya got besar,  di Jl. Abdul Muis. Saya pernah bilang ke Pak Gubernur  Jokowi, kala itu, seyogyanya semua kali di Jakarta bisa dibuat bening di mana ikan-ikan bisa hidup dan dapat disimak warna-wani. Gubernur  membuka acara  #Bangrojak.
Begitu  saya di lokasi, sedang berdiri, datang sosok belum saya kenal,  sebelumnya tidak pernah bertamu. Ia menghampiri saya. "Pak Iwan Piliang, saya Saefullah, pagi ini menggantikan Pak Gubernur membuka acara Bangrojak, apa saja agendanya?"
Saya kaget.
Barusan lima menit lalu Gubernur  saya konfirmasi hadir.
"Tidak, ini disposisi surat Gubernur, saya mewakili."
Ia memperlihatkan surat itu ke saya.