Mulailah saya  menyimak takzim. Alex Noerdin menyapa warganya. "Kito tambah hadiah cat,  yo, apolagi?" tanyanya ke hadirin.
"Kaus seragam Pak."
Seorang ibu tua didukung serombongan ibu-ibu pengajian.
"Butuh barapo?"
"Empat puluh Pak."
"Napo bukan  duo ratus."
Ha ha ha. Semua tertawa.
Saya berkeliling Indonesia.  Tidak berlebihan saya nilai, canda-tawa Gubernur secara spontan seperti sore kemarin hanya saya temui di Palembang. Alex dikenal  orator. Di setiap presentasinya tentang Asian Games,  selalu diselipkan joke, dan tak terkecuali satu dua video ia hidangkan. Ilustrasi musiknya pun disesuaikan dengan hadirin. Untuk masyarakat kebanyakan, visual diiringi lagu Via Valen, Sayang.
Kehangatan dan keakraban demikian tak hanya dialami dan dirasakan bukan hanya di sebuah kampung di Palembang.  Akan tetapi dalam pertemuan internasional, khusus di momen event membicarakan lingkungan hidup,  kehadiran Alex Noerdin  dinanti dunia.
Pemerintah Jerman di antaranya acap membiayai perjalanannya menjadi pembicara untuk  pertemuan masalah lingkungan hidup dunia. Pidatonya tanpa teks dalam Bahasa Inggris, setara dengan  berbahasa Indonesia,  berselipkan dagelan, membuat ruang pertemuan  gerrr. Leonardo Dicaprio, artis Hollywood,  di Perancis pernah mewancarai Alex Noerdin, untuk sebuah program televisi.
MALAM Â harinya, saya masih di Palembang. Seorang kawan mengabari, bahwa mendapatkan konfirmasi sosok Mahfud MD, kandidat kuat menjadi Cawapres Presiden Jokowi untuk Pilpres mendatang.