Mohon tunggu...
Narliswandi Piliang
Narliswandi Piliang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveller, Content Director, Citizen Reporter, Bloger, Private Investigator

Business: Products; Coal Trading; Services: Money Changer, Spin Doctor, Content Director for PR, Private Investigator. Social Activities: Traveller, Bloger. email: iwan.piliang7@yahoo.com\r\nmobile +628128808108\r\nfacebook: Iwan Piliang Dua , Twitter @iwanpiliang7 Instagram @iwanpiliangofficial mobile: +628128808108

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Unik Tambal Panci di Pilkada Sumsel

25 Juni 2018   17:35 Diperbarui: 25 Juni 2018   17:58 598
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertengahan Ramadan lalu di kota Palembang. Matahari jelang tengah hari.  Terik. Di sebuah halaman rumah warga tampak tenda  ukuran  empat  langkah dewasa. Sebuah meja kecil  penerima tamu, empat orang pekerja di lantai beralas terpal plastik, tampak pria menjahit telapak sandal, di sebelahnya menjahit telapak sepatu. Seorang lagi sibuk menambal  wajan, panci, menggunakan semacam stiker timah.  

Beberapa  warga tampak mengantri.  Mereka ada  membawa panci, juga wajan bocor.   Beberapa  lain tampak  memarkir motor. Salah satu membawa sekantung   plastik. Setelah mendaftar, dapat nomor urut antrian servis,  seorang  petugas di bangku lipat mencatat  keluhan produk dibawa.

"Untuk sepatu satu keluarga hanya bisa dua pasang Bu."

"O tak bisa semuanya?" tanya Ibu Endang, baru datang. 

"Kasihan warga lain banyak juga sandal sepatunya diperbaiki." 

Begitulah dialog  siang di tenda lipat  di lokasi Relawan Servis Bergerak Cagub Dodi-Giri di Pilkada Sumatera Selatan.

Warga  pengguna jasa servis  didata diberi nomor antrian, ibarat datang ke klinik kesehatan. Rupanya, perihal administrasi ini dilakukan bukanlah untuk mendata KTP, bagi kepentingan Pilkada  akan tetapi faktor pernah kejadian panci warga ada terbawa oleh lainnya, begitupun sepatu ada  tertukar. "Maka untuk menghindari salah alamat penyerahan barang usai  diservis,  kami buat nomor antrian," kata Alesandro, inisiator kegiatan  unik itu. 

Ide melakukan pelayanan servis sepatu, sandal dan  panci itu didapat setelah sebelumnya  para relawan melakukan kegiatan  bersih-bersih masjid di Sumsel. Mereka membersihkan toilet,  termasuk  mencat ulang dinding tempat wudhu, mengganti keran air rusak.  

"Akan tetapi di lapangan karena kami membawa mobil berstiker calon gubernur, ada saja timbul penolakan," ujar Ales.

 Maka ketika sedang berada di Pasar 26 Ilir Palembang,  ia menyimak di  emperan pasar, banyak ibu-ibu membawa panci  atau wajan, periuk, bocor hendak ditambal. Beberapa anak kecil menawarkan jasa semir dan  sol  sandal serta sepatu selalu mendapatkan costumer. Maka terbetik  di  benak Alesandro, dikemas pelayanan melakukan  kegiatan pelayanan servis bergerak  memperbaiki  produk tadi dan bisa dilakukan  bagi  kepentingan sosialisasi program Pilkada.

 "Lebih dari  itu, dapat  juga  sebagai  pintu masuk, berguna untuk  kata pembuka bagi  kami. Datang melakukan servis, berikutnya kalau warga  senang,  menerima, kami menawarkan jika di lingkungan mereka bila dibutuhkan  bersih-bersih masjid, tim kami serta-merta  siap melakukan,"  tutur Alesandro. 

Maka langkah membentuk tim servis bergerak dilakukan  kilat. Direkrutlah  mereka  dari para pekerja  di lapangan;  penyemir  dan sol sepatu, penambal sepatu, dan tukang tambal panci. Mereka pun  mencari tenda lipat dan membuat tempat peralatan kerja compact, sehingga dalam tempo 10 menit saja bisa sudah dibongkar-pasang.  

Di  luar dugaan, ternyata di kota Palembang, kota  menjadi tuan rumah Asian  Games 2018 itu, ranah tambal panci, wajan, periuk ini banyak didatangi  warga. Begitu pun sol sepatu, atau sekadar menjahit tali sandal putus.  Alesandro dan tim tak menduga bahwa sambutan  antusias.     

Apa  yang mereka hadapi  berbeda sekali dibanding pada penghujung 90-an di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, saya pernah mengajak dialog tukang patri, selalu membunyikan krenceng besi di tangan kanan itu,  sempat  tertidur di portal jalan.   

Dari pagi hingga petang  sang tukang  patri, tak mendapatkan pelanggan dan belum makan seharian. Ternyata di  Palembang servis  bergerak itu selalu didatangi  banyak warga.   

Dari  berkeliling ke berbagai wilayah di Indonesia, saya amati pula soal ini.  Ternyata kini kebutuhan akan sol, jahit sepatu dan tambal panci memang  masih tinggi. Dari topik ini saya menjadi mendapat kesan betapa timpang  berjaraknya Jakarta dengan kota-kota lainnya. Maka ketika saya melihat  tukang patri masih ada di sekitar pinggiran Jakarta kini, menjadi punya  keyakinan bahwa pelanggan beginian memang masih ada.  

Sayangnya,  hanya di masa kampanye Pilkada  serentak 2018  ini hanya di Sumsel saja  saya menemukan kegiatan begitu membumi ini. Dalam nalar politis saya,  bila ada calon gubernur punya perhatian terhadap hal mungkin dianggap  kecil oleh pihak lain dilakukan oleh relawan seorang Gubernur, bisa  diduga sang calon itu memiliki pehaman kuat kelak bila terpilih menjadi  pemimpin. 

Maka bila tiga lembaga survei menempatkan Dodi Reza  Alex Noerdin memiliki elektabilitas tertinggi dibanding tiga calon  lainnya, salah satu jawabnya karena kegiatan servis bergerak ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun