Saya menjadi teringat kembali akan film Invictus, kisah nyata Presiden Mandela, Afrika Selatan. Ia dalam setahun, pada 1994, bisa menciptakan negaranya pada 1995 juara dunia Rugby, dari semula tim underdog. Kuncinya, saya simak, pemimpin itu dua saja: menginspirasi dan memotivasi. Hanya insan-insan berketulusan hati dapat menginspirasi terlebih memotivasi. Mungkin di tengah kepungan kepentingan parti-partai politik di sekitar kepemimpinan Jokowi, Invictus bisa dijadikan tontonan, walupun topiknya bukan pertanahan, tetapi spiritnya bisa menggerakkan. Di sinilah agaknya tantangan bagi Presiden Jokowi.Â
Sikap positif Gubernur DKI Jakarta, sudah resmi menyurati BPN. Perihal ini ketika Pilkada DKI lalu sempat saya under estimatekepada Anies-Sandi. Sehingga saya kala Pilkada DKI tidak pro kiri dan kanan. Saya hanya menggunakan saja hak pilih dan memakai baju putih dan celana panjang coklat muda ketika hari pemilihan, sebagai simbol saya mencoblos mana.Â
Setelah terpilih gubernur, satu-satu saya simak Anies kepada publik mulai menunjukkan empati. Saya catat pertama, komentarnya ihwal lahan bagi orang kecil harus difasilitasi negara. Kedua ya surat yang ditulis untuk membatalkan sertifikat pulau reklamasi. Di sini Bravo untuk Anies Baswedan dan  off side untuk Sofyan Djalil.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H